UMLA-Dikti Bahas Mekanisme Sertifikasi Dosen-Implementasi Permendikbud
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN– Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) kampus nomor satu di Lamongan baru saja mengadakan Sharing Session Mekanisme Sertifikasi Dosen (PO Serdos 2022) dan Implementasi Kebijakan Permendikbud No 1 tahun 2023 pada Jabatan Akademik Dosen. Rektor UMLA, Dr. Abdul Aziz Alimul Hidayat, S.Kep, Ns, M.Kes, ketika membuka acara dirinya mengingatkan kembali kepada yang hadir bahwa kesempatan ini lebih banyak diskusinya.
Dengan dipandu Warek I UMLA, Arifal Aris S.Kep, Ns, M.Kes membuka sesi acara inti dengan materi pertama yaitu “Penilaian angka kredit usulan jabatan akademik dosen pada masa transisi sebelum berlaku PO PAK Baru bagi Dosen ASN dan Non-ASN”. Materi pembuka ini dibawakan oleh Iwan Winardi, S.Pd, M.Pd selaku Koordinator Karir Pendidikan dan Tenaga Pendidikan.
Sebagai pembuka, Iwan mengingatkan bagi para dosen untuk wajib dimilikinya aplikasi Selancar PAK sebagai alat notifikasi ketika mengusulkan kenaikan jabatan fungsional sehingga mudah mengetahui sampai mana prosesnya. Setelah itu Iwan juga meminta kerjasama dengan peserta dosen dari UMLA maupun luar untuk menyamakan persepsi tentang realisasi tuntutan dari PermenPANRB No. 1 Tahun 2023. Iwan menyatakan untuk sekarang ini memang berlaku untuk ASN sedangkan yang Non-ASN masih belum.
Lanjut IWan, di dalam karir dosen ada BKD (Beban Kerja Dosen) yang nantinya disamakan baik itu Dosen ASN atau Non-ASN. Iwan menyarankan bagi dosen yang belum update data untuk segera diproses di BKD karena ada penilaian ekspektasi pimpinan. BKD sekarang menjadi bentuk tagihan dosen tiga tahun sekali untuk memotivasi meningkatkan jabatan fungsionalnya dosen.
“BKD bukan memberatkan, kedepannya data BKD akan terealisasi dimana dosen tidak perlu lagi mengajukan karena sistem data yang sudah satu kami yang akan mengirimkan notifikasi dosen-dosen yang sudah memenuhi upgrade jabatan fungsional.” Ucap Koordinator Karir Pendidikan dan Tenaga Pendidikan.
Untuk menjadi lektor kepala atau guru besar itu tidak sulit asalkan syaratnya dipenuhi maka akan cepat selesai. Untuk perguruan tinggi swasta dibawah tanggung jawab LLDIKTI dalam dibantu penjaminan mutu sebelum diteruskan ke DIKTI. Ada SOP tersendiri bagi LLDIKTI dan DIKTI dalam rangka clear and clean penjaminan mutu.
“Dikenalnya suatu institusi perguruan tinggi yang pertama adalah dari para dosennya yang berkontribusi di eksternal dan juga para dosennya yang meluluskan para lulusan” pungkas Iwan mengakhiri sesinya.
Dilanjutkan materi kedua oleh Firman Rudiansyah, S.Kom, M.M selaku Sub Koordinator Karir Pendidik Wilayah I yang menyampaikan materi terkait alur dan mekanisme serdos pada sesi PO Serdos 2022. Firman mengingatkan kembali kepada peserta dosen bahwasannya sertifikasi dosen (serdos) bukan hanya untuk meningkatkan kompensasi dari para dosen saja termasuk juga sebagai syarat dosen dikatakan profesional.
“Itu salah satu kunci bapak dan ibu menjadi awal Langkah untuk meningkatkan karir dosen sampai guru besar atau professor,” Sebut Firman yakin.
Firman menginformasikan ada perubahan yang fundamental yaitu inovasi layanan yang ada yaitu sistem online. Sistem satu pintu akan menjawab beberapa permasalahan yang seperti disampaikan saat diskusi yaitu SISTER tidak terbaca atau sinkronisasi bermasalah. Untuk saat ini masih tahap T2 dimana sudah terintegrasi di masing-masing nama kampus. Semester depan akan dilaunching SISTER Cloud yang dimaan semua perguruan tinggi akan mengakses langsung ke kementrian sehingga tidak perlu lagi sinkronisasi gagal dan perbedaan data.
“Kedepan usulan BKD, usulan Serdos, nanti kedepan PAK akan di SISTER. Nanti tidak aka nada lagi sistem di bawah kementrian. Jadi mulai dari BKD, Serdos, PAK dalam satu aplikasi sistem yang sama.” Ungkap Sub Koordinator Karir Pendidik Wilayah I.
Perlu diketahui, acara diikuti oleh Dirjen Dikti, LL Dikti, Rektor UMLA dan jajarannya, serta Dosen UMLA maupun diluar UMLA. Acara dipenuhi oleh sesi diskusi pemateri dan peserta dosen. (rilis: humas umla/co-editor:hamara)