Analisa Keterkaitan Pada Neraca Perdagangan Indonesia Dengan Suku Bunga
Artikel oleh : Naufal Wahid Mushafa, Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Dalam suatu perekonomian negara sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya dengan sistem perdaagangan yang ada pada negara tersebut. Dalam perdagangan internasional terdapat salah satu instrument penting di dalamnya yaitu neraca perdagangan. Neraca perdagangan dapat dikatakan sebagai instrument paling penting yang dapat menunjukkan bagaimana kondisi kegiatan ekspor maupun impor pada negara tersebut. Neraca perdagangan sendiri ada kaitannya dengan neraca pembayaran , dimana ketika tiap negara akan terus berupaya menjaga tingkat kestabilan neraca pembayaran pada negaranya dikarenakan keadaan pada aliran arus uangnya sangat penting untuk parameter impor pada barang dan jasa dan juga sebagai parameter aliran uang yang masuk dari hasil ekspor pada barang dan jasa. Neraca perdagangan pada suatu negara dapat dilihat berkondisi baik Ketika neraca perdagangannya dalam kondisi surplus juga deficit, yang mana Ketika jumlah ekspor pada negara tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah impor itulah yang dapat dikatakan bahwa neraca perdagangan tersebut berkondisi surplus. Sedangkan apabila jumlah impor pada negara tersebut lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah ekspor nyam aka negara tersebut mengalami deficit pada neraca perdagangan. Di Indonesia pemerintahnya terus berupaya dalam menstabilkan perekonomian negara Indonesia agar tidak terjadi deficit pada neraca perdagangannya. Dalam meningkatkan perekonomian negara dapat dibantu dengan berjalannya kegiatan ekspor pada negaranya itu sendiri, mengapa demikian karenka dengan adanya kegiatan ekspor akan menambah devisa, meningkatkan investasi, dan juga menciptakan suatu lapangan kerja baru yang dibutuhkan oleh masyarakat. Neraca perdagangan sendiri merupakan jumlah nilai ekspor yang dikurangi dengan jumlah nilai impornya, biasa disebut sebagai net ekspor. Suku bunga sendiri merupakan perbandingan pada bunga atas jumlah pinjaman yang ada. Jumlah pada sewa ataupun imbalan yang telah diperoleh pada seseorang atas ketersediannyya dalam meminjamkan sejumlah dananya dalam kurun waktu tertentu itulah yang disebut suku bunga. Terdapat beberapa macam suku bunga yang perlu diketahui yaitu, suku bunga dasar yang mana merupakan suatu tingkat pada suku bunga yang telah ditentukan oleh bank sentral atas kreditnya yang diberikan pada perbankan dan tingkt suku bunga yang telah ditetppkan oleh bamk sentral dalam tujuannya mendiskonto surat-surst berhargs yang telah diambil oleh bank senttral. Suku bunga nominal yang mana adalah tingkat suku vunga yanbg duitentukan dalam jangka waktu 1 tahun. Suku bunga efektif yang merupakan suatu suku bunga yang secara sesungguhnya telah dibebankan pada debitur dalam kurun waktu 1 ttahun pula jika suatu suku bunga nominal akan sama dengan nilai suatu suku bunga efeltif. Suku bunga pdanan yang merupakan suatu suku bunga yang besarnya biasa diihitung per harinya, per minggunya, per bulannya, juga per tahunnya untuk sejumlahh pinjamannya ataupun investasi dalam jangka kurun waktu yang dapat dihitung secara anuitas akan dapat memberikan penghasulan bunga dengan jumlahnya yang sama. Disaat kondisi meningkatnya kebutuhan akan rupiah itu sendiri disebabkan dari adanya suku bunga domestic yang turut naik bahkan nilainya lebih tinggi daripada suku bunga luar negeri yang akan menyebabkan terjadinya capital inflow. Suatu tingkat suku bunga dapat dikatakan sebagai salah satu acuan dari penggunan uang yang terlihat dalam jangka waktu tertentu. Ketika nilai rupiah terjadi apresiasi pada harga ekspor menjadi mahal dan harga impor yang murah dapat berdampak pada menurunnya suatu nilai net ekspor yang mana itulah yang membuat neraca perdagangan pun ikut menurun. Selain itu suatu tingkat suku bunga sendiri juga dapat mempengaruhi inflasi pada investasi yang ada sehingga dapat mempengaruhi pada tingkat laju ekspor dan juga pada laju impor yang terjadi pada negara Indonesia. Suatu tingkat suku bunga juga bisa pula berpengaruh pada investasi yang ada sehimgga dapat mempengaruhi adanya kegiatan dan juga laju ekspor impor pada negara Indoensia yang sedang berlangsung. Maka dapat dikatakan bahwa neraca perdagangan dengan tingkat suku bunga memiliki keterkaitan ataupun hubungan yang cukup negative.