Perspektif Islam Dalam Prinsip Bekerja di Kota Probolinggo
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Sebagian besar yang berada di Kota Probolinggo ini adalah mayoritas beragama islam, namun banyaknya orang tersebut yang tidak bekerja menggunakan menurut agama islam. Hal ini akan menyalah gunakan kegiatan pekerjaan yang dia lakukan dengan seenaknya saja atau bisa di katakan banyaknya kecurangan dalam bekerja.
Adapun cara yang dilakukan agar manusia itu melakukan pekerjaan namun melanggarnya antara lain seperti :
1. Dia bekerja namun pulang sebelum waktunya
2. Dia bekerja namun sekedar mengharapkan gaji bukan karena ikhlas menjalankannya
3. Dia bekerja namun hanya duduk saja atau tidak memberikan pelayanan yang baik
Adapun perilaku kerja yang baik disebutkan ialah
Bekerja secara mandiri dan jual beli yang mabrur
“Rifa’ah bin Rafi’ berkata bahwa Nabi SAW, ditanya, “Apa mata pencaharian yang paling baik? “Nabi menjawab : “Seseorang bekerja dengan tangannya dan tiap – tiap jual beli yang bersih . ” (Diriwayatkan oleh Bazzar disahihkan oleh Hakim).
Hadits ini sebagai dalil (bukti) penetapan sesuatu yang disenangi oleh tabi’at hati manusia di antara usaha – usaha ma nusia itu. Hanya saja Rasulullah saw. Ditanya tentang usaha yang paling baik, yaitu usaha yang paling halal dan paling berkah; mengusahakan usaha tangan dari jual beli yang bersih (dari tipu daya, menunjukan bahwa usaha tangan itulah yang paling baik. Yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari yang akan dijelaskan nanti, dan Hadis itu menunjukan kebaikan perniagaan yang bersih dari tipu daya.
Pelajaran Yang Terkandung Dalam Hadits Di Atas Bila dicermati secara seksama hadits tersebut mengandung beberapa pelajaran penting yang harus dihayati, yaitu:
1) Dalam usaha mencari penghidupan pilihan usaha atau mata pencaharian yang paling baik adalah yang halal dan banyak berkahnya.
2) Ada dua usaha yang paling baik, yaitu semua usaha yang baik dilakukan dengan tangan sendiri, dan semua perdagangan yang bersih dari tipu-menipu dan cara-cara lain yang tercela.
3) Dalam hadis tersebut terkandung anjuran untuk rajin bekerja dan dilarang bermalas-malasan.
4) Dalam hadits itu juga tersirat perintah untuk memakan sesuatu yang halal lagi baik.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa selama ini kegiatan yang bermanfaat bagi eksistensi seorang mukmin antara lain mencari ilmu, mengkaji, menjalankan rizki yang halal, mengamalkan, membudayakan amalan sunnah, dan lain sebagainya. Alhasil, jangan sia-siakan pelan-pelan membantu olahraga yang tidak bermanfaat, bermalas-malasan, bermimpi buruk, dan sebagainya.
Dalam kehidupan bermasyarakat, orang yang berhasil dan berhasil dalam hidup adalah orang yang selalu menggunakan waktunya untuk olahraga yang bermanfaat dan umumnya kritis dalam melakukan sesuatu, mereka beranggapan bahwa uang pada dasarnya adalah uang (time is money). sebaliknya orang yang suka melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat, tidak akan mendapatkan kepuasan dan akan tergerus oleh waktu. Usaha yang baik dalam tuntunan Islam berarti rajin melukis. jari-jari pribadinya serta masing-masing mabrur bergantian. (*)