Aksi Bersama Lazismu Sudan Bantu Sesama
TABLOIDMATAHATI.COM, SUDAN-Ramadan 1444 H sudah usai, beberapa aksi yang dicanangkan oleh Lazismu Sudan juga berjalan dengan lancar, beberapa terkendala dan ada juga yang di batalkan. Penyaluran zakatpun harus tertunda karena kondisi yang sedang mencekam di Sudan. Semangat Ramadan rasa-rasanya harus terus di lanjutkan apalagi tagline Ramadan tahun ini “Aksi Bersama Bantu Sesama” perlu untuk di istikamahkan, sehingga tagline tersebut tidak hanya terjadi di bulan ramadan saja, namun terus tertancap dan menjadi semangat yang terpancar dari diri setiap Warga Muhammadiyah.
Izinkan saya untuk menuliskan semangat berkemajuan yang di lakukan oleh warga Muhammadiyah Sudan di bidang filantropi selama bulan Ramadan, sehingga menjadi syiar kebaikan yang semoga bisa memberikan tambahan semangat kepada teman-teman semuanya yang sedang berjuang di apapun medan perjuangannya.
Kondisi sudan yang sangat panas dari segi cuaca, di tambah dengan terjadinya kenaikan harga dan juga beberapa curhatan dari beberapa teman-teman yang membutuhan bantuan, karena kiriman dari keluarga berhenti. Apalagi jika di lihat dari sisi warga sudan, banyak dari mereka yang tidur di jalanan, bahkan sunggu membuat sedih ada rumah yang di susun dari kardus.
Kondisi dan curhatan tersebut membuat hati Amil Lazismu Sudan tergelitik dan benar-benar ingin mengusahakan di bulan Ramadan tahun ini memberi dan melayani mereka dengan sebuah program yang berisikan sembako ramadan, bukber dengan para penghafal qur’an, iktikaf internasional, zakat center, bagi-bagi takjil, mabit, wakaf qur’an, bedah buku, buka Bersama dunia yang di lakukan oleh Pimpinan Cabang Aisyiah Sudan.
Saya awali dengan kegiatan sembako, sasaran utama ini ialah mahasiswa, P2mi, Masyayikh, dan warga sudan sendiri dengan total target 60an orang. Tujuan dari sembako ini ialah memberikan nafas Panjang bagi target untuk setidaknya di bulan ramadan mereka terpenuhi kebutuhannya untuk buka dan sahur, syukur-syukur bisa tercukupi sampai bulan syawal.
Dalam perancangannya melibatkan beberapa relawan, Amil, dan elemen persyarikatan Muhammadiyah. Banyak sekali tantangan yang di hadapi seperti melonjaknya mustahik yang terdaftar, lalu harga kebutuhan yang bisa di bilang naik, di tambah pendanaan yang belum bisa di bilang banyak. namun dari setiap tantangan dan masalah yang di hadapi teman-teman Lazismu berhasil memberikan sembako kepada 15 mahasiswa, 3 orang sudan, bahkan bersyukur sekali bisa memberikan sembako kepada orang palestina yang ada di Sudan. Usaha teman-teman dalam pengadaaan sembako ini terbayar tuntas dengan guratan senyuman para mustahik dan kebahagiaan mereka. Sesuai dengan apa yang di katakana salah satu relawan Lazismu “kami sangat senang membantu mereka, siapa tau kemudahan yang kita raih saat ini ialah melalui wasilah do’a-do’a mereka”.
Selanjutnya ialah datang dari buka Bersama internasional yang di gagas oleh Pimpinan Cabang Aisyiah Sudan. Kegiatan ini mengumpulkan perempuan-perempuan dari seluruh dunia dengan target kehadirannya sebanyak 150 orang. Agenda ini di isi oleh tampilan nasyid dari Aisyiah, lalu kajian yang di sampaikan oleh salah satu ustazah di universitas Internasional Afrika.
Tujuan dari kegiatan ini ialah mensyiarkan islam yang berkemajuan ala aisyiah dan juga perekat ukhuwah Islamiyah lintas negara di dunia. Pada akhirnya kegiatan ini berhasil memberikan dampak yang luar biasa bagi Indonesia, nama Indonesia berhasil di yakini oleh kalangan perempuan yang hadir ialah sebagai negara yang benar-benar mengusahakan persatuan di tengah perbedaan, dan juga berhasil mempromosikan Indonesia sebagai negara yang cinta akan kedamaian.
Terakhir sebuah program keilmuan yang datang dari majalah Annaashi, program tersebut ialah bedah buku, dan langsung menghadirkan seorang penulis buku yakni Riski Athaillah. Buku yang di beda adalah buknya sendiri judulnya “ujian itu cinta Namanya”. Terget orang yang datang sebanyak 40 orang. Dengan mendatangkan riski, Annashi berhasil menginfluece teman-teman yang hadir untuk menyucikan cintanya mereka kepada siapapun, bahkan apa yang di sampaian riski juga luar biasa “jika cinta itu di benar-benar di taruh pada tempatnya, maka ia akan memberikan kebahagiaan dan keselamatan serta keberkahan”. Annashi pun berhasil menjadi Lembaga jurnalistik pertama yang megadakan acara buka Bersama dengan Lembaga-lembaga jurnalistik Indonesia lainnya di sudan. Sebuah prestasi yang luar biasa dan membanggakan dari Annaashi.
Semoga dengan kegiatan ini bisa memberikan syiar berkemajuan dan juga mencerahkan Muhammadiyah di kancah internsional sehingga, bukan saya mengharumkan nama Muhammadiyah melainkan jauh dari itu bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia. (rilis: dimas muhammad hanief arkaan/co-editor: hamara)