Pojok Bermain PMM 89 UMM di SDN Sumberkradenan Pakis Kabupaten Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG– Pada 19 Januari 2024, lima mahasiswa dari yang tergabung dalam kelompok 89 gelombang 6 Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (PMM 89 UMM) menggelar program kerja (proker) di SDN Sumberkradenan Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Hal ini dijelaskan Ketua PMM 89 UMM, Muhammad Galih.
Menurut Galih, Kegiatan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) ini adalah untuk mengaplikasikan Hilirisasi hasil Penelitian Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Selain PMM 89 UMM terdiri atas nama Ratna Afidatul Fara, Viradelia Ananda Isabella, Adinda Mareza, Rafli Radiansyah. Sedangkan PMM 89 UMM ini di bawah Dosen Pembimbing Lapang Iqbal Ramadhani Fuadiputra, SE, M.SM.
Program kerja PMM 89 UMM tersebut, kata Galih, fokus utama adalah Pentingnya Pojok Bermain Di Lingkungan Sekolah SDN Sumberkradenan Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, khususnya dalam lingkungan SDN Sumberkradenan Pakis.
Dijelaskan Galih PMM 89 PMM telah menginisiasi program kerja yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya pojok bermain di lingkungan sekolah SDN Sumberkradenan. Program ini merupakan langkah konkret dalam implementasi peran penting bermain dalam perkembangan anak-anak.
Melalui program ini, ucap Galih, PMM 89 UMM berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih seimbang dan mendukung. Salah satu aspek utama dari program ini adalah penyuluhan kepada guru, orang tua, dan masyarakat sekitarnya mengenai manfaat dan pentingnya pojok bermain di sekolah.
Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang dampak positif dari bermain, diharapkan akan tercipta dukungan yang lebih besar untuk pembangunan pojok bermain yang bermutu di SDN Sumberkradenan.
Edukasi ini juga bertujuan untuk mengubah paradigma bahwa bermain bukan hanya kegiatan menyenangkan, tetapi juga bagian dari proses pembelajaran dan perkembangan anak. Selain itu, PMM 89 UMM juga aktif dalam penggalangan dana dan sumber daya untuk mendukung pembangunan pojok bermain yang sesuai dengan kebutuhan anak-anak di sekolah.
Dengan melibatkan partisipasi aktif dari berbagai pihak, termasuk siswa, guru, orang tua, dan masyarakat sekitar, diharapkan dapat terwujudnya lingkungan sekolah yang lebih inklusif dan peduli terhadap kepentingan anak-anak. Ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi dan kerjasama dalam memajukan pendidikan di daerah.
Program kerja PMM 89 UMM yang difokuskan pada pentingnya pojok bermain di lingkungan sekolah, SDN Sumberkradenan diharapkan akan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam memperhatikan aspek non-akademis dalam pendidikan.
Program ini bukan hanya tentang membangun ruang bermain, tetapi juga tentang membuka wawasan dan kesadaran akan pentingnya memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk belajar dan berkembang melalui bermain. (pmm 89 gelombang 6 umm)