Problematika Usaha Makanan Abon Ikan di Ambon-Namlea
oleh: Shandy Chelseana Irawati Bessy, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Abon berasal dari negeri Tiongkok. Abon merupakan makanan khas berbentuk kering yang di olah dari daging sapi, ayam, maupun ikan. Abon juga adalah salah satu makanan yang bertahan lama atau awet walaupun berada di dalam kemasan yang tidak memiliki suhu maupun udara, kenapa demikian? Karena abon memiliki testur yang bisa dibilang kering dan hamir tidak memiliki sisa kadar air. Makanya dari pada itu abon ini memerlukan ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Seperti menumis daging ikan yang basah hingga menjadi daging ikan yang kering dan pastinya tidak gosong. Soalnya kalau daging ikannya kering abon ikannya pasti akan bertahan lama dan bisa menajdi stok makanan hingga berbulan-bulan. Tidak sampai disitu saja ketelitiannya, mereka pun harus memastikan abon ikan ini benar-benar bebas dari namanya bau amis agar konsumen pun tidak merasa risih dengan hal tersebut. Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian menunjukkan bahwa lama perebusan selama 60 menit dengan penggorengan selama 30 menit merupakan perlakuan yang baik untuk menghasilkan warna dan rasa abon yang paling disukai oleh konsumen. Penambahan bahan berserat pada abon selain memberi tekstur berserat dari abon, meningkatkan warna dan volume abon juga memberi dampak bagi kesehatan (Hardoko, dkk 2015).
Abon ikan tuna adalah lauk makanan yang terbuat dari bahan utama ikan tuna yang di giling secara halus dan dicampuri dengan rempah pilihan yang berkualitas dan memiliki tekstur kering. Abon ikan tuna juga bisa di katakan memiliki peluang yang cukup besar sebagai ladang bisnis karena pesaingnya tidak sebanyak abon ayam dan abon sapi. Ikan tuna sendiri juga memiliki segudang manfaat yang baik untuk dikonsumsi, diantaranya adalah memiliki kandungan protein yang lengkap. Protein dari ikan tuna tersebut berfungsi untuk pembentukan hormon, enzim, kolagen dan antibody. Mungkin banyak orang yang masih terdengar asing kalau ikan tuna bisa diolah menjadi abon karena sebagian orang lebih suka atau berminat untuk memilih abon ayam atau abon sapi di bandingkan dengan abon ikan contohnya abon ikan tuna sehigga, abon ayam dan abon sapi lebih banyak penjualnya dibandingkan abon ikantuna sendiri. Tetapi tidak menutup kemungkinan untuk menciptakan produk baru yang dapat memperluas pemasaran. Hal ini bisa dicoba dengan memproduksi Abon ikan.
Ada beberapa cara membuat abon ikan tuna :
- Cuci bersih ikan tuna dan pastikan tidak memiliki bau amis,setelah itu kukus ikan tuna hingga matang kemudian angkat dan tiriskan hingga kering.
- Haluskan daging ikan tuna dengan cara disuwir ataupun cara lain.
- Kemudian panaskan minyak lalu tumis semua bumbu yang sudah disiapkakn hinnga harum.
- Kemudian masukkan ikan tuna yang sudah disuwir hingga kering dan tidak ada kadar air sama sekali. Tips agar ikan tuna tidak gosong yaitu saat proses memasak pastikan atau usahakan api yang digunakan tidak terlalu besar sehingga tidak mengakibatkan gosong.
Pada awal tahun 2019, di Provinsi Maluku tepatnya di kab.Buru salah satu pelaku UMKM ikan tuna ini mulai menjual ikan tuna mentah. Tidak sampai disitu saja, mereka pun mencoba untuk mengelolanya menjadi makanan khas yang bisa di konsumsikan oleh masyarakat sekitar. Abon ikan tuna ini dijual dengan harga Rp.20.000 per 100 gram, Rp.80.000 per 1/2kg dan Rp.150.000 per 1kg dengan varian pedas dan original. Abon ikan tuna juga memiliki beberapa kendala atau hambatan dalam menjalankannya contohnya seperti :
- UMKM ini masih menggunakan modal pribadi dan belum sama sekali menyentuh bantuan modal dari pemerintah. Seharusnya pemerintah berpartisipasi dalam upaya bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan kepada pelaku UMKM. Hal ini juga berguna untuk menciptakan lapangan kerja dan lain sebagainya.
- Kurangnya luas pemasaran hal ini yang dapat menyebabkan produk tidak laku dijual. Yang dimaksud dengan kurangnya pemasaran disni mungkin ialah kurangnya promosi dengan menggunakan internet marketing hal ini juga merupakan hal penting karena zaman yang semakin hari semakin canggih ini kita harus bisa menyesuaikannya dengan hal tersebut orang lain dapat mengetahui produk yang akan kita jual.
- Kurangnya peminat abon ikan. Mungkin pembeli lebih terbiasa dengan abon ayam maupun abon daging sehingga belum memiliki ketertarikan disini, dengan cara ini kita harus memperbayak lagi marketing agar konsumen memiliki ketertarikan disni.
- Peralatan yang digunakan untuk membuat abon ikan tuna ini masih menggunakan peralatan yang sederhana.
Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia. Terima kasih kepada Ibu Arfida yang telah memotivasi dan menerbitkan artikel ini. (*)