Fluktuasi Partisipasi Kerja PT Timah Tbk Bangka Belitung 2010-2020
Oleh: Muhammad Farhan, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah daerah yang memilki kaya akan potensi di bidang pertambangan karena memiliki banyak tanah yang mengandung mineral biji timah dan bahan galian (contohnya, seperti pasir kuarsa, pasir bangunan, batu gunung, timah, dan granit). Hal ini yang menyebabkan banyak masyarakat yang bekerja di Bidang Pertambangan di Bangka Belitung yaitu PT Timah TBK. PT Timah menawarkan upah yang kompetitif dan tunjangan kesejahteraan serta asuransi bagi karyawan dan keluarganya, Sehingga banyak masyarakat lokal tertarik untuk bekerja di PT Timah TBK. Pemerintah daerah di Bangka Belitung memberikan dukungan penuh untuk PT Timah TBK dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal dan memajukan pembangunan daerah di Provinsi Bangka Belitung. Hal ini dapat memicu terjadinya Fluktuasi tingkat partisipasi kerja dalam periode waktu tertentu.

Fluktuasi sendiri terjadi ketika ada perubahan di dalam variabel selama periode waktu tertentu. Pengaruh fluktuasi terjadi oleh beberapa indikator, seperti harga pasar, produksi, tingkat pengangguran, partisipasi tenaga kerja dan jumlah permintaan atau penawaran.
Perubahan waktu fluktuasi ada
juga yang bersifat sementara dan ada juga yang terjadi dalam waktu yang lebih panjang. Tingkat partipasi tenaga kerja di provinsi bangka belitung sendiri dengan jumlah orang yang bekerja atau orang yang sedang mencari pekerjaan dari jumlah populasi usia kerja yang di mana usia 15 tahun ke atas , berdasarkan pada data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat partisipasi tenaga kerja di Bangka Belitung pada tahun 2022 sebesar 68,7% dengan jumlah pendudukan usia kerja mencapai angka sebesar 1,35 juta orang yang di mana sekitar 945 ribu orang yang telah memiliki pekerjaan. Sedangkan di PT Timah Tbk sendiri mengalami Fluktuasi partisipasi kerja ,Hal ini tercermin dari Tingkat Partisipasi Tenaga kerja yang mengalami Peningkatan dan penurunan tiap tahunnya. Penngkatan Partisipasi Tenaga kerja terjadi seiring dengan adanya jumlah angkatan kerja yang bekerja. Sehingga di Sektor pertambangan dan penggalian mengalami kenaikan tenaga kerja yang cukup signifikan sejalan dengan kenaikan harga komoditas timah Internasional. Adapun data fluktuasi partisipasi kerja PT Timah Tbk dari tahun 2010-2020 dapat di lihat pada grafik di bawah ini :
Dari data di atas dapat di simpulkan bahwa partisipasi kerja di PT Timah Tbk Provinsi Bangka Belitung mengalami fluktuasi yang dimana variabel data tiap tahunnya mengalami penaikan dan penurun yang signifikan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi fluktuasi tersebut di antara lain adalah kondisi pasar perusahaan, kebijakaan perusahaan, perubahan teknologi, ketrampilan karyawan dan kebutuhan organisasi. Menurut data laporan tahunan PT Timah sendiri pendapat perusahaan pada kuartal ke 1 tahun 2023 menurun hingga mencapai angka 50,57 persen yang di mana menyentuh angka menjadi Rp 2,17 Triliun dari Rp 4,39 Triliun pada kuartal ke 1 pada tahun 2022 kemarin. Hal ini akan mempengaruhi beberapa faktor di perusahaan seperti pengurangan biaya sehingga perusahaan akan mengambil tindakan seperti pengurangan biaya operasional, pengurangan tenaga kerja dan menunda investasi yang akan mengancam kinerja dan kualitas produk atau layanan yang di tawarkan. Penurun moral karyawan juga menjadi salah satu pengaruh dari penurunan pendapatan perusahaan di karenakan para tenaga kerja merasakan ketidakpastian dan kekhawatiran di masa depan dan akan menyebabkan penuruan moral karyawan sehingga hal ini dapat mengakibatkan penurunan produktivitas dan kinerja karyawan. Maraknya penambang timah ilegal di bangka belitung menjadi pusat perhatian oleh pemerintah setempat. Hal ini di karenakan penambang timah ilegal dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan dapat merugikan negara. dalam mnegatasi penambang timah ilegal pemerintah melakukan upaya lain seperti, pengurusan izin penambang rakyat, pola kemitraan dan senantiasa mengajak masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan dan mecegah kerusakan lingkungan. Dengan pemanfaatan hasil timah yang baik dan sesuai regulasi dapat menyebabkan efek bagi pereknomian warga setempat dan seluruh masyarakat nasional pada umumnya. (*)
Nama: Muhammad Farhan, NIM: 202110180311068, Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang. Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Sumber Daya Manusia Oleh Dosen Pengampu Dra. Arfida Boedirochminarni, MS.