Rektor UMLA Dikukuhkan Guru Besar Bidang Ilmu Keperawatan Pertama PTMA Se-Indonesia
TABLOIDMATAHATI.COM, SURABAYA – Penghujung bulan September, (30/9), Rektor Universitas Muhammadiyah Lamongan, Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep. Ns, M.Kes, secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Keperawatan di Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Disampaikan banyak ucapan selamat dan sukses dari banyak akademisi atas gelar tertinggi ilmu pengetahuan yang disematkan di namanya.
Agenda sidang terbuka senat UM Surabaya dengan acara Pengukuhan Guru Besar dibuka langsung oleh Rektor UM Surabaya, Dr. dr. Sukadiono, MM. Dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kemendikbud Ristek oleh Wakil Rektor I UM Surabaya, Dr. M. Ridwan, M.Pd, yang didalamnya disebutkan bahwa Prof Aziz –begitu Prof. Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep. Ns, M.Kes, disapa- resmi menyandang profesor atau guru besar dalam bidang ilmu keperawatan dengan angka kredit 868,13.
“InsyaAllah saya ini adalah guru besar pertama bidang keperawatan pada perguruan tinggi Muhammadiyah Aisyiyah di Indonesia,” ujar Prof Aziz opening orasi.
Sebelum memberikan orasi ilmiah, ditayangkan video perjalanan hidup sang guru besar. Pada video tersebut diceritakan bagaimana perjalanan jenjang pendidikan, karir, dan aktivitas selama ini. Menjadi perhatian bagi semua, banyak prestasi yang diraih oleh Prof Aziz seperti alumni bereputasi, menjadi 3 terbaik Nasional Indonesia Scientists and University Medical and Helath Ranking, Penghargaan Penulis Produktif dari PPNI Provinsi Jatim, dan Penulis Terbaik Penerbit Salemba.
Tidak mengherankan, sudah banyak karya Prof Aziz yang diterbitkan baik di media online maupun cetak. Tercatat ada 38 buku terbitan Nasional yang menjadi rujukan perguruan tinggi se-Indonesia. Ditambah dengan 402 karya tulis terindex Google Scholar, 17 terindex WOS, 25 terindex Scopus dengan total semua sitasi google scholar sebanyak 27.042 sistasi.
Salah satu karya inovasi Prof Aziz, yang disumbangkan pada keilmuan terkait sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar profesor adalah “Mobile Nursing Care Plan Information System for Nursing Service in Hospitals”.
Dalam orasi ilmiahnya disampaikan mengenai transformasi pendidikan keperawatan di Era Society 5.0. Menurut Prof Aziz, saat ini dibutuhkan perawat atau profesi ners yang dituntut untuk memiliki kompetensi dalam praktik keperawaatan dengan tugas pemberi asuhan keperawatan, penyuluh, konselor, pengelola pelayanan, peneliti, dan pelaksana tugas keperawatan.
Orientasi pendidikan keperawatan juga harus sejalan dengan perkembangan pelayanan keperawatan, perubahan di berbagai aspek tentu memberikan kosekuensi perubahan pada pendidikan keperawatan khususnya pada tuntutan masyarakat.
Sambung Prof Aziz, di Era society 5.0 tidak jauh berbeda dengan era sebelumnya, saat ini lebih memfokuskan pada konteks manusia yang memungkinkan dalam aktivitas penggunaan ilmu pengetahuan berbasis modern, artificial intelligence, robotica, dan internet of thing. Manusia sebagai komponen utama, sedangkan pada era 4.0 menggunakan artificial intelligence sebagai komponen utama.
Menuju era sekarang, internet tidak hanya digunakan untuk sumber informasi melainkan digunakan untuk menjalankan kehiduapan termasuk manusia mampu menciptakan nilai baru. Perkembangan teknologi bukan hal baru, sebagaimana kisah peradaban Islam. Berlaku juga pada bidang keperawatan yang banyak bergantung pada kemajuan teknologi medis.
“Perkembangan teknologi informasi tentu mebuat dampak pada mutu pelayanan keperawatan, sehingga teknologi informasi dimasukkan dalam satu indikator yang mempengaruhi dan memiliki peraan bisar dalam sistem mutu,” Ujar Profesor pertama PTMA Bidang Keperawatan.
Selain itu Prof Aziz juga menyinggung problem yang hadir pada lulusan bidang keperawatan yang masih banyak lulusan belum siap bekerja secara profesional dalam melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien.
Hal tersebut dapat dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu Kurikulum yang belum berorientasi pada skill abad 21, Sistem pembelajaran belum berbasis teknologi informasi, dan Belum terintegrasinya pendidikan pelayanan dalam pengelolaan pendidikan lulusan.
Juga disampaikan mengenai model pengembangan sistem mutu dari pengembangan model milik Malcom Bridge. Semua akan berjalan jika menggunakan prinsip ADLI. Aproach (Pendekatan), Deployment (Penyebaran), Learning (Pembelajaran), dan Integration (Integrasi).
“Saya berharap pengalaman yang saya peroleh mampu memberikan inspirasi dan motivasi. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mengantar saya sampai titik ini,” pungkas Prof Aziz yang pernah menjabat sebagai Warek III Universitas Muhammadiyah Surabaya ini. (rilis: humas umla/editor: hamara)