Pengembangan Usaha Jajanan Bipang di Pasuruan
ditulis oleh: Devi Aninda Salsya Fitri, Mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Bipang Jangkar adalah salah satu oleh-oleh khas kota pasuruan. Bipang Jangkar berdiri di pasuruan sejak tahun 1940 pada saat itu suda ada penjajahan dari negara jepang setelah melewati beberapa tahun akhirnya bipang jangkar ini mulai di kenal luas oleh masyarakat pada tahun 1949. Bipang berasal dari bahasa Mandarin atau Tionghoa, dimana ‘Bi’ berarti nasi dan ‘Pang’ berarti harum, bipang tersebut terbuat dari bahan-bahan yang sangat berkualitas yaitu dari beras ketan kemudian di beri gula caramel dan perasa seperti contonya vanilla. Bipang memiliki aroma yang sangat harum,teksturnya yang sangat renyah , dan manis. Begitu juga memiliki berbagai warna yang sangat cantik sehingga menarik daya tarik konsumen, bipang adalah makanan ringan tradisional yang bebas dari lemak karena pembuatannya bukan dengan cara di goreng dan tidak menggunakan pengawet.
Bipang jangkar memiliki target pemasaran di area jawa timur, makanan ringan ini bisa di temui di Toko Bipang jl.Lombok no 36,Trajeng , kec.panggungrejo, kota pasuruan, jawa timur. Pada awal berdirinya bipang jangkar di kemas hanya dengan menggunakan kertas, setelah itu bipang mengalami perkembangan dengan di kemas menggunakan plastik sekitar tahun 1980 sehingga bisa bertahan lama. Selama berabad-abad, pengemasan telah menjadi ide praktis yang terbatas pada pengamanan komoditas atau membuat barang lebih mudah diangkut. Seiring dengan penambahan nilai-nilai fungsional, apalagi di abad sekarang ini dimana persaingan dalam dunia bisnis semakin tajam ketat dan produsen yang lebih besar saling bersaing untuk merebut perhatian dari calon konsumen, terjadilah perkembangan yang semakin maju dan kompleks.
Kemasannya, sebagai barang pertama yang dilihat orang, harus menimbulkan kepercayaan pada calon konsumen. Alhasil, produk Bipang yang sudah teruji rasa dan kualitasnya juga harus didukung dengan kemasan yang unggul. Selain membuat outlet di Kota Pasuruan, cara distribusi ke kota-kota lain di wilayah Jawa Timur adalah melalui penjualan barang Bipang Jangkar ke sebuah toko-toko. Dengan selebaran, kartu nama, dan penjual yang menawarkan sampel gratis saat ini merupakan metode promosi yang aktif. Produk ini sudah menjadi makanan ringan yang sangat melegenda dan wilayah yang menjadi pemasaran berada di berbagai kota di jawa timur seperti kota banyuwangi, malang, surabaya, dan Gresik. Pada tahun 1980 seiring perkembangan jaman bipang jangkar ini memiliki berbagai rasa seperti buah-buah an memiliki wangi yang sangat menarik dan memiliki kemasan dengan satuan yang sangat menarik perhatian para calon konsumen untuk membelinya.
Pada saat pandemi covid-19 bipang jangkar sempat mengalami penurunan penjualan dari biasannya, tetapi tidak berhenti di situ produk ini Kembali di serbu oleh konsumen/pembeli setelah pandemi berakhir. Pada saat lebaran bipang jangkar tersebut tidak pernah sepi pembeli seketika naik 90% dari biasannya, dikarenakan banyak masyarakat membeli untuk dijadikan oleh – oleh atau buah tangan yang diberikan kepada kerabat nya. Setiap bungkusnya bipang dapat di beli dengan bermacam-macam harga mulai dari belasan ribu sampai dengan puluhan ribu rupiah. Bipang jangkar tidak hanya berbentuk balok kotak tetapi juga ada yang berbentuk bola-bola bulat sehingga konsumen bisa memilih bentuk produk makanan ringan tersebut. Produk ini juga mengutamakan kualitas produknya dengan menggunakan bahan-bahan yang baik, tanpa adanya pengawet dan sudah di pastikan halal. Sebelumnya bipang hanya memiliki kemasan kertas sehingga akan mudah melempem tetapi seiring berjalannya perkembangan jaman produk ini menambahkan kemasan dengan menggunakan plastik. Pada suatu produk membutuhkan kemasan yang baik yang rapat, kedap udara, dan terhindar dari kelembaban, kemasan dipercaya dapat melindungi kerenyahan isi produk dengan menggunakan bahan plastik tersebut sehingga bisa bertahan lama.
Kemasan produk sangatlah penting untuk membuat konsumen terpikat karena memberikan image penilaian yang baik , untuk itu bipang harus dikembangkan lagi dengan kemasan yang lebih berkuliatas. Sebenarnya untuk pengemasan saat ini bisa dibilang sudah cukup baik dengan kemasan kertas dan plastic, mungkin dengan alangkah baiknya bisa dikembangkan lagi dengan kemasan yang lebih berkualitas tinggi untuk menarik calon pembeli dijadikan buah tangan dengan pengemasan yang cantik.
Perkembangan dari makanan ringan bipang jangkar ini cukup terbilang pesat, dimulai dengan penambahan berbagai varian rasa buah-buah an yang awalnya hanya ada vanilla. Pada awal berdirinya bipang jangkar pada tahun 1940 pengemasannya hanya memakai kertas saja, seiring perkembangan jaman langsung melakukan penambahan kemasan dengan menggunakan plastik. Terima kasih khusus saya sampaikan kepada Ibu Dra. Arfida Boedirochminarni, M.S. selaku dosen mata kuliah ESDM dan Ketenagakerjaan. (*).