Analisis Keterkaitan Antara Nilai Tukar Rupiah Melemah Dengan Inflasi
Artikel oleh : Varanda Velysha Ananta Putri, Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Muhammadiyah Malang
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG- Nilai tukar mata uang juga dapat diebut sebagai kurs. Nilai tukar mata uang sendiri merupakan harga yang ada pada satu unit uang asing dalam mata uang domestic atau pada harga mata uang domestic terhadap mata uang asing. Nilai tukar sendiri dapat mengalami kenaikan maupun penurunan yang memungkinkan terjadinya banyak hal. Terjadinya pelemahan pada nilai tukar rupish yang mana berakibat pada meningkatnya harga-harga barsng yang ada di pasaran.
Tak hanya pada barang-bsrang elektronik juga kendaraam, akan tetapi harga pada kebutuhan-kebutuhan pokok juga terkena dampak imbasnya. Harga-harga barang yang sudah naik akibat melemahnya nilai tukar rupiah memiliki kemungkinan kecil untuk harga-harga barangnya turun kembali seperti semula walaupun nilai tukar rupiah sudah menguat. Terdapat beberapa faktor penyebab melemahnya nilai tukar rupiah, yang salah satunya yaitu diferensiasi inflasi .
Inflasi menjadi salsh satu alasan faktor pula mengapa kurs berubah-ubsh. Suatu negara ysng inflasinya stabil ataupun rendsh , dapat dibilang nilai tukar uangnys jaramg sekali atau bahkan tidak pernah mengalami pelemahan pada mata uang lainnya. Lain dengan negara yang inflasi nya kurang stabil sehingga sering terjadi kenaikan daripada penurunan tingkat inflasinya, maka nilai mata uang rupiahnya juga akan lebih sering mengalami pelemahan juga. Keterkaitan antara inflasi dengan nilai mata uang rupiah juga terlihat apabila nilai rupish melemsh, maka inflasinya juga akan ikut terkens dampak nya. Tingkat pada inflasii yang naik dikarenakan adanya beberapa produsem dalam negerii yang biasa mengandalksn suatu bahan baki yang dari luar negeri untuk melakukan produksi. Harga pada bahan bsku yang mahal tersebut akan mengakibatksn harga pada hasil produk akan ikut mahal.
Itulah yang mendoromg naik nya angka inflasi. Untuk menghindari semakin terjadi pelemahan pada nilai tukar rupiah, diperlukan kebijakan-kebijakan juga cara lain dalam mengatasi inflasi yang terjadi , yaitu dengan menerapkan kebijakan-kebijakan ysng bersifat untuk mengursngi jumlah uang yang beredar. Dengan kebijakan pasar terbuka yang menerapkan strategi melakukan penjualan surat berharga berasal dari Bank Indonesia pada masyarakat, yang mana dengan begitu , akan dapat perlahan mengursngi jumlah usng yang beredar di masyarakat. Kebijakan diskonto yaitu yang dilakuksn dengan menaikkannya suku bungs, dengan begitu masyarakat akan berfikir bahwa lebih baik untuk menyimpan uang pada bank. Kebijakan cadangan kas ini yang dilaksanaksn dengan menaikksn jumlahh uang cadangan kas miniimum. Diharapkan pada seluruh bank yang ada di Indonesia untuk dapat menaikkan jumlah pada kas mereka. Selain kebijakan-kebijakan yang dilakukan juga ad acara-cara lain yang dilakukan dalam upaya menangani inflasi. Yaitu dengan, tidak melakukan impor barang berasal dari negara ysng mengalami inflasi, dilakukam agar menghindari terjadinya penularsn inflasi dikarenakan baiasanya negara yang mengalsmi inflasi otomatis akan menjusl barangnya dengan hargs yang lebih mahall tentunya.
Dengan menetapkan harga maksimum, ini juga dilakukan untuk mewaspadaiii adanya oknum yang secara sengaja dalam menaikkan harga jual dengan tujuan mengambil keuntungan sendiri. Maka dari itu pemerintah dapat mengambil kebijakan dengan menetapkan harga maksiimum atas barang atau produk ysng ada di jual di pasaran. Tidak hanya itu, diperlukan pula persn masyarakat dalam turut andil mengatasi tingkat laju inflasi yang terjadi, dikarenakan inflasi sendiri merupakan suatu hal yang sudah biasa terjadi dan sudah biasa dihadapi oleh masyarakat di setiap tahunnya. Selain peran pemerintah yang besar dalam ikut serta mengurangi resiko akan nilai tuksr rupiah yang melemsh, masyarakat juga tentu sangat dapat ikut serta dalam mengurangi resiko akan nilai tukar rupiah yang melemah dengan melakukan pengurangan sifat konsumtif dan memastikan bahwa tidak menggunakan barang impor secara berlebihan. Benar adanya apabila dilihat dari segi kualitas dan juga harga barang impor lebih diunggulkan.
Nmanun, sekarang ini barang-barang yang ada di Indonesia pun tidak kalah jauh dengan barang-barang impor sudah dapat menyaingi dan tidak kalah unggulnya. Maka dari itu, juga tidak rugi pula bahwa lebih baik menggunakan barang-barang yang ada dalam negeri karena mengenai kualitas dan harga pun juga tidak jauh beda dengan barang-barang impor. Dilihat dari atas sudah terlihat jelas bahwa antara inflasi dengan nilai tukar rupiah tentu saling berkaitannya. (*)