Human Capital Pemandu Wisata Sejarah Sunan Giri Gresik
Oleh : Jihan Yumn Syahrina, Mahasiswa Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Jawa adalah salah satu bagian terakhir dari dunia Islam untuk masuk agama. Proses ini dimulai dengan sungguh-sungguh pada abad ke-15 ketika beberapa kesultanan Pantai Utara beralih ke agama baru, memotong pelabuhan perdagangan pesisir di pedalaman Hindu-Buddha pegunungan. Saat ini, mayoritas orang Jawa adalah Muslim, meskipun beberapa kantong kecil Hindu bertahan, terutama di Timur Jauh. Agama ini disebarkan, menurut legenda, oleh sembilan orang suci yang dikenal secara kolektif sebagai ‘Wali Songo’. Salah satunya adalah Sunan Giri dan kompleks keagamaannya terletak di sebuah bukit berhutan di luar pelabuhan Gresik, sekitar 40 km dari Surabaya. Masjid di sini berusia 500 tahun dan mengikuti garis Jawa klasik. Tapi makam Sunan Giri adalah sorotan nyata. Makam jati yang indah ini menampilkan kayu yang indah dan detail halus yang bahkan melampaui makam Sunan Drajad untuk keindahan. Nyanyian bahagia para penyembah yang duduk di sekitar makam sangat memukau untuk didengarkan; Saya jarang ingat melihat rasa pengabdian yang begitu murni. Tempat ini adalah salah satu situs terbaik Islam Indonesia; pemandangan laut ke Selat Madura hanya menambah pengalaman.
Gresik merupakan salah satu kabupaten di Jawa Timur bagian Utara, kota industri dan juwa kota pelabuhan yang ramai. Kota ini memiliki catatan panjang tentang sejarah perjalan penyebaran Islam di Tanah Jawa. Bermula dari seseorang bernama Syeikh Maulana Malik Ibrahim dekat wilayah pesisir, kemudian Sunan Giri yang mendirikan kerajaan Giri Kedaton di Kebomas-Gresik. Situs wisata religi yang sangat luar biasa luas dan berada di bukit, tak jauh dari kota Gresik. Sangat disayangkan bila ke Kota Surabaya kemudian tidak datang ke Gresik untuk ziarah disana. Pada malam Jum’at Kliwon ssangat ramai peziarah yang datang, namun tak mengurangi kekhusyuan untuk beribadah di Mesjid Sunan Giri, yang sangat luar biasa.
Makam jati yang indah ini menampilkan kayu yang indah dan detail halus yang bahkan melampaui makam Sunan Drajad untuk keindahan. Nyanyian bahagia para penyembah yang duduk di sekitar makam sangat memukau untuk didengarkan; Saya jarang ingat melihat rasa pengabdian yang begitu murni. Tempat ini adalah salah satu situs terbaik Islam Indonesia; pemandangan laut ke Selat Madura hanya menambah pengalaman. Giri sebuah bukit yg eksotis, dgn keramahan penduduknya yg terkenal religius, Sunan giri pemimpin walisongo jasanya luar biasa dlm menyebarkan ajaran Islam, jika ziarah ke makamnya doakanlanlah untuk kebaikannya Terletak di bukit Giri, Gresik. Ini dapat diakses dengan pertunjukan kuda yang berisi sekitar lima orang atau taxibike dengan 7. 000 – 10. 000 rupiah saja. Setelah itu kita harus mendaki ke masjid dan makam Giri. Di tempat itu disediakan area belanja yang menjual banyak oleh-oleh.
Masjid Sunan Giri ini masih satu kompleks dengan makam sunan giri di gresik. lokasinya agak di lereng bukit. untuk mencapai kompleks makam sunan giri harus menggunakan minibus atau motor karena jalan yang sempit. yang saya suka dari kompleks makam sunan giri selain wisata religi yakni tempatnya yang sejuk dan rindang. untuk mencapai masjid dan makam harus menaiki anak tangga yang lumayan juga. masjid sunan giri sendiri hampir sama dengan masjid-masjid kuno di pulau jawa yakni memakai struktur kayu pada bangunannya dan memakai atap tumpang.
Human capital yang ada adalah mayoritas penduduk di Gresik beragama islam sehingga sering mengadakan kegiatan yang mengarah pada ziarah kubur walisanga yaitu sunan giri tersebut, ada pula kegiatan malam 25 ramadhan yang biasanya dilaksanakan setiap tahunnya. Saat masuk wisata ziarah wisatawan tidak dipungut biaya tetapi terdapat biaya parkir untuk kendaraan roda 2 Rp 5.000 dan kendaraan roda 4 Rp 10.000. Para penduduk sekitar juga memanfaatkan adanya acara tersebut dengan berjualan disekitar area wisata dengan berjualan bunga, makanan khas Gresik dan juga gantungan gantungan yang menarik. Menariknya lagi wisata ini 24 jam dan buka setiap hari sehingga memudahkan akses pula bagi wisatawan yang jauh agar mereka dapat menikmati suasana tanpa terhalang oleh waktu. (*) Penulis : Jihan Yumn Syahrina, NIM : 202110180311065, Prodi Ekonomi Pembangunan 4-B Angkatan 2021. Artikel ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ESDM (Ekonomi Sumber Daya Alam) dengan dosen pengampu Drs. Afrida Boedirochminarni, MS.