Problematika Pekerja Kebun Karet Kotawaringin Barat Kalteng
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Kotawaringin barat merupakan suatu wilayah kabupaten yang berada di provinsi Kaliamantan Tengah. Di Kotawaringin Barat selain terkenal dengan daerah perkebunan kelapa sawit disana juga terkenal dengan perkebunan karetnya. Perkebunan karet merupakan salah satu sektor utama di daerah tersebut dan banyak juga orang-orang didaerah tersebut memilih bekerja sebagai pekerja kebun karet.
Pekerja kebun karet di Kotawaringin Barat pada umumnya bekerja sebagai pekerja harian ataupun kontrak. Mereka bekerja dengan jam kerja yang cukup melelahkan dan cukup Panjang terutama ketika berada pada musim panen tiba. Kebanyakan pekerja kebun karet berasal dari keluarga yang kurang mampu dan tidak memiliki Pendidikan yang cukup tinggi sehingga membuat mereka harus bekerja sebagai pekerja kebun karet. Karena hal tersebut mereka sering kali bekerja pada sektor informal dengan gaji yang rendah bahkan dibawah gaji upah minimum di Indonesia.
Para pekerja kebun karet di Kotawaringin Barat biasanya melakukan beberapa pekerjaan seperti: menanam, memelihara, dan memanen karet. Pekerja kebun karet seringkali bekerja dengan cuaca yang tidak menentu terkadang dalam kondisi yang cukup panas dan terkadangn dalam cuaca yang lembap dan terkadang dalam kondisi curah hujan yang tinggi, karena hal itu mereka seringkali terkena gigitan serangga seperti nyamak dan paparan dari sinar matahari yang terik. Meski begitu para pekerja kebun karet memiliki peran yang cukup penting dalam industri karet yang ada di Kotawaringin Barat.
Meskipun para pekerja kebun karet memiliki paran begitu penting dalam industri karet, meraka juga banyak menghadapi berbagai permasalahn / problematika yang mempengaruhi kesejahteraan dan kehidupan para pekerja kebun karet. Beberapa permasalahan / problematikan yang banyak di hadapi oleh pekerja kebun karet antara lain:
- Upah yang rendah.
Pekerja kebun karet di daerah ini seringkali dibayar dengan upah yang begitu rendah. Bahkan dibawah dari upah minimum regional (UMR), hal tersebut para pekerja kebun karet kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti makan sehari-hari, pakaian, dan juga tempat tinggal.
- Kondisi kerja yang berat.
Para pekerja kebun karet harus bekerja dalam kondisi yang berat dan cukup sulit. Terutama karena meraka harus bekerja pada cuaca yang terkadang cukup panas ataupun lembap dan terkadangan dengan kondisi curah hujan tinggi. Dan terkadangan mereka harus bekerja melebihi dari jam kerja biasanya.
- Kesehatan terancam.
Pekerja kebun karet seringkali terancam oleh penyakit seperti halnya: malaria, demam berdarah, dan juga terkadangan terkena penyakit infeksi pada kulit. Hal ini dikarenakan oleh paparan dari sinar matahari yang berlebihan dan kondisi perkebunan karet yang memiliki banyak serangga sehingga terkadangan terkena gigitan serangga dan juga kondisi sanitasi yang buruk pada lokasi kerja.
- Kurangnya layanan Kesehatan dan jaminan sosial.
Banyak pekerja kebun karet yang kesulitan untuk mengakses layanan Kesehatan yang memadai. Kondisi tersebut disebabkan oleh kurangnya fasilitas Kesehatan dan sulitnya akses layanan Kesehatan yang ada didaerah tersebut. Dan banyak juga dari para pekerja yang tidak memiliki jaminan Kesehatan dan jaminan pensiun ini membuat mereka kesulitan dalam kondisi Kesehatan dan Ekonomi keberlangsungan masa depan mereka.
Dalam mengatasi berbagai problematika yang ada kita perlu peran pemerintah serta perusahan-perusahaan karet yang ada di Indonesia dan bahkan dorongan dari masyarakat untuk dalam menyelesaikan segala masalah yang ada. Pemerintah dapat memberikan perlindungan terhadap hak-hak para pekerja, dan meningkatkan akses layanan Kesehatan bagi para pekerja. Dan perusahaan kebun karet dapat meningkatkan upah yang diberikan terhadap para pekerja kebun karet, serta meningkatkan perlindungan Kesehatan dan keselamatan para pekerjanya.
Penulis : Salapudin, NIM : 202110180311053, Prodi : Ekonomi Pembangunan (4B). Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2021, Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas matakuliah ESDM (Ekonomi Sumber Daya Manusia).
Dosen Pengampu: Drs. Arfida Boedirochminarni, M.S.