Semarak Idul Adha Ponpes Modern Babussalam Al Firdaus Karangploso
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Pada Selasa malam (27/6) diadakan acara malam peringatan Idul Adha di aula pondok Modern Babussalam Al Firdaus Desa Bocek Karangploso, Kabupaten Malang, di gedung Cordova lantai 4. Hal ini disampaikan Pimpinan Pondok Modern babusslam Al Firdaus, ustadz Tomy Alvanso, M.Ag.
Menurut ustadz Tomy, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dilanjutkan dengan tausiyah Idul Adha oleh Al ustadz Ali Abdillah dilanjutkan ustadz Tomy alvanso selaku pimpinan pondok memberikan pesan dan nasihat seputar Idul Adha.
Menurut ustadz Tomy salah satu poin penting yang dibahas adalah perbedaan pendapat tentang kapan jatuhnya Idul Adha antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi, pemerintah Indonesia merayakan Idul Adha pada tanggal 29 sedangkan pemerintah Arab Saudi pada tanggal 28.
Ustadz Tomy menjelaskan bahwa sesungguhnya tidak ada salahnya bagi umat untuk mengikuti salah satu dari kedua pendapat tersebut, maka dengan itu sesama umat Islam tidak boleh menganggap orang yang berpendapat lain dengan kita sebagai sesat atau kafir karena hanya Allah-lah yang tahu segalanya.
Kegiatan pada Rabu pagi (28/6), kata ustadz Tomy diadakan sholat Idul Adha di lapangan pondok di-imami oleh Al ustadz Tomy Alvanso lalu dilanjutkan dengan khutbah oleh Al ustadz Nashwan Azzam Hilmy. Selepas sholat Idul Adha dilakukan perfotoan bersama antara santri dan para ustadz-ustadzah bersama pimpinan pondok.
Menariknya, tambah ustadz Tomy dilanjutkan dengan lomba antar santri yaitu lomba MTQ, MHQ, adzan, fashion show, dan cerdas cermat yang mereka ikuti dengan penuh semangat dan antusiasme yang tinggi.
Penyembelihan hewan kurban dilaksanakan pada hari Kamis (29/6) dan Jum’at (30/6) dengan semua santri ikut terjun sebagai panitia. Ada yang bertugas di bagian pengasahan pisau, pemotongan daging, pengolahan jeroan, distributor kepada masyarakat sekitar, penimbangan, konsumtor yang bertugas memasak daging agar siap untuk dikonsumsi, dan pengulitan.
Jumlah total kambing qurban yaitu tiga, yaitu dua merupakan sumbangan dari seluruh santri-santriwati sedangkan satu sumbangan dari Ketua Yayasan Madani Indonesia Drs. H. Imam Supandi.
“Sebagian dari daging hasil kurban dimasak sebagai santapan lezat para santri untuk makan malam,” ujar ustadz Tomy alumni Pondok Modern Gontor ini. (rilis: hakim/editor: doni osmon)