Diskusi IMM Tegal Lahirkan Delapan Kesepakatan
TABLOIDMATAHATI.COM, TEGAL-Pimpinan Komisariat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (PK IMM) Se-Tegal Raya mengadakan diskusi bertajuk Dialog Pra-Musycab, tema yang diambil adalah Quo Vadis Eksistensi IMM di Tegal. Dikutip dari tajdid.id diskusi ini menghadirkan tiga nara sumber.
Yakni Kanda Nur Samsudin (Fokal IMM Tegal), Yunda Laelatul Marroh (Fokal IMM Tegal), dan Bung Edi Faisol (Aliansi Jurnalis Independen, dan pengamat IMM Tegal). Kegiatan ini bertujuan mengenal identitas organisasi ditingkat lokal, tapak tilas pendirian, dan solusi dari segenap permasalahan yang ada.
Beberapa komisariat turut hadir Pimpinan Komisariat (PK) Siti Hajar Politeknik Muhammadiyah Tegal, PK Ir. Djuanda Kartawijaya Politeknik Harapan Bersama, dan PK Jendral Soedirman.
Hasil diskusi menghasilkan sejumlah nota kesepakatan bersama ditandatangi setiap perwakilan peserta. Isinya Pertama, kolaborasi dengan berbagai unsur guna berdakwah secara kultural, baik internal maupun eksternal organisasi.
Kedua optimalisasi potensi digital dalam menjangkau kader. Ketiga memusatkan keunikan karakteristik masing-masing kampus. Ke-empat memanfaatkan media digital untuk eksistensi gerakan.
Berikutnya poin lima membuat program kuliah alternatif guna menopang skill kader. Enam menentukan program kerja berbasis assesmen kader dan kepentingan kampus. Tujuh memfasilitasi tiap isu keumatan dan kemahasiswaan dalam bentuk diskusi internal dan aksi. Selanjutnya poin delapan kaderisasi yang berorientasi hingga diaspora. (rilis grup media afiliasimu)