Ancaman Fluktuasi Bahan Baku Home Industri Sambal Pecel Karangsari Blitar
Oleh : Bayu Kristianto, Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Home industri sambal pecel Karangsari yang terletak di Kota Blitar, Jawa Timur, mengalami fluktuasi dalam pasokan bahan baku yang dapat mengancam kelangsungan usaha mereka. Pasokan bahan baku utama seperti cabai rawit, bawang merah, dan gula pasir mengalami fluktuasi harga yang tinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Biaya Produksi Semakin Tinggi Akibat Fluktuasi Bahan Baku
Menurut Ibu Siti, pemilik usaha sambal pecel Karangsari, fluktuasi bahan baku tersebut berdampak pada biaya produksi yang semakin tinggi. Ia harus membayar harga yang lebih mahal untuk membeli bahan baku yang sama dengan kualitas yang tidak selalu sama. Akibatnya, harga jual sambal pecel juga harus dinaikkan untuk menutupi biaya produksi yang semakin tinggi.
Keluhan Pelanggan Terkait Kenaikan Harga Jual Sambal Pecel
Ibu Siti mengaku bahwa beberapa pelanggan telah mengeluhkan kenaikan harga sambal pecel tersebut. Namun, ia tidak dapat menurunkan harga jual karena biaya produksi yang semakin tinggi. Ia berharap pemerintah dapat membantu mengatasi fluktuasi bahan baku dengan memberikan kebijakan yang tepat untuk menstabilkan harga bahan baku di pasaran.
Dampak Fluktuasi Bahan Baku pada Usaha Kecil dan Kesejahteraan Masyarakat
Dalam beberapa tahun terakhir, home industri sambal pecel Karangsari telah menjadi salah satu industri kecil yang berkembang pesat di Kabupaten Blitar. Usaha ini mampu memberikan penghasilan bagi sejumlah orang di sekitar daerah tersebut. Namun, fluktuasi harga bahan baku dapat mengancam kelangsungan usaha tersebut dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat sekitar.
Harapan Masyarakat dan Solusi dari Pemerintah untuk Mengatasi Fluktuasi Bahan Baku
Masyarakat sekitar juga mengharapkan adanya solusi dari pemerintah agar fluktuasi bahan baku dapat diatasi sehingga home industri sambal pecel Karangsari dapat tetap beroperasi dengan baik. Dengan demikian, diharapkan usaha kecil ini dapat terus memberikan kontribusi bagi perekonomian daerah.
Penulis : BAYU KRISTIANTO NIM : 202110180311058, Program Studi Ekonomi Pembangunan Kelas IVB, Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2021, Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ESDM (Ekonomi Sumber Daya Manusia), Dosen Pengampu Drs. Afrida Boedirochminarni, M.S.