Sambut Maba Prodi EP UMM Undang Pembicara Kuliah Tamu dari Polandia
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Prodi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang (EP UMM) menggelar kuliah tamu internasional, pada Selasa (19/9) di GKB IV UMM. Disampaikan PIC Humas Prodi EP UMM, Muhammad Firmansyah, MM, kuliah tamu bertajuk “The Role of International Trade on Sustainable Development” bertujuan agar mahasiswa memiliki kesadaran akan pembangunan yang berkelanjutan sesuai dengan misi SDGs.
Firman menjelaskan, kuliah tamu internasional diikuti oleh mahasiswa EP angkatan 2022 dan terintegrasi dengan mata kuliah Teori Perdagangan Internasional. Selain pembelajaran nantinya mahasiswa akan mendapat dokumen sertifikat bernilai SKPI (Surat Keterangan Pendamping Ijazah) sebagai kualifikasi tambahan sesuai materi yang didapatkan.
Kuliah Tamu International Prodi EP UMM mengundang dua pembicara nasional dan internasional. Pemateri nasional diisi oleh Dr. Dyah Titis Kusuma Wardani, SE, MIDEC dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Sedangkan pemateri internasional mengundang Prof. Dr. Stanislaw Flejterski dari WSB University Polandia.
Menurut Firman kedua pemateri sama-sama membahas mengenai peran perdagangan internasional terhadap pembangunan berkelanjutan.
Beberapa hal yang disampaikan adalah mengenai perdagangan internasional yang memiliki dampak positif dan negatif bagi lingkungan. Dampak positifnya adalah pada perkembangan arus ekonomi, sedangkan negatifnya adalah adanya emisi karbon, penggundulan hutan, dan penangkapan ikan berlebihan.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan adanya kesepatan antar negara seperti perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Canada (USMCA) yang membuat standar ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan, dan pembangunan berkelanjutan. contohnya mencakup bab-bab lingkungan hidup.
Selanjutnya, kata Firman juga membahas dampak positif seperti pengentasan kemiskinan dengan terbukanya lapangan kerja, mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan akses terhadap pasar global bagi negara-negara berkembang.
Dalam seminar juga disebutkan salah satu negara yang berhasil mengintegrasikan pembangunan berkelanjutan sebagai studi kasus yaitu negara Kosta Rika dengan fokus pada pertanian berkelanjutan di dalam kebijakan perdagangan mereka.
“Dengan mempelajari materi-materi ini dan tetap mengetahui perkembangan perdagangan internasional dan pembangunan berkelanjutan, kita dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang sifat kompleks dan terus berkembang dari persimpangan penting ini. Selain itu, kita dapat berkontribusi pada diskusi dan inisiatif yang bertujuan untuk mendorong keberlanjutan dalam perdagangan global,” ujarnya. (hamara)