Prodi S1-D3 Kebidanan UMLA Cegah Stunting di Desa Bambang, Turi, Lamongan
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Prodi D3-S1 Kebidanan Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) kolaborasi memberikan upaya promotif dan preventif melalui happy and healthy class sebagai upaya mencegah stunting pada anak di wilayah resiko banjir di Desa Bambang Kecamatan Turi, Lamongan.
Dijelaskan Ketua Tim Kegiatan, Ponco Indah Arista Sari, S.SiT, M.Kes, kegiatan tersebut mendapatkan sambutan dari kepala desa dan bidan desa serta kader desa Bambang. Bahkan kegiatan yang di-ikuti anak-anak di desa tersebut antusias dengan riang gembira mengikuti materi yang disampaikan.
Menurut Ponco selain dirinya sebagai ketua, anggota tim terdiri dari Sulistiyowati, SST, M.Kes, Andri Tri Kusuma Ningrum, S.SiT, M.Kes dan Shinta Alifia Rahmawati, SST, M.Keb. Kegiatan ini dilakukan dua kali. Pertama pada tanggal 9 Juni 2023 meliputi sharing sesion tentang kejadian banjir, pretest, memberikan pendidikan kesehatan tentang stunting, personal hygiene praktek cuci tangan dan permainan edukasi.
Sedangkan kegiatan ke dua dilaksanakan pada tanggal 7 Juli 2023 meliputi senam otak sebagai upaya memaksimalkan tumbuh kembang, mitigasi bencana, jajanan sehat dan permainan edukasi ditutup dengan kegiatan post test.
Kegiatan ini, lanjut Ponco, dilakukan terkait dengan pemberian edukasi pada anak dan remaja. Edukasi tersebut memberikan kesempatan kepada anak dan remaja untuk memperoleh informasi tentang kesehatan, peningkatan kemandirian sejak dini dalam menghadapi kondisi yang tidak bisa diprediksi.
Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapai baik di dunia maupun Indonesia. Sebanyak 22,2 persen atau sekitar 150,8 juta balita di dunia mengalami stunting. Data WHO Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-EastAsia Regional (SEAR).
Berdasarkan survei status gizi di Indonesia prevalensi balita stunting di Indonesia mencapai 21,6 persen pada tahun 2022. Angka ini turun 2,8 poin dari tahun sebelumnya. Di Kabupaten Lamongan angka stunting pada tahun 2023 menempati angka 18,1 persen. Faktor yang mempengaruhi angka kejadian stunting yaitu asupan makan kurang, penyakit infeksi, ketahanan pangan, pola asuh, pelayanan kesehatan, lingkungan/sanitasi, pendidikan dan status ekonomi.
Masalah stunting atau anak yang kerdil tentu akan berdampak buruk bagi kehidupan anak, termasuk gangguan sistem kekebalan tubuh, gagal tumbuh, masalah fungsi otak dan perkembangan organ, rentan infeksi, gangguan fisik dan mental, serta mengancam produktivitas dan fungsi hidup di masa depan. (humas umla/doni osmon)