Rektor UMLA Sampaikan Empat Skill, Saat Kuliah Perdana Maba Keperawatan UMM
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA), Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep, Ners, M.Kes., diundang Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang (Fikes UMM) untuk mengisi kuliah perdana mahasiswa baru Program Studi S1 Keperawatan FIKES UMM (26/9).
Disapa Prof. Aziz, menjadi guru besar (profesor) beberapa bulan yang lalu dan sebagai salah satu tokoh keperawatan PTMA (Perguruan Tinggi Muhammadiyah Aisyiyah) yang menyandang gelar akademik tersebut.
Kuliah perdana yang diberikan Prof Aziz bertajuk Achieve a Brilliant Career as a Professor in Nursing through Synergy in Muhammadiyah Culture. Pada awal materi Prof Aziz mengingatkan untuk bersyukur bisa melanjutkan kuliah karena masih banyak orang lain yang tidak bisa atau bahkan tidak lagi memiliki keinginan melanjutkan kuliah.
Menurut Prof Aziz kuliah merupakan bagian dari meraih masa depan. Apalagi di jurusan Keperawatan yang menurut Prof Aziz sangat terbuka luas peluang profesinya.
Beberapa disebutkan Prof Aziz berdasarkan pengalamannya selama ini. Pernah dalam beberapa kesempatan berbincang bahwa banyak dibutuhkan profesi keperawatan di luar negeri. Salah satu negara tersebut adalah Jerman dengan bayaran yang cukup fantastis.
Prof Aziz melanjutkan, dengan skill bahasa yang bisa dipelajari secara bertahap akan membawa peluang lebih tinggi meraih karir bidang keperawatan di luar negeri.
Tidak hanya itu, banyak hal yang perlu dipersiapkan oleh mahasiswa baru keperawatan saat ini untuk menjadi yang terbaik di masa mendatang. Prof Aziz menyebutkan yang pertama adalah memiliki planning atau rencana seperti kapan lulus dan akan bekerja dimana.
Selain itu perawat tidak cukup dengan skill keperawatan saja melainkan mampu membaca data science karena menjadi aspek kebutuhan di era sekarang ini. Intinya skill profesional perawat dan mengusasi data untuk mengambil keputusan.
Menuju akhir, Prof Aziz juga berpesan di kuliah perdana ini agar mahasiswa baru Prodi Keperawatan UMM memiliki skill atau kemampuan abad 21. Kemampuan tersebut terdiri dari Critical Thinking (Berpikir Kritis), Creativity (Kreativitas), Communication (Komunikasi), dan Collaboration (Kolaborasi). Empat skill tersebut tidak hanya didapatkan di pembelajaran saja melainkan di kegiatan intra-ekstra kampus.
Kesimpulan yang diberikan Prof Aziz adalah tentang bagaimana mahasiswa kepewaratan merubah mindset untuk terus bangga menjadi seorang perawat hingga meniti karir sampai puncak. Meskipun nanti jalan yang diambil berbeda asalkan semangat harus sama yaitu sampai titik tertingginya.
“Alhamdullilah kami bisa sharing temen-temen di UMM, karena satu ini momen pertama untuk meyakinkan kepada mahasiswa baru kuliah perdana tentang bagaimana memahami skill masa depan bagi calon-calon perawat yaitu kompetensi-kompetensi penting dan itu pertama kali harus dirancang selama proses pembelajaran,” ujar Prof Aziz yang pernah menjabat sebagai Warek III Universitas Muhammadiyah Surabaya ini.
Di tempat sama, Kaprodi Keperawatan UMM, Edi Purwanto, S.Kep, Ns, MNg, menyambut Rektor UMLA sebagai saudara perguruan tinggi Muhammadiyah. Harapannya dengan kedatangan Prof Aziz di kuliah perdana mampu memotivasi mahasiswa baru keperawatan untuk bisa memiliki semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu.
“Jadi suatu yang membanggakan di PTMA Indonesia karena profesor di keperawatan tidak banyak. Saya yakin semuanya ingin seperti beliau. Bahwa ternyata seorang perawat bisa menjadi profesor. Terima kasih Prof Aziz sudah hadir di antara kami,” ucap Edi Purwanto. (rilis: humas umla/editor: hamara)