Rambu Karya Mahasiswa UMLA KKN MAs, Produk Jamu Warga Kampung Bugis
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN– Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) yang tergabung dalam KKN MAs (Muhammadiyah Aisyiyah) 2023 yang diadakan di Kepulauan Bangka Belitung. Mahasiwa KKN Mas UMLA di Bangka Belitung ditempatkan di Desa Lenggang Belitung Timur mengadakan sosialisasi dan pelatihan TOGA (Tanaman Obat Keluarga).
Pelaksanaan program kerja ini dikatakan tim mahasiswa UMLA KKN MAs, Erika Cindiana Pramudia Putri. Bahwa mempraktekkan langsung salah satu resep jamu yang telah dipaparkan di dalam materi, yaitu jamu daun beluntas. Materi disampaikan narasumber Erika Cindiana Pramudia Putri salah satu perseta KKN Mas di Kampung Bugis, Lenggang, Kecamatan. Gantung, Belitung timur (26/8).
Menurut Erika tanaman obat keluarga adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman obat yang tergolong rempah-rempah atau bumbu dapur, tanaman pagar, tanaman buah, atau sayur, dapat ditata di pekarangan sebagai toga.
Dijelaskan Erika mengapa memilih TOGA untuk dijadikan UMKM karena TOGA mudah didapatkan di sekitar rumah warga. TOGA dilatarbelakangi dari Kampung Bugis yang belum memiliki UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Area tempat tinggal warga Kampung Bugis banyak tanaman bisa dijadikan bahan dasar dari jamu. Tanaman obat dapat diolah lagi sehingga dapat dijadikan UMKM bagi warga. Kegiatan ini adalah bentuk dari dukungan nyata KKN MAs untuk menambah wawasan baru bagi warga Kampung Bugis.
Selain mudah ditemukan, TOGA juga memiliki beberapa manfaat lainnya yaitu membantu warga Kampung Bugis dari segi kesehatan maupun perekonomian. Segi kesehatan, TOGA dapat membantu mengurangi penggunaan obat kimiawi, menghemat biaya pengobatan serta meminimalisir terjadinya efek samping.
TOGA dari segi perekonomian menjadi produk jual beli yang cukup tinggi berupa jamu. “Kami memberikan sosialisasi mengenai TOGA dari pengenalan, kandungan utama yang dimiliki oleh setiap tanaman, bahan-bahan, cara meracik, cara penggunaan, indikasi dari setiap resep jamu,” ujar Erika.
Tidak hanya berhenti disosialisasi saja melainkan dilakukan juga pelatihan yaitu dengan mempraktekkan jamu daun beluntas sebagai bahan praktek kepada warga Kampung Bugis. Bahkan mahasiswa KKN MAs telah memberikan nama label jamu khusus untuk dijadikan UMKM di Kampung Bugis yang berlabel “RAMBU” (Ramuan Kampung Bugis)”
Kegiatan sosialisasi dan pelatihan mendapat respon positif dan antusias dari warga Kampung Bugis, untuk mengukur seberapa paham materi tersebut tersampaikan pada akhir penutupan acara diadakan kuis bagi warga, bagi yang aktif menjawab diberikan hadiah oleh pemateri.
Diberikan satu jamu yang telah diracik dari pihak mahasiwa KKN MAs Desa Lenggang 2023. Setelah melakukan sosialisasi juga pelatihan, warga mengerti dan paham tentang cara membuat UMKM yang berbasis TOGA. (erika cindiana pramudia putri)