Pengembangan Industri Kecil Pengelolahan Buah Blimbing Karangsari Kota Blitar
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Usaha kecil sangat bergantung pada tenaga kerja karena tidak menggunakan mesin canggih untuk memproduksi barangnya. Diperkirakan dengan mengaktifkan usaha kecil, kemampuan mereka menyerap tenaga kerja akan meningkatkan pendapatan secara keseluruhan. seperti usaha pengolahan makanan dan minuman belimbing yang baru dikembangkan di Desa Karangsari Kota Blitar. Usaha kecil pengolahan buah belimbing ini diharapkan dapat menguntungkan warga Desa Karangsari dan Kota Blitar dengan menyerap tenaga kerja sekaligus mendatangkan pendapatan.
Di Karangsari, pembangunan perumahan wajib menanam minimal satu pohon belimbing di setiap pekarangan rumah sejak beberapa tahun lalu.Sekarang desa tersebut sudah memiliki kawasan Agro Wisata yang letaknya ditengah kota. Dengan tanah seluas 5 hektar yang dikelola masyarakat setempat.Jika ingin mengunjungi tempat tersebut kita harus membeli tiket sebesar Rp 10.000 dan gratis untuk usia 7 tahun kebawah setelah itu kita didampingi oleh memandu dari Agro Wisata tersebut,dengan harga tersebut kita bisa mendapatkan berbagai fasiltas.Varietas blimbing yang banyak digunakan disini adalah Blimbing Karangsari Nama ini diambil karena varietas ini ditemukan pertama kali oleh warga asli karangsari.
Butuh waktu lebih dari 4 tahun untuk mendapatkan bibit yang benar-benar unggul.Dengan cara menyilangkan beberapa varietas blimbing seperti blimbing bangkok,wuluh philipina dan blimbing local.Warga kemudian mengklasifikasikan hasil budidaya blimbing menjadi beberapa jenis,saat ini yang banyak dipelihara adalah jenis F2 dan F3 kalau F2 memiliki daging buah yang lebih berwarna merah sedangkan F3 memiliki ukuran daging yang lebih tebal dan besar saking besarnya perbuahnya bisa mencapai 800 g sampai 100 g.Makannya harganya juga cukup mahal bisa mencapai 10 -15 ribu perbuah.Dan biar hasilnya sempurna sejak usia muda,buah harus dibungkus.
Tujuannya agar menghindari dari lalat buah dan penggunaan pestisida sangat di minimalisir jadi kalau habis memetik buahnya bisa banget langsung dimakan dijamin fresh.Lalu jika kita ingin membawa pulang buah blimbing tersebut kita dapat memetiknya sendiri dengan harga yang sangat murah karena langsung dari petaninya yaitu perkilo Rp 10.000 dengan jenis blimbing yang berbeda tetapi kualitasnya sama karena kita bebas memilih mau yang matang,setengah matang ataupun yang masih mentah untuk stok dirumah.
Dari satu pohon enggak semua buah tumbuh sempurna ada yang ukurannya tidak standar.Warga pun putar otak karena sayang jika buah yang tidak sempurna itu dibuang sia sia.”Bagaimana blimbing yang standar ini bisa tetap menjadi uang?”.Salah satunya adalah diolah menjadi selai.Dengan cara membuatnya adalah : Pertama kupas blimbing dari kulitnya lalu bersihkan bijinya,kemudian blender hingga halus gak perlu ditambah air karena blimbing termasuk buah yang memiliki kandungan air yang banyak makannya teksturnya lunak,lalu masak daging buahnya yang diblender tadi,tambahkan dula dan sedikit garam lalu dimasak sampai matang mininal 1/5 jam.Gak Cuma penambah rasa manis gula juga dijadikan sebagai pengawet alami bahkan bisa tahan hingga ber bulan-bulan,kalau mau mengawetkan makanan secara alami adalah dengan cara dikeringkan,diasinkan atau dimaniskan.Selai-sekai ini kemudian dikemas kedalam wadah lalu siap untuk dijual.
Di Agro Wisata sendiri juga disediakan akomodasi berupa tempat bersantai dan tempat bermain untuk anak-anak,setiap akhir pekan pun juga akan ada hiburan-hiburan menarik yang akan ditampilkan bahkan pengunjung pun berbondong-bondong untuk mengunjungi wisata tersebut,selain itu juga ada tempat-tempat makanan dan produk UMKM yang tentunya sangat cocok dibuat oleh-oleh atau cemilan yang tentunya berbahan baku dari buah blimbing.
Artikel ini ditulis oleh Meysie Irma Jayanti NIM (202210180311057) Mahasiswa prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang dengan tujuan memenuhi kebutuhuan tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu Ibu Afrida BR.,Dra.,M.S.