Pengembangan Usaha Cuka Apel Batu
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Kota Batu merupakan kota kecil yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota Batu ini menjadi salah satu destinasi wisata bagi orang Indonesia bahkan luar negri, dengan berbagai keelokan pemandangan alam dan juga wahana wisata buatan yang dimilikinya. Kota ini terletak di dataran tinggi dengan pemdangan yang indah serta udara yang sejuk sehingga kota Batu pernah disebut sebagai De Kleine Switzerland atau Swiss kecil di pulau jawa. Kota Batu merupakan kota yang identik dengan wisata, udara dingin, dan juga buah apel yang menjadi ikon Kota Batu. Mayoritas penduduk Kota Batu bekerja sebagai petani dimana hasil pertanian utama dari Kota Batu adalah buah, bunga, dan sayur-mayur. Perekonomiaan Kota Batu sangat ditopang oleh sektor pariwisata dan pertanian. Letak Kota Batu yang berada di daerah pegunungan dan pesatnya perkembangan pariwisata mendukung besar pertumbuhan PDB Kota Batu pada sektor tersebut. Dari segi pertanian, Batu merupakan salah satu daerah penghasil apel terbesar di Indonesia yang dijuluki Kota Apel. Batu juga dikenal sebagai daerah pertanian yang tumbuh dan berkembang dari hasil bumi yang dihasilkan sehingga mendapat julukan kota agroplitan. Perdagangan hasil perkebunan dan pertanian ini menyumbang pemasukan bagi penduduk Kota Batu, selain dari bidang pariwisata.
Kondisi Geografis Kota Batu dengan tanahnya yang subur membuatnya cocok mejadi tempat budidaya berbagai tanaman, salah satunya apel. Produk hortikultura andalan Batu adalah buah apel. Jenis apel batu ini ada 4 jenis yaitu manalagi, rome beauty, anna, dan wangling. Pohon apel di wilayah Kota Batu ditemukan pada ketinggian sekitar 900m (Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo) sampai sekitar 1900m (Sumber Brantas), namun sentra produksi utama Tulungrejo, Sumbergondo, Bulukerto dan Bumiaji. Desa-desa tersebut berada pada ketinggian sekitar 1000-1400 m dpl. Berbagai macam olahan buah apel dari jenang apel, kripik apel, sari buah apel, dodol apel, carang apel, serta cuka apel.
Salah satu olahan buah apel yang kaya akan manfaat adalah cuka sari apel. Banyak sekali dari penduduk kota batu mengembangkan usaha cuka apel batu untuk mata pencahariannya. Cuka sari apel khas Batu ini dapat kita dapat temui di berbagai tempat oleh-oleh khas batu yang terletak di Kota Batu maupun Kota Malang. Cuka sari apel adalah cuka yang terbuat dari jus apel difermentasi yang digunakan dalam saus salad, bumbu perendam, vinaigrettes, pengawet makanan, dan chutney, dibuat dengan menghancurkan apel dan kemudian memeras jusnya. Karena mengalami fermentasi, cuka sari apel diketahui mengandung bakteri probiotik yang dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan. Cuka sari apel merupakan bahan herbal yang biasa digunakan sebagai bumbu masakan. Selain masakan yang enak, mengonsumsi cuka sari apel dalam jumlah sedang juga bisa membawa manfaat kesehatan bagi tubuh. Selain itu, dalam 100g cuka sari apel juga mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, antara lain energi 21 kalori, karbohidrat 0,93 gram, gula total 0,4 gram, kalium 73 miligram, fosfor 8 miligram, kalsium 7 miligram, magnesium 5 miligram, natrium 5 miligram, zat besi 0,2 miligram.
Jika kita mengonsumsi cuka apel kita akan merasakan manfaat yang baik bagi tubuh yaitu dapat mengontrol kadar gula darah, membantu menurunkan berat badan, memelihara kesehatan jantung, menjaga kesehatan kulit wajah, mengatasi gangguan pencernaan, meredakan gejala asam lambung, mengurangi kadar asam urat. Cuka sari apel sangat asam dan sebaiknya diminum dengan cara dilarutkan dalam air agar tidak melukai saluran pencernaan atau merusak email gigi. Dianjurkan untuk melarutkan cuka sari apel dalam segelas air dengan perbandingan 1:10. Artinya jika Anda menggunakan 1 sendok makan cuka sari apel, campurkan dengan 10 sendok makan air. Jangan mengkonsumsi lebih dari 2 sendok makan cuka sari apel per hari. Tidak ada aturan kapan waktu yang tepat untuk mengonsumsi cuka sari apel, namun sebagian orang mengonsumsi produk ini di pagi hari atau sebelum makan. Kapan pun Anda memilih, yang paling penting adalah mengingat untuk berkumur sesudahnya. Jika Anda ingin menggunakan cuka sari apel secara rutin atau menggunakannya sebagai obat alami, konsultasikan dengan dokter Anda. Jangan menjadikannya sebagai pengganti obat yang Anda minum secara teratur. Hindari mengonsumsi lebih dari dua sendok makan cuka sari apel per hari karena dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, mulai dari gangguan pencernaan hingga gula darah rendah.
Tulisan ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Ibu Dra. Arfida