Peran Ekspor Impor Dalam Perdagangan Internasional Di Indonesia
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-perdagangan dunia memiliki dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara karena semua negara bersaing di pasar dunia, yang terjadi akibat subjek hukum yang tinggal di negara yang berbeda bertemu dan melakukan kontak perdagangan, seperti jual beli. Ekspor dan impor merupakan faktor penting dalam stabilitas ekonomi suatu negara karena secara langsung mempengaruhi devisa. Ekspor dan impor terkait erat dengan bea ekspor dan impor. Ekspor dan impor bermanfaat untuk mengembangkan kerja sama perdagangan internasional dan berdampak signifikan pada perluasan pasar barang dan jasa suatu negara, yang meluas hingga perluasan pasar barang dan jasa suatu negara.
Negara Indonesia sebagai negara berkembang dan penghasil barang komoditas nonmigas ingin berperan aktif dan berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi dunia dengan meningkatkan produksi dan pada gilirannya meningkatkan perdagangan dalam dan luar negeri, termasuk meningkatkan sistem pemasaran dan tata niaga yang ada, guna menjaga daya saing di era milenial ini. mencatat bahwa Indonesia sebagai negara berkembang telah menjadikan ekspor sebagai komponen penggerak PDB nasional. Instrumen ekspor digunakan lebih dari sekedar komponen. Tidak hanya sebagai sumber devisa negara, tetapi juga sebagai instrumen ekspor yang dimanfaatkan untuk meningkatkan prospek lapangan kerja, mendongkrak perolehan devisa, dan memajukan teknologi.
Perdagangan ekspor dan impor sangat penting dalam kehidupan bisnis Indonesia, tidak hanya dalam hal pergerakan devisa tetapi juga dalam kontribusi pendapatan nasional. Negara Indonesia merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, sehingga memegang peranan penting di tingkat global; Namun, penting untuk memperhatikan situasi bisnis di Indonesia yang saat ini berada dalam masa transisi dari bisnis berbasis konvensional atau tradisional menuju bisnis berbasis digital atau milenial. Kemendag menyebut kinerja ekspor tahun 2017 melebihi ekspektasi. Nilai ekspor Indonesia diperkirakan mencapai US$ 170,3 miliar pada tahun 2017, meningkat US$ 145,2 miliar dari tahun 2016. Angka tersebut meliputi ekspor migas sebesar $15,50 miliar dan ekspor nonmigas senilai 154,80 miliar. Ekspor nonmigas diperkirakan meningkat 17,20% year on year (YoY), tertinggi sejak 2012.
Sedangkan ekspor diperkirakan meningkat 5%-7% pada 2018. Untuk meningkatkan kinerja ekspor, Kemendag selain menyasar pasar konvensional seperti China, Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa, terus memperluas pasar ekspor. ke negara-negara non-tradisional. Sementara itu, pertumbuhan ekspor diperkirakan sebesar 6,6% pada 2019. Ekspor meningkat sebesar 6,9% hingga semester pertama 2018. Sementara itu, impor diperkirakan meningkat sebesar 7,4% pada 2019. Pertumbuhan impor sebesar 13,9% hingga semester pertama 2018. Kendala di era milenial ini adalah kebutuhan konsumsi dan investasi dalam negeri yang meningkat pesat, serta peran teknologi terkini yang akan dibutuhkan dari era ini hingga masa depan. Alhasil, diproyeksikan ke depan akan banyak impor peralatan atau teknologi modern yang digenjot agar mampu bersaing dalam perdagangan internasional di era milenial ini. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang mendorong pertumbuhan ekspor Indonesia yang lebih kuat.
Selama ini analisis ekspor mendominasi analisis sektor perdagangan luar negeri Indonesia. Di sisi lain, hal ini dapat dipahami karena ekspor merupakan satu-satunya sumber penerimaan devisa negara berkembang, oleh karena itu negara berkembang berkepentingan untuk menguasai sumber penerimaan devisa tersebut. Devisa memiliki fungsi kritis, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Devisa diperlukan untuk membayar impor, menjamin pembayaran impor dalam tiga bulan ke depan, membayar utang luar negeri, dan menjaga stabilitas Rupiah.