Bahas Fungsi Ventilator Tangani Gagal Nafas, Topik Menarik Ngopi RSIA Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – RSI Asiyiyah Kota Malang (RSIA) kembali lagi dengan program NgoPi (Ngobrol Pintar) untuk mencerdaskan umat. NgoPi RSIA diadakan melalui live instagram pada Selasa (26/9) untuk membahas seputar penggunaan Ventilator. Mengundang Dokter Spesialis Anastesi dan Terapi Intensif, dr. Arie Zainul Fatoni Sp. An., membawakan materi “Penggunaan Ventilator Untuk Menangani Gagal Nafas”.
“Ventilator ini bisa kita gunakan pada pasien-pasien yang mengalami kegagalan dalam proses bernafas.” Ucap Dokter Arie terkait penggunaan ventilator.
Menurut data dari Kemenkes saat pandemi penggunaan ventilator sangat tinggi sekitar 79% pasien rawat inap saat mengalami gagal nafas. Dokter Arie menyebutkan bahwa penggunaan ventilator biasanya dilakukan di ruang ICU dengan pasien yang kritis. Pemberian ventilator sangat diperhatikan, karena disamping alatnya mahal juga penggunaannya membutuhkan observasi dan monitoring yang sangat ketat.
Lanjut Dokter Arie, mendefinisikan apa itu ventilator. Mudahnya ventilator terdiri dari dua kata yaitu ventilasi (proses keluar masuk udara) dan or (orangnya/subjek). Ventilator merupakan alat bantu untuk pernafasan saat pasien mengalami gagal nafas.
Apa saja yang menyebabkan pasien gagal nafas? Dokter Arie menjawab pasien gagal nafas bisa diesebkan oleh tiga hal. Pertama adalah karena adanya infeksi di organ pernafasan seperti paru-paru. Dokter Arie mencontohkan dengan kasus Covid yang menyerang paru-paru. Kedua disebabkan lemahnya otot-otot pernafasan. Ketiga yaitu infeksi di tempat lain seperti jantung yang gagal memompa.
Lantas kapan pasien direkomendasi untuk menggunakan ventilator? Jawa Dokter Arie, yaitu pada kondisi tertentu ketika proses bernafas tidak berjalan baik. Harus diberikan bantuan oksigenasi sambil membunuh virusnya. Lama waktu penggunaan ventilator disesuaikan dengan kondisi pasien dan penyebabnya. Jika disebabkan infeksi biasanya akan memakan waktu 3-7 hari, sedangkan gagal jantung hanya 2-3 hari.
Satu hal yang ditanyakan dalam acara NgoPi adalah berapa peluang survival pasien. Dokter Arie menyebutkan antara 40-50% saat gagal nafas. Tetapi dokter-dokter selalu menyarankan untuk mengambil peluang tersebut meskipun tidak besar demi keselamatan pasien.
“Kita semua berharap keluarga kita atau pasien yang kita rawat masuk ke dalam 40-50% yang berhasil dari lepas alat bantu ventilator ini” jawab Dokter Arie yakin.
Perlu diketahui, penggunaan ventilator di RSI Aisyiyah Kota Malang juga disupport penuh oleh BPJS. Pasien dengan kondisi gagal nafas bisa terbantu dengan BPJS. Jika tidak menggunakan BPJS akan memakan biaya 1-2 juta per harinya.
“Berdasarkan pengalaman kami di RSIA sangat disupport penuh oleh BPJS, salah satunya pasien dengan kondisi gagal nafas, jangan khawatir teman2, BPJS bisa digunakan.” Pungkas Dokter Arie. (hamara)