Pengolahan Syariah Tempat Pemotongan Ayam di PT Phalosari Unggul Jaya Jombang
Oleh: Anindya Khansa A.R, Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Ayam merupakan makanan yang sering sekali dijumpai di berbagai daerah di seluruh Indonesia karena sifatnya yang mudah diolah menjadi berbagai jenis makanan. Tak hanya itu olahan ayam juga menjadikan banyak orang menyukai makanan berbahan jenis tersebut. Bagi masyarakat Jombang yang bertempat tinggal di sekitar Kecamatan Tembelang mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempat pemotongan ayam milik HJ. Wasubi atau yang biasa di panggil bapak Subi. Pabrik pemotongan yang berdiri pada tahun 2008 ini, terletak di daerah Jl. Mojokrapak, Ngeledok, Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang tersebut telah memotong ayam dengan jumlah hingga ribuan ayam perharinya tak heran jika per bulan mereka bisa memotong ayam hingga jumlah puluhan ribu ayam.
Untuk membangun pabrik yang dimana kawasannya sangat berdekatan dengan pemukiman warga, pemilik juga lebih banyak menarik pekerjanya dari sekitar pabrik tersebut. Banyak masyarakat di desa atau wilayah mojokrapak dan sekitarnya yang bekerja di pabrik pemotongan ayam tersebut. Selain dapat meningkatkan lapangan kerja di daerah tersebut, pemilik juga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang tinggal di sana dengan pekerjaan yang layak dan timbal balik positif lainnya yang didapat. Banyaknya permintaan akan ayam potong maka tenaga kerja yang dibutuhkan bisa saja meningkat.
Ayam yang disembelih tentu bukan ayam sembarangan. Ayam tersebut harus melalui beberapa proses pengecekan agar layak di sembelih dan di jual ke khalayak ramai. Ayam memiliki beberapa jenis ayam seperti ayam potong boiler, ayam merah atau ayam petelur atau biasa disebut dengan ayam horen, ayam peren yang merupakan indukan dari ayam boiler, serta ada ayam pejantan yang merupakan ayam boiler jantan namun ukurannya lebih kecil dan memiliki bulu putih. Ayam yang akan disembelih biasanya mereka suplay berasal dari kerjasama antara peternakan dengan perusahaan. Peternakan yang mereka ajak kerjasama berasal dari Malang, Bondowoso, Tuban, Mojokerto hingga yang terjauh Pati, Jawa Tengah.
Dalam pengecekan, setelah ayam datang akan di angin – angikan selama 15 menit dan timbang untuk memenuhi asas asuh. Ayam akan dicek kesehatannya, dari yang sudah diberi tanda atau keterangan sakit dari kendang ayam dan menghitung ayam yang mati saat perjalanan menuju tempat potong semuanya akan di cek ulang untuk menghindari ayam yang cacat, kelainan dan tak layak, mengingat saat ayam di angkut truck keadaannya berubah menjadi panas karena terdapat uap yang dihasilkan ayam tersebut dan uap tersebut bersumber dari amoniak kotoran ayam itu sendiri.
Maka proses penganginan ayam sangatlah penting agar keadaan ayam yang panas bisa kembali normal, lalu ayam yang fresh, segar, sehat, lincah dan kesehatannya lulus seleksi akan mengatri untuk di sembelih. Ayam yang lulus akan melalui proses stunning atau pemingsanan dengan menggunakan media air untuk mengaliri arus listrik rendah selama lima detik agar mengurangi tingkat stress ayam pada proses penyembelihan jadi ayam masih dalam konsisi setengah sadar, namun jika ada ayam yang mati pada proses ini dan belum sempat di sembelih makan akan dipisahkan karena tidak layak proses.
Untuk proses penyembelihan, bagian divisi penyembelihan jelas akan menyembelih sesuai syariat islam mengingat kita berada di negara dengan masyoristas muslim. Meskipun pabrik tersebut sudah dibantu oleh alat canggih, untuk divisi penyembelihan tetap menggunakan tenaga manusia. Para pekerja di wajibkan dalam keadaan suci berwudhu lalu mengucapkan basmallah beserta doa dan akan mengumandangkan takbir dan sholawat yang dimana syarat utamanya tentu beragama Islam. Tak hanya itu pabrik juga sudah mengantongi izin serta sertifikat dari MUI Pusat dari Surabaya dan Jakarta yang setiap tahunnya akan audit, dimana para pekerja didivisi tersebut setiap tahunnya akan mendapatkan tes dari kantor MUI pusat.
Para pemotong yang bekerja pada divisi penyembelihan harus memiliki keberanian dan akan di training selama satu bulan dengan pengawasan penuh, jika kualitas penyembelihan tersebut baik dan rapi serta sesuai syariat maka akan dilepas. Para pemotong memiliki pisau mereka masin-masing yang diberikan oleh perusahaan, pisau tersebut hanya mereka yang menggunakan karena untuk tingkat ketajaman para pekerja tersebut akan mengasahnya sendiri sesuai tingkat ketajaman yang mereka rasa sudah tepat. Pabrik tidak hanya berhenti di proses penyembelihan saja, namun akan lanjut ke proses pembubutan hingga proses terakhir yaitu pengemasan.
Dalam proses pembubutan ayam yang bergantungan pada mesin seperti shuttle convenyor akan dicelupkan kedalam air panas dengan suhu mencapai enam puluh derajat selama 100 detik agar mempermuah pencabutan bulu. Pencabutan bulu juga menggunakan mesin dan akan di teliti Kembali apakah masih ada bulu halus yang menempel dengan menggunakan tenaga manusia. Ayam tersebut akan terus berjalan di mesin tanpa banyak sentuhan agar terjaga kehigienisan produk, bahkan setelah proses pengambilan jeroan dan pemisahan kepala serta ceker, ayam akan kembali di cuci menggunakan air dingin menggunakan alat water cylce dan dikemas sesuai permintaan konsumen serta di kemas sesuai spektifikasi.
Pengemasan terhadap ayam potong akan dibagi sesuai berat dari 1 kg ayam utuh hingga kelipatan tertinngi per setengah ons semua kemasan ada dan ayam tersebut utuh. Untuk kepala, leher, dan jeroan seperti hati dan usus akan dijual terpisah atau biasanya sudah ada yang memesan. Ayam yang telah dikemasakan diberi label sesuai berat dan akan diberi tanggal masa kadarluasa dan akan disimpan dengan temperature maksimal 4 derajat celcius.
Untuk limbahnya sendiri seperti darah, bulu akan didaur ulang Kembali seperti bulu yang akan di daur ulang untuk pakan ikan yang dirubah menjadi pellet dan darah yang juga bisa menjadi pakan ikan namun terkadang juga dikubur.
Produk ayam yang telah siap dipasarkan lebih banya dikirim ke luar jawa seperti sorong, makasar, dan diedarkan di beberaa supermarket. Bahakn untuk pabrik ini, mereka pernah menjalin kerja sama dengan supermarket ternama seperti Superindo dan Giant. Tak hanya itu mereka juga pernahbekerja sama dengan Taman Safari Indonesia yang ada di daerah Pasuruan untuk menyumpali makanan hewan di sana.
Penulis : Anindya Khansa Alysia R. NIM : 202110180311057, Prodi Ekonomi Pembangunan Kelas 4B, Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2021, Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ESDM (Ekonomi Sumber Daya Manusia) dengan dosen pengampu Drs. Afrida Boedirochminarni, M.S.