Kenali Penyebab Sakit Gigi Berikut Solusinya
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Sakit gigi merupakan salah satu penyakit yang membuat gelisah banyak orang. Hingga ada ungkapan lebih baik patah hati daripada sakit gigi. Ngobrol Pintar (NgoPI) RSI Aisyiyah Malang kembali hadir untuk mengedukasi seputar Sakit Gigi pada (7/14). Dokter Gigi Umum RSIA, drg. Karina Fedela Putri menjelaskannya.
Sebelum membahas sakit gigi, Dokter Karina menjelaskan struktur gigi mulai dari lapisan terluar yang dinamakan Enamel atau lapisan paling kuat untuk mengunyah makanan. Selanjutnya di lapisan kedua ada Dentin yang dimana lebih sensitif terhadap suhu dan berperan memberikan pewarnaan pada gigi (kuning dan putih). Sedangkan lapisan paling dalam yaitu Pulpa yang berisi saraf dan pembuluh darah.
Fenomena sakit gigi dijelaskan Dokter Karina melalui beberapa tahapan. Pertama sakit gigi dimulai dari adanya lubang pada bagian Enamel yang jika dibiarkan akan membuat lubang semakin dalam hingga menembus lapisan Dentin. Jika sudah di lapisan Dentin, Dokter Karina memberitahukan akan ada rasa ngilu yang disebabkan suhu makanan. Pada akhirnya lubang berlanjut sampai lapisan Pulpa yang membuat makanan masuk ke saraf dan menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.
Dokter Karina juga menceritakan bagaimana bisa timbulnya lubang pada gigi atau dalam istilah lain disebut pengikisan gigi (karies). Lubang pada gigi bisa disebabkan karena sisa makanan yang menempel pada gigi dan tidak dibersihkan dalam jangka waktu yang lama. Sisa-sisa makanan ini akan menyebabkan kadar Ph (asam) dalam mulut naik dan membuat bakteri jahat senang bermukim. Cara ampuh untuk mengatasinya adalah dengan rajin menggosok gigi.
“Sikat gigi bertujuan menghilangkan asam dalam mulut, sehingga bisa sikat gigi setelah makan dan sebelum tidu. Jangan terbalik pokoknya, atau setelah sarapan bisa dijeda 30 menit dulu baru sikat gigi agar tidak korosif.” Sebut Dokter Gigi Karina.
Perlu bagi kita semua juga menggunakan sikat dan pasta gigi yang tepat. Dokter Karina menyarankan untuk memilih sikat gigi dengan tekstur bulu yang soft atau medium soft. Hal tersebut dikarenakan bisa menjangkau sela antar gigi dan juga alasan kenyamanan. Perihal pasta gigi bisa disesuaikan dengan umur, jika masih anak-anak bisa memakai pasta gigi yang tanpa busa dan ada keterangan aman ditelan dalam kadar tertentu. Sedangkan untuk usia remaja-dewasa bisa menggunakan sikat gigi yang sering ditemui sekarang karena sudah paham cara berkumur.
Dokter Karina-ketika siaran live-juga membawa contoh gigi dan mengajarkan cara menggosok gigi dengan benar. Pada bagian depan gigi bisa digosok satu arah dengan awalan gusi ke arah gigi. Sedangkan bagian dalam juga digosok searah. Estimasi waktu menggosok gigi yang disarankan oleh Dokter Karina yaitu dua menit. Penggunaan pasta gigi juga tidak perlu terlalu banyak, cukup di pucuk sikat gigi sudah bisa efektif. (humas)