Pengaruh Inflasi Pada Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika
Artikel oleh: Sasmila Nova Herlianda, Mahasiswi Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Inflasi merupakan sebuah kondisi dimana terdapat kenaikan harga barang yang diikuti dengan melemahnya nilai mata uang (Fahmi, 2014). Menurut Waluyo (2007), inflasi disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu ambisi pemerintah yang terlalu besar dalam mengambil sumber ekonomi daripada melepaskan sumber ekonomi pada tingkat harga tertentu, masyarakat yang terlalu fokus memperoleh pendapatan yang lebih besar dan mengesampingkan kenaikan pada produktivitas mereka, adanya keniakan permintaan barang dan jasa yang lebih cepat dibandingkan output yang dikeluarkan, terdapat kebijakan pemerintah yang dapat membuat harga menjadi naik, adanya factor alam yang dapat menghambat produksi, dan adanya pengaruh dari inflasi luar negeri.
Dengan adanya inflasi maka dapat memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi suatu negara. Adapun dampak positif dari adanya inflasi, yaitu jika inflasi dan tingkat suku bunga berlaku seimbang maka dapat memajukan pembangunan perekonomian. Namun, terdapat juga dampak negative dari timbulnya inflasi, yaitu akan menyebabkan pendapatan yang terdistribusi secara tidak merata, volume produsi menurun, adanya peningkatan suku bunga dan penurunan tingkat investasi, terdapat ketidakpastian pada perekonomian dan ketidakseimbangan neraca pembayaran.
Nilai tukar atau biasanya disebut sebagai kurs merupakan sebuah kesepakatan/harga yang melibatkan dua mata uang asing untuk ditukarkan. Menurut Ria Manurung (2016) keutungan suatu perusahaan memiliki pengaruh pada nilai tukar rupiah teradap mata uang lainnya, hal itu dikarenakan perusahaan yang mengambil bahan baku dari luar negeri akan menurunkan nilai hutang jika nilai mata uang rupiah terhadap mata uang asing meningkat/terapresiasi. Nilai tukar tersebut juga berpengaruh jika suatu perusahaan ingin melakukan investasi, hal itu bisa terjadi jika investor lebih tertarik pada pasar valuta asing (valas) dibandingakan dengan pasar modal.
Adapun beberapa factor yang mempengaruhi pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar, yaitu adanya pergantian cita rasa masyarakat, harga inflasi yang tinggi, perubahan pada harga barang ekspor dan impor, perubahan pada tingkat suku bunga dan pengembalian investasi, dan adanya pertumbuhan ekonomi (Sukirno, 2014).
Tingkat inflasi dan nilai tukar mata uang memiliki keterkaitan yang cukup erat. Keduanya diatur dan dijaga oleh bank sentral (Bank Indonesia). Tingkat inflasi dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika, hal itu dapat terjadi karena saat inflasi muncul dan menyebabkan kenaikan harga di dalam negeri dan melebihi harga di luar negeri, maka masyarakat akan cenderung memilih untuk mengimpor/membeli barang-barang dari luar negeri yang dapat menyebabkan nilai mata uang rupiah menjadi jatuh. Jatuhnya nilai mata uang rupiah tersebut dipengaruhi karena permintaan terhadap mata uang rupiah lebih sedikit dibandingakan dengan permintaan dari negara pengimpor.
Jadi, adanya inflasi yang terjadi di negara Indonesia dapat memberikan pengaruh terhadap nilai tukar mata uang rupiah, hal terebut dapat dilihat dari permintaan barang-barang impor yang cenderung meningkat dapat menyebabkan penurunan pada permintaan nilai tukar rupiah.
Ucapan terimakasih penulis kepada Ibu Happy Febrina Hariyani, S. P., M.Si., selaku Dosen pengampu mata kuliah Ekonomi Internasional yang telah memberikan tugas artikel mengenai pengaruh inflasi terhadap nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.