Perubahan Keputusan Suku Bunga Acuan The Fed Mempengaruhi Nilai Tukar Rupiah
Oleh : Alvin Subastian (202110180311055), Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-The Fed (Federal Reserve) yaitu bank sentral dari AS. Bank sentral ini bertanggung jawab atas kebijakan moneter, menjaga stabilitas keuangan, dan mengawasi sistem perbankan di negara tersebut. The Fed sendir didirikan pada tahun 1913 melalui Undang-Undang Federal Reserve. Salah satu peran dan tugas dari The Fed yaitu terkait stabiltas keuangan yang dimana mereka memantau resiko atau permasalahan di sector keuangan untuk mencegah adanya krisis keuangan. Peran dan keputusan dari The Fed sendiri memiliki dampak bukan hanya bagi perekonomian AS tetapi juga mempengaruhi pasar global. Mengapa demikian? Karena The Fed memegang kendali atas suku bunga acuan dunia sehingga negara negara lain akan megikuti daripada suku bunga acuan tersebut, salah satunya yaitu Indonesia.
Di Indonesia sendiri perubahan dari suku bunga acuan The Fed selalu direspon dengan anik atau turunnya suku bunga dalam negeri yang secara tidak langsung pasti akan merubah fluktuasi dari nilai tukar rupiah itu sendiri terhadap mata uang asing. Hal itu disebabkan karena ketika kita asumsikan suku bunga dalm negri naik, itu akan membuat para investor asing tertarik untuk menanamkam modalnya di dalam negri karena tingkat pengembalian yang lebih tinggi. Hal itu merangsang permintaan dari uang rupiah yang meningkat sehingga nilai tukar atas rupiah akan terapresiasi.
Namun, dilansir dari berita nilai tukar harian, diketahui pada bulan Juni 2023 The Fed menahan suku bunga acuan. Hal itu mempengaruhi dari suku bunga dalam negri yang dimana berimbas terhadap nilai tukar. Kejadian ini sesuai dengan perkataan dari analisis pasar mata uang Lukman Leong, “Rupiah melemah cukup besar”, ujarnya di Jakarta setelah melihat hasil rapat the Fed dalam pemberian sinyal. Menurutnya, sikap yang begitu hawkish dari the Fed diperkirakan akan membuat kenaikan dari nilai tukar AS itu sendiri. Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra juga mengatakan bahwa The Fed telah memberikan sinyal bahwa tidak ada pemangkasan dari suku bunga tahun ini yang dimana target suku bunga acuan tahun ini berada di angka 5,6%. (*)