IPK-Skripsi Mumtaz, Enggar Arek PGSD Lulusan Terbaik Se FKIP UMM
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) seorang Enggar Kusuma Triprani, nyaris sempurna, yakni 3,99. Tingginya nilai IPK tersebut di-sempurnakan Enggar begitu Enggar Kusuma Triprani disapa dengan kualitas skripsi sebagai karya ilmiah tugas akhir yang inovatif. Prestasi ini mengantarkan mahasiswa angkatan tahun 2019 Prodi PGSD UMM ini sebagai lulusan terbaik se Fakultas Ilmu Keguruan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang. Pengumuman lulusan terbaik itu saat yudisium periode II beberapa waktu lalu.
Dijelaskan Enggar skripsinya tersebut berjudul Pengaruh Pendekatan STEAM Berbasis Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) Terhadap Kemampuan Problem Solving Siswa Pada Materi Energi Alternatif Kelas V SD. Bahkan submit jurnal sinta 3 di jurnal scholaria dengan judul “Implementasi Pembelajaran STEAM Berbasis PjBL Terhadap Kemampuan Problem Solving pada Materi Energi Alternatif di SD.
Menurut Enggar konsep pendekatan STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, Mathematics) hampir sama dengan model pembelajaran Project Based Learning yakni mengarah pada satu project. Sehingga saat penelitian tugas akhir, siswa diminta membuat kincir air.
Dimana kincir air tersebut merupakan salah satu dari penerapan energi alternative untuk membantu dan memulihkan krisis energi. Pada saat pembuatan project ini mengandung pendekatan STEAM berbasis PjBL.
Detailnya unsur STEAM dimulai dari Science tentang siswa mencari informasi dari internet maupun literasi yang lain direduksi. Teknologi ditinjau dari peran serta siswa membuat kincir air merupakan teknologi sederhana sebagai bentuk energi alternative.
Berikunya Engenering pada saat siswa langsung membuat kincir air dengan alat bahan yang sudah direncanakan sebelumnya. Art diartikan siswa menghias dan memperindah dari bentuk kincir airnya. Sedangkan Matematic siswa pembuat kincir air mengukur dari jari-jari kincir air itu harus sama, jari-jari diameter, panjang dari penyangga harus sama dan seimbang.
PjBL di-implementasikan siswa dari konsep membuat kincir air ini sehingga sangat komperatif. Siswa awalnya diberi project masalah tentang krisis energi tak terbarukan yang semakin menipis. Setelah itu siswa mencari solusi sendiri salah satunya dengan kincir air. Sebagai penutup Enggar mengungkapkan skripsinya dibuat sekitar lima bulan. Sejak November 2022-Maret 2023. (doni osmon)