Fluktuasi Ekspor Impor Berpengaruh Terhadap Nilai Tukar Mata Uang
Penulis: Dhiyo Narmiana Putri, mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang.
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Seperti yang kita ketahui negara Indonesia banyak melakukan kegiatan ekspor impor selama melakukan kegiatan ekonominya. Pengertian impor tercantum dalam PP Nomor 10 Tahun 2021, impor dapat memiliki arti sebagai suatu kegiatan memasukkan barang ke dalam daerah pabean. Kegiatan impor sendiri bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang belum ada di suatu negara, misalnya negara Indonesia melakukan impor mesin dan peralatan elektronik dari negara Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Thailand, Malaysia, dan lain sebagainya. Yang tujuan suatu negara menjalankan impor biasanya lantaran negara tersebut bisa saja melakukan produksi barang tersebut, namun keterbasan biaya juga menjadi faktor penyebabnya. Atau permintaan dalam negeri yang banyak sehingga negara tersebut harus melakukan impor serta kurangnya bahan baku untuk memproduksi barang tersebut.
Sedangkan ekspor secara sederhana diartikan sebagai kegiatan menjual barang dan/atau jasa dari negara yang satu ke negara yang lain. Dijelaskan pula pada PP No. 10 Tahun 2021, diartikan bahwa ekspor merupakan suatu aktivitas mengeluarkan/menjual barang dari daerah pabean (suatu daerah yang dimiliki oleh RI dan dibagi menjadi beberapa bagian wilayah yakni, wilayah daratan, perairan, serta udara serta mencakup semua daerah terntetu yang ada dalam ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif)). Tujuan suatu negara melakukan kegiatan ekspor sendiri adalah untuk mengendalikan harga produk, menambah devisa negara dan memperbanyak lapangan kerja.
Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana kegiatan ekspor dan impor dapat memberikan pengaruh terhadap nilai tukar mata uang. Negars yang ada di dunia ini pasti memiliki mata uang untuk melakukan semua kegiata jual beli dalam negara tersebut, namun mata uang ini tentu saja tidak bisa digunakan untuk membeli barang dari luar negeri sehingga dalam kasus ini diperlukannya nilai tukar mata uang. Pengertian dari nilai tukar mata uang sendiri adalah harga mata uang suatu negara jika dibandingkan dengan mata uang luar negeri (rupiah terhadap dollar). Nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut adalah pertumbuhan ekonomi negara, inflasi, ekspor dan impor, dan lain sebagainya. Tinggi rendahnya ekspor sendiri dapat mempengatuhi nilai tukar mata uang karena ketika ekspor mengalami peningkatan maka aliran valuta masuk ke dalam suatu negara baik itu dari jual beli barang atau jual beli jasa. Hal ini lah yang membuat jumlah valas (valuta asing) di negara tersebut semakin bertambah, sehingga mata uang domestic terapresiasi terhadap mata uang asing. Selain daripada itu, kegiatan impor juga dapat memberi pengaruh terhadap nilai tukar mata uang suatu negara. Terjadinya peningkatan nilai tukar mata uang karena kegiatan impor dapat terjadi karena ketika impor mengalami peningkatan, arus valuta asing yang keluar dari dalam negara akan mengalami peningkatan jadi jumlah valuta asing yang ada dalam negara tersebut akan menurun, jumlah valuta asing yang turun inilah yang menyebabkan apresiasi pada mata uang asing jika dibandingkan dengan mata uang domestic. Hal tersebut terjadi karena terjadi excess demand (jumlah permintaan lebih besar dari jumlah yang ditawarkan)terhadap valuta asing.
Secara sederhana dapat diartikan bahwa kegiatan ekspor yang meningkat dapat menyebabkan nilai mata uang domestic akan menjadi kaut dan mata uang luar negeri menjadi lemah (ekpor memiliki pengaruh positif terhadap nilai tukar). Sedangkan impor yang tinggi dapat menyebabkan nilai mata uang asing dan nilai mata uang domestic lemah (berpengaruh negative terhadap nilai tukar).
Pada paragraph terakhir ini penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Ekonomi Internasional Ibu Happy Febrina Hariyani, S.P., M.Si. yang telah memberikan tugas sebagai pemenuhan untuk tugas akhir. Karena dengan adanya tugas ini penulis bisa mengerti bagaimana ekspor dan impor berpengaruh kepada nilai tukar mata uang.