Evaluasi Proyek
Oleh : Nazwa Putri Hendriyasavala, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang prodi Ekonomi Pembangunan. Tulisan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi Proyek yang diampu oleh ibu Firdha Aksari A, SE.,M.Ec.Dev.
Pengertian Evaluasi Proyek
Perencanaan dan persiapan pelaksanaan suatu proyek perlu disiapkan secara cermat untuk menjamin penggunaan sumber daya secara ekonomis dan efisien sehingga memungkinkan pelaksanaan proyek secara tepat waktu sesuai jadwal yang telah direncanakan. Apabila proyek tidak dipersiapkan secara cermat ke dalam rincian-rincian yang mendasar dan kokoh, sering kali terjadi pengeluaran yang tidak efisien atau bahkan tidak berguna sama sekali. Hal tersebut akhirnya menyebabkan pemborosan sumber daya.
Untuk memulai suatu proyek, tidak cukup hanya mengandalkan dengan bahwa proyek tersebut menguntungkan, dibutuhkan maupun bermanfaat, tetapi perlu didukung dengan data dan analisis yang komprehensif untuk mengambil Keputusan yang berdampak jangka panjang dan berdampak secara finansial. Saat ini, hamper setiap proyek yang akan dibangun, dikembangkan, dan diperluas selalu didahului dengan satu kegiatan yang disebut evaluasi proyek. Bahkan di beberapa departemen/instansi pemerintah untuk mengusulkan proyek harus disertai dengan kajian evaluasi atau kelayakan proyek.
Gittinger (1982) menyebutkan bahwa proyek merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan uang/biaya dengan harapan akan memperoleh hasil secara logika merupakan wadah untuk melakukan kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit. Sementara proyek pertanian menurut Gittinger (1982) adalah suatu kegiatan investasi yang mengubah sumber-sumber finansial menjadi barang-barang kapital yang dapat menghasilkan keuntungan-keuntungan atau manfaatmanfaat setelah beberapa periode waktu.
Sementara Gray, et al (1992) menyatakan bahwa proyek adalah kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan manfaat (benefit). Yang dimaksud dengan kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan adalah, baik sumber daya yang digunakan dalam suatu proyek maupun hasil-hasilnya dapat dipisahkan dari sumber daya yang dipergunakan untuk kegiatan yang lain, demikian juga hasilnya dapat dipisahkan dari hasil kegiatan yang lainnya. Sementara kegiatan yang direncanakan, artinya bahwa biaya-biaya maupun hasil pokok dari proyek dapat dihitung atau diperkirakan, dan kegiatan-kegiatan dapat disusun sehingga dapat menghasilkan manfaat yang sebesar-besarnya.
Manfaat/benefit dari suatu proyek dapat berbentuk bertambah luasnya lapangan pekerjaan, keuntungan yang meningkat (dalam hal penerimaan), pemanfaatan fisik dari hasil pembangunan seperti jalan, meningkatnya taraf hidup masyarakat suatu daerah atau suatu negara, perbaikan tingkat pendidikan dan kesehatan, dan peningkatan perekonomian suatu daerah atau suatu negara.
Berdasarkan manfaat yang dihasilkan dari suatu proyek, manfaat proyek ini dapat dilihat dari dua sisi, sebagai berikut.
- Manfaat proyek bagi orang-orang yang terlibat dalam proyek tersebut (peserta proyek) seperti pemilik modal, para pekerja yang ada di proyek tersebut. Istilah ini dalam analisis proyek selanjutnya disebut sebagai analisis finansial.
- Manfaat proyek bagi masyarakat secara keseluruhan (negara) termasuk orang-orang yang tidak terkait/terlibat langsung dalam proyek tersebut. Istilah ini dalam analisis proyek selanjutnya disebut sebagai analisis ekonomi.
Perencanaan yang baik tergantung pada tersedianya berbagai informasi mengenai adanya investasi yang potensial dan informasi mengenai pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat. Evaluasi proyek menyediakan informasi untuk itu dan selanjutnya proyek-proyek yang terpilih untuk dilaksanakan dapat menjadi cara agar penggunaan sumber-sumber daya yang sifatnya langka dapat menghasilkan manfaat/keuntungan bersih yang sebesar-besarnya terutama bagi masyarakat di suatu negara.
Dengan kata lain, evaluasi proyek merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah proyek investasi itu dapat berhasil atau tidak apabila dilaksanakan (Kuntjoro, 2002). Sementara Squire, L dan Herman, G. Van Der Tak (1975) menyebutkan bahwa evaluasi proyek adalah studi untuk menaksir dan menganalisis manfaat-manfaat dan biaya-biaya dari suatu proyek. Oleh karena itulah, evaluasi proyek ini sering disebut dengan analisis manfaat dan biaya (Benefit Cost Analysis).
Gray, et. al. (1992) mengungkapkan bahwa tujuan dan manfaat analisis proyek adalah sebagai berikut.
- Mengetahui tingkat keuntungan yang dapat dicapai melalui investasi dalam suatu proyek.
- Menghindari pemborosan sumber daya.
- Mengadakan penilaian terhadap peluang investasi yang ada sehingga kita dapat memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan.
- Memilih alternatif proyek yang paling menguntungkan dan menentukan prioritas investasi.
Aspek-Aspek Persiapan dan Analisis Proyek
Untuk dapat merencanakan dan menganalisis proyek secara efektif dan efisien, pihak-pihak yang berkepentingan dan bertanggung jawab terhadap proyek harus mempertimbangkan berbagai aspek, yang pada akhirnya akan menentukan besarnya manfaat/keuntungan yang dihasilkan. Aspek-aspek ini saling berhubungan dan saling mempengaruhi. Gittinger (1986) menyatakan ada 6 (enam) aspek yang harus dipertimbangkan :
- Aspek Teknis, yaitu hal-hal yang berhubungan dengan penyediaan input dan output dari barang dan jasa yang akan digunakan serta dihasilkan di dalam suatu proyek.
- Aspek Institusional-Organisasi-Manajerial, yaitu hal-hal yang berkenaan dengan pertimbangan mengenai sesuai tidaknya proyek tersebut dengan pola sosial budaya masyarakat setempat.
- Aspek Sosial, yaitu menyangkut dampak sosial dan lingkungan yang disebabkan adanya input dan output yang akan dicapai dari suatu proyek seperti distribusi pendapatan dan penciptaan lapagan kerja.
- Aspek Komersial, yaitu berkenaan dengan rencana pemasaran output yang dihasilkan proyek maupun rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk kelangsungan dan pelaksanaan proyek.
- Aspek Finansial, yaitu berkenaan dengan kontribusi proyek terhadap pembangunan perekonomian dan berapa besar kontribusinya dalam menentukan penggunaan sumber daya yang diperlukan.
Selain aspek, hal yang harus dipertimbangkan dalam evaluasi proyek adalah Siklus Proyek (Project Cycle). Siklus proyek ini merupakan tahaptahap atau urut-urutan yang dilalui di dalam kegiatan suatu proyek yang meliputi berikut ini :
- Identifikasi. Tahap ini dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan Gambaran mengenai kemampuan proyek-proyek yang potensial. Pada tahap ini, gambaran proyek yang potensial bisa datang dari berbagai sumber seperti ahli atau staf teknis atau pimpinan setempat. Umumnya di negara-negara berkembang mempunyai rencana pengembangan ekonomi sebagai formalitas yang mengidentifikasi sektor-sektor yang harus diberi prioritas dan daerah-daerah di mana dibutuhkan suatu investasi.
- Persiapan dan Analisis, yaitu mengadakan persiapan terhadap pelaksanaan suatu proyek yang akan dilaksanakan. Hal ini biasanya menyangkut pembuatan feasibility study (studi kelayakan/FS) dari daerah/lingkungan setempat meliputi kajian berbagai aspek. Feasibility study harus menegaskan tujuan-tujuan proyek secara jelas, akan membantu perencana proyek meniadakan alternatif-alternatif yang tidak baik, dan juga akan memberikan kesempatan untuk menyusun proyek agar bisa cocok dengan lingkungan fisik dan sosialnya, dan memastikan bahwa proyek akan memberikan hasil yang optimal.
- Penilaian (Appraisal), merupakan tahap penilaian dari persiapan yang telah dilakukan. Di dalam tahap ini, suatu team dapat memberikan pandangannya, apakah suatu feasibility study disetujui atau harus diperbaiki. Untuk itu, biasanya sekaligus ditetapkan badan atau lembaga-lembaga yang akan membiayai proyek tersebut.
- Pelaksanaan, merupakan tahap yang terpenting dalam siklus proyek yang direncanakan. Hal-hal yang perlu diperhatikan di dalam tahap ini adalah bahwa proyek yang akan dilaksanakan harus diusahakan untuk dapat mencapai manfaat yang telah ditetapkan, misalnya untuk kesejahteraan masyarakat. Para analis proyek pada umumnya membagi tahap pelaksanaan ke dalam tiga (3) periode yang berbeda, yaitu 1) periode penanaman modal, ketika modal utama ditanamkan; 2) periode pembangunan; 3) periode kehidupan.
- Evaluasi, merupakan tahap penilaian. Evaluasi atau penilaian yang telah dilakukan diharapkan juga dapat digunakan sebagai bahan masukan (input) bagi rencana proyek yang akan datang. Evaluasi biasanya dilakukan oleh team antar disiplin ilmu. Mengadakan evaluasi tidak mesti pada akhir proyek, tetapi dapat dilakukan pada saat proyek sedang berjalan. Dari suatu evaluasi diharapkan dapat diperoleh rekomendasi yang telah dipertimbangkan secara cermat tentang bagaimana dapat meningkatkan ketepatan dari setiap aspek dalam satu proyek.
Kelemahan dari analisis manfaat dan biaya, terutama untuk tujuan evaluasi proyek-proyek pemerintah adalah analisis ini membutuhkan perhitungan secara kuantitatif, sedangkan banyak proyek-proyek pemerintah yang tidak dapat diukur manfaatnya secara kuantitatif. Hal ini menyebabkan suatu proyek yang kurang menguntungkan bagi masyarakat akan dipilih, sementara proyek lain yang lebih bermanfaat tidak dipilih karena proyek yang kedua ini tidak dapat diukur manfaatnya secara kuantitatif. Kelemahan lainnya adalah karena semua penghitungan (manfaat dan biaya) dilakukan secara kuantitatif maka analisis ini menjadi tidak fleksibel. (*)