Situs Jedong Mojokerto Sebagai Ibukota Kerajaan Majapahit
oleh: Maya Rosita
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Jawa Timur memiliki banyak peninggalan bersejarah yang beberapa diantaranya masih jarang diketahui oleh banyak kalangan. Salah satunya, yaitu Candi Jedong namun beberapa orang seringkali menyebutnya dengan Gapura Jedong. Peninggalan tersebut sempat menjadikan Mojokerto sebagai ibukota dari Kerajaan Majapahit. Menurut perkiraan Candi Jedong didirikan pada abad ke-14 dan letaknya ada di wilayah Mojokerto. Tepatnya di Desa Wotanmas Jedong, Kecamatan Ngoro, Mojokerto, Jawa Timur. Meskipun sudah tua, candi ini masih tetap kokoh berdiri hingga sekarang.
Karena tempatnya yang sangat jauh dari keramain menyebabkan Situs Jedong ini tidak diketahui banyak orang. Jika ingin berkunjung ke situs ini, pengunjung harus melalui jalan yang terletak didalam komplek industri. Relief jalan yang naik turun juga cukup membuat perjalanan untuk menuju ke Situs Jedong menjadi semakin menantang.
Situs Jedong menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Selain untuk belajar peninggalan bersejarah para pengunjung juga bisa berfoto didepan candi dan dipelataran candi yang terlihat seperti taman. Pengunjung tidak perlu membayar biaya tiket masuk jika ingin berkunjung ke Situs Jedong ini.
Situs bangunan ini memiliki daya tarik dengan keberadaan dua bangunan tua yang berbentuk gapura. Kedua gapura tersebut memiliki nama yaitu Gapura Jedong I dan Gapura Jedong II, namun Candi Jedong menjadi sebutan populer kedua bangunan tersebut. Selain itu bangunan tersebut terbuat dari batu andesit yang terhubung dengan adanya talut atau pagar.
Gapura Jedong I yang memiliki panjang 12,51 meter, lebar 5,19 meter dan tinggi 9,75 meter dengan bagian pintu candi yang menghadap kearah barat dan timur. Bangunan ini memiliki struktur bagian mulai dari atap, tubuh dan kaki. Dibagian tubuh dan kaki tidak dihiasi oleh motif apapun, sedangkan pada atap baik dipintu timur maupun barat dihiasi kala. Pada setiap sisi terdapat relief bermotif gunung. Selain itu juga terdapat tulisan angka tahun 1307 Saka atau 1385 Masehi yang menjadi tanda dibangunnya candi ini terdapat pada bagian ambang pintu candi.
Sedangkan Gapura Jedong II memiliki ukuran yang berbeda dengan Gapura Jedong I. Gapura Jedong II yang memiliki panjang 6,86 meter, lebar 3,40 meter dan tinggi 7,19 meter. Selain itu, hiasan kala yang terletak digapura menjadi pembeda diantara kedua gapura tersebut. Hiasan kala yang terdapat di Gapura Jedong II terdapat dibagian atas pintu barat dan timur. Sedangkan pintu pada sisi selatan dan utara tidak terdapat hiasan apapun. Angka tahun yang teletak di ambang pintu Gapura Jedong II tidak ditemukan sepertinya adanya angka tahun di ambang pintu Gapura Jedong I. Akan tetapi, ditemukan tulisan angka tahun 1378 Saka atau 1456 Masehi yang terletak pada batu bekas bangunan.
Dilihat dari latar sejarahnya, para sarjana epigrafi telah menemukan 12 prasasti pada candi tersebut, kemudian mereka memberi nama prasasti tersebut dengan sebutan prasasti Jedong I-XII. Prasasti ini memiliki data yang dianggap akurat sehingga menjadi sumber sejarah primer. Selain untuk mengenalkan Situs Jedong yang masih jarang diketahui oleh banyak kalangan, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada Ibu Arfida BR., Dra., M.S. selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang sehingga penulis bisa memenuhi tugas yang diberikan. (*)