Kawah Ijen
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Sebelumnya, penulis Nadia Api Ani mahasiswa prodi ekonomi pembangunan UMM mengucapkan terima kasih kepada Ibu Arfida BR., Dra., M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan tugas membuat opini, sehingga dengan di publishnya opini ini dapat memenuhi tugas yang diberikan.
Kawah Ijen adalah tempat wisata yang terkenal dengan adanya Blue Fire atau Api Biru yang sangat langka ditemukan di dunia, hanya terdapat 2 di dunia. Salah satunya terdapat di perbatasan kabupaten Banyuwangi dan kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini memiliki ketinggian mencapai 2.386 mdpl.
Kawah ijen adalah salah satu tempat wisata yang wajib dikunjungi karena Blue Fire yang memiliki daya tarik tersendiri untuk datang dan melihat begitu uniknya Blue Fire ini sehingga membuat seseorang terkagum kagum pada Blue Fire, Selain Blue fire terlihat jelas juga pemandangan tempat ini yang di kelilingi oleh pegunungan.
Blue Fire merupakan peristiwa langka yang terjadi akibat gas bumi yang bereaksi setelah bertemu dengan suhu udara tertentu. Kemunculan api biru di Kawah Ijen sendiri tidak konstan, terkadang besar, kecil, bahkan kadang tidak terlihat sama sekali. Waktu yang pas untuk mendaki dan melihat api biru ini ketika musim kemarau panjang. Api biru yang dihasilkan cenderung besar dan terlihat apik. Selain itu, api biru di Kawah Ijen ini akan terlihat lebih cantik ketika dilihat pada dini hari. Setelahnya wisatawan akan dapat melihat sunrise dari puncak Gunung Ijen.
Untuk harga tiket yang dikeluarkan WNI adalah sebesar IDR 5.000 (weekdays), IDR 7.000 (weekends). Untuk WNA sebesar IDR 100.000 (weekdays), IDR 150.000 (weekends). Para penduduk lokal juga menyediakan jasa ojek untuk wisatawan yang tidak sanggup untuk mendaki Gunung Ijen, jasa yang ditawarkan di tarif dengan harga IDR 400.000-IDR 800.000 Per Orang, jasa yang ditawarkan juga merupakan salah satu mata pencarian penduduk setempat untuk menghasilkan uang guna memenuhi kehidupan sehari-hari. (*)