NgoPi RSI Aisyiyah Malang Hidup Sehat Tanpa Rokok-Tembakau
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – RSI Aisyiyah Malang (RSIA) dengan program rutinnya yaitu NgoPi (Ngobrol Pintar) membahas bahayanya merokok. Acara disajikan dalam siaran live Instagram pada (2/6) di akun @rsiaisyiyahmalang. NgoPi kali ini mengundang Dokter Spesialis Paru, dr. Catur Elvi. Sp.P, yang membawakan tema “Hidup Sehat Tanpa Tembakau; We Need Food, not Tobaco”.
Tidak diragukan lagi kalau merokok adalah salah satu kebiasaan hidup yang tidak sehat. Dokter Catur mengaku, banyak dari pasiennya yang mengidap penyakit karena merokok. Rokok, dijelaskan Dokter Catur adalah salah satu barang yang membawa dampak negatif baik itu penggunanya maupun orang sekitarnya.
Selain itu Dokter Catur juga menyebutkan bahwa rokok menjadi sebuah gaya hidup, bahkan beberapa menjadi tradisi budaya tertentu dan keagamaan. Rokok juga memiliki beragam jenisnya yaitu rokok konvensional (tembakau) dan elektrik (vape). Dokter Catur menyampaikan bahwa kedua jenisnya juga sama-sama berbahaya karena zat-zat yang dikandungnya.
“Jangan sampai salah memilih, temuannya sama, sama-sama berbahanya” tegas dokter Catur.
Beberapa kandungan rokok seperti nikotin, tar, arsenik, kadmium, dan zat karsinogenik memberikan dampak yang berbahaya. Dokter Catur menyebutkan dampak merokok mungkin tidak terasa di awal tetapi akan menjadi tabungan penyakit di masa mendatang. Lama munculnya dampak juga berbeda di setiap orang, Dokter Catur menerangkan bahwa bisa dipengaruhi faktor seperti genetik bawaan dan juga lingkungan sekitar.
Berbagai data penelitian disebutkan dalam NgoPi hari ini oleh Dokter Catur. Antara lainnya adalah penelitian tentang penyakit paru yang dimana jika merokok akan meningkatkan 25 kali lipat resiko terkena kanker paru. Selain itu juga perlu menjadi perhatian bagi Ibu rumah tangga yang memiliki suami perokok karena beresiko tinggi terkena dampaknya.
Dokter Catur juga menyebutkan beberapa penyakit yang bisa timbul karena kebiasaan merokok. Menurutnya penyakitnya ada mulai dari ujung rambut sampai bawah, tetapi yang sering terkena adalah organ paru, jantung, tenggorokkan, dan pembuluh darah.
Yang menjadi perhatian miris Dokter Catur adalah saat ini di Indonesia masih banyak dijumpai anak yang masih sekolah sudah merokok. Menurut Dokter Catur, ini karena masih belum tegasnya peraturan yang dibuat. Dokter Catur berharap kedepannya pemerintah membuat peraturan agar penjualan rokok dikurangi dan diberikan pengelolaan tegas agar tidak merokok di tempat umum.
Beberapa tips juga diberikan oleh Dokter Catur dalam acara NgoPi agar berhenti merokok. Pertama adalah menanamkan kesadaran bahaya merokok pada diri sendiri. Kedua adalah terus meyakinkan diri untuk tidak merokok. Serta yang terakhir adalah selalu tegas pada diri sendiri untuk tetap menjauhi rokok meskipun di kemudian hari timbul efek samping seperti mual dan emosi tidak stabil.
“Yang paling penting adalah memulai dengan kemauan atau niat yang kuat dari diri sendiri” pungkas Dokter Spesialis Paru RSIA Malang. (hamara)