Dosen Keperawatan UMLA Siapkan Remaja Islami-Anti Bullying di SMPN 5 Lamongan
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Salah satu tim pengabdian masyarakat (pengmas) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) bertekat untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan remaja dalam hal pencegahan bullying di SMP Negeri 5 Tanjung, Lamongan.
Hal ini dijelaskan Ketua Pengmas UMLA, Inta Susanti sekaligus dosen keperawatan UMLA. Bahwa kegiatan pengabdian Masyarakat ini merupakan wujud nyata peranan kampus dalam hal tri dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian Masyarakat.
Kegiatan yang menyasar kelompok remaja ini mendapatkan pendanaan dari lembaga penelitian dan pengabdian universitas Muhammadiyah Lamongan (LPPM UMLA) dengan skema hibah internal universitas tahun 2023. Sebanyak 15 siswa SMP Negeri 5 Lamongan mengikuti kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa, 16 Mei 2023.
Dijelaskan Inta Susanti, bullying merupakan salah satu fenomena mengerikan yang sering terjadi akhir-akhir ini, semakin mencuat ke publik hingga membawa kelompok anak dan remaja ke arah pidana.
Bullying adalah tindakan penindasan yang berkaitan dengan fisik, psikis, verbal dan juga cyberbullying. Tindakan ini dapat memberikan efek jangka pendek dan panjang, yang tentunya berdampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan baik pelaku ataupun korban bulllying.
Salah satu perbuatan yang termasuk tindakan bully fisik, lanjut Inta Susanti seperti memukul, menendang, mendorong, mencubit dan kegiatan lainnya yang dilakukan secara sengaja dan berulang.
Selain dirinya, ujar Inta Susanti, sebagai ketua pengmas, juga dibantu beberapa rekan anggota tim yaitu Masunatul Ubudiyah (Dosen Prodi Keperawatan) dan Siti Sholikah (Dosen Prodi Keperawatan). Saat pengmas memberikan edukasi kesehatan kepada remaja tentang apa itu bullying, upaya pencegahan, upaya penanganan serta diskusi interaktif seputar bullying.
“Kegiatan ini menggunakan metode ceramah dan diskusi interaktif yang dinilai sesuai dengan usia mereka, mereka akhirnya memahami batasan-batasan tindakan ataupun perkatan bullying, sehingga mereka lebih paham dan berperan aktif dalam upaya pencegahan bullying,” ucap Inta Susanti.
Prinsip-prinsip dasar itulah yang wajib diketahui oleh siswa selama disekolah. Pengejekan yang dilakukan secara berulang hingga membuat korban merasa tersudutkan, terancam juga termasuk dalam bullying.
Akhir-akhir ini juga sedang berkembang pesat cyberbullying, dimakan kegiatan bullying ini berbeda dengan jenis bullying yang lain, bullying jenis ini memanfaatkan pengguanaan internet untuk memberikan penekanan, perusakan nama baik, serta informasi yang tidak benar tentang seseorang. Sehinga, hal ini perlu dipahami oleh siswa khususnya remaja yang memiliki ego tinggi.
Melalui kegiatan pengmas ini. UMLA hadir sebagai pemberi solusi dalam marakanya kejadian bullying pada remaja baik di sekolah atupun diluar sekolah. Kedepannya, UMLA akan terus mengembangkan kegiatan pengmas untuk meningkatkan derajat kesehatan Indonesia yang sehat secara fisik dan mental bagi warganya. (humas umla)