UMLA-Universiti Malaysia Kelantan MoU Program Studi Doktoral
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) kembali menyelenggarakan sebuah kegiatan bertaraf Internasional. Acara tersebut diselenggarakan pada hari Senin (11/9) di Auditorium Budi Utomo UMLA. Kegiatan ini merupakan hasil kerjasama dengan Universiti Malaysia Kelantan bersama UMLA yang mengusung tema MoU Signing and International Entrepreneurial Seminar.
Mengawali acara, Rektor UMLA, Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep, Ners, M.Kes, menyebutkan bahwa terjalinnya kerjasama merupakan hal yang baik dan sangat diharapkan akan sejalan dengan target internasionalisasi UMLA.
“Dimana UMLA memiliki keinginan yang kuat untuk melakukan percepatan peningkatan kualitas pada tenaga pengajar atau sumber daya insani yang dimiliki. Adanya kerjasama ini diharapkan dapat membuka kesempatan bagi dosen UMLA untuk melanjutkan program doktoral (S3) di Universiti Malaysia Kelantan,” ujar Abdul Aziz Alimul Hidayat.
Naib Canselor Universiti Malaysia Kelantan Prof. Dato’ Dr. Razli Bin Che Razak sangat menyambut baik kerja sama antara UMLA dengan universitasnya. Harapannya dari kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas masing-masing universitas.
Sekedar diketahui usai sambutan acara dilanjutkan dengan penandatanganan MoU bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi oleh Rektor UMLA dan Canselor Universiti Malaysia Kelantan disaksikan seluruh peserta seminar yang hadir. Terdapat 230 mahasiswa yang hadir secara offline maupun online ditambah para civitas akademika Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) UMLA.
Setelah resmi MoU, kegiatan dilanjutkan dengan seminar yang di-moderatori Farokhah Muzzayinatun Niswah, S.EI, M.Si. Materi pertama disampaikan Prof. Madya Ts. Dr Muhammad Ashlyzan B Razik, selaku keynote speakerdari Universiti Malaysia Kelantan. Memberikan gambaran terkait dengan dunia entrepreneurship di Malaysia.
Muhammad Ashlyzan B Razik menyebutkan perkembangan bisnis di Malaysia tidak jauh berbeda dengan negara lain dimana problem terbesar dari perkembangan bisnis adalah mengenai pendanaan. Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah melalui crowdfunding.
Crowdfunding dinilai, Muhammad Ashlyzan B Razik menjadi pilihan terbaik untuk pendanaan bisnis karena mudah diakses dan mendapat jangkauan yang luas sehingga mampu dengan mudah mengumpulkan sumber pendanaan yang besar.
Di negara Malaysia sendiri sudah terdapat banyak crowdfunding dalam bidang pendanaan bisnis yang tersertifikasi oleh pemerintah, sehingga terhindar dari scam, penipuan dan bentuk kejahatan lainnya.
Dilanjutkan materi kedua oleh pembicara utama Jennifer Farihatul Bait, SE, MBA, dengan tema Creating Future Ready Entrepreneurs: Winning the Infinite Games.Materi yang disampaikan membahas apa itu permaianan dan mejelaskan kaitannya dengan bisnis. Menurut Jennifer permainan memiliki dua sifat finite gamesdan infinite games.
Bisnis layaknya seperti infinite games yang memiliki sifat dinamis yang dimana dalam infinite gamesmemiliki startdan endingyang tidak jelas, tidak aturan tertentu atau berubah-ubah, tidak ada pemain pasti, dan setiap pemain bisa keluar masuk tergantung bagaimana mereka bisa bertahan.
“Binis seperti sebuah infinite games,kalau mau menang harus tau permasalahan, harus punya rival yang cocok untuk motivasi berkembang, harus punya leadership yang bagus, tim yang solid, dan punya banyak planning” tandas Jennifer.
Sehingga manusia yang berkecimpung di dunia bisnis harus bisa memposisikan diri atau menyesuaikan diri dan menyesuaikan bisnisnya agar sesuai dengan lingkungan atau keadaan zaman. Hal ini penting dilakukan agar bisnis tersebut dapat berlangsung dalam waktu yang panjang karena infinite gamestidak ada ujungnya.
Sementara itu, Suyitno, SE, MM sebagai Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan mengemukakan rasa bangga menyambut dan menyatakan dukungan penuh terhadap Penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Universitas Muhammadiyah Lamongan dan Universitas Malaysia Kelantan. MoU ini merupakan tonggak penting dalam memperluas kerjasama akademik dan penelitian antara kedua institusi.
Selain itu, Suyitno, juga sangat antusias dengan terlaksananya rangkaian kegiatan seminar internasional tentang kewirausahaan. Seminar tersebut menjadi platform penting bagi para mahasiswa dan dosen UMLA maupun UKM untuk berbagi pengetahuan, ide, dan inovasi terkait dengan kewirausahaan.
“Semoga kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan dibidang kewirausahaan, serta meningkatkan kerjasama lintas negara yang berkelanjutan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan acara ini,” pungkas Dekan FEB UMLA. (rilis: humas umla/editor: hamara)