Prodi Ekonomi Pembangunan, FEB UMM-Kadin Jatim Perkuat Kerjasama Kaji Kebijakan Optimalisasi DBHCHT
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (EP FEB UMM), bersama Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur, melakukan kajian tentang Kebijakan Optimalisasi DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau).
Hal ini disampaikan Kaprodi EP FEB UMM, Muhammad Sri Wahyudi, SE, ME, usai menghadiri memperkuat kerja sama kedua belah pihak melalui kajian rekomendasi kebijakan kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) untuk optimalisasi Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di kantor KADIN Jatim (23/7) kemarin.

“Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Action antara Ketua Umum KADIN Jawa Timur Adik Dwi Putranto dan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMM Prof. Dr. Idah Zuhroh, MM, dalam acara focus group discussion Kajian Optimalisasi Kebijakan Kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) Untuk Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) yang optimal,” ujar Muhammad Sri Wahyudi.
Pada kesempatan tersebut Dekan FEB UMM Prof. Idah Zuhroh menyampaikan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan KADIN Jatim kepada fakultas yang dipimpinnya. Kerja sama ini dapat menjadi wadah bagi UMM untuk mengabdi dan memberikan kontribusi bagi masyarakat.

“Kolaborasi dengan KADIN Jatim merupakan bentuk implementasi Catur Dharma Perguruan Tinggi Muhammadiyah, yang meliputi pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat, dan Al Islam dan kemuhammadiyahan,” ujar Prof. Idah Zuhroh.
Harapan Prof Idah kerja sama antara FEB UMM bersama Kadin Jatim ini dapat menghasilkan sebuah rekomendasi yang bermanfaat bagi pemerintah pusat dalam menetapkan kebijakan kenaikan CHT tahun depan, dan bagi pemerintah daerah melalui optimalisasi DBHCHT yang dihasilkan.

“DBHCHT memiliki signifikansi penting bagi pembangunan Jawa Timur. Oleh karena itu, harapan kami kajian ini dapat mencapai tujuannya dan diterima oleh pemerintah, baik di tingkat pusat maupun Jawa Timur,” closing Prof. Idah.
Ditempat sama, ketua KADIN Jatim, Adik Dwi Putranto, terkait kerja sama ini mengucapkan terima kasih kepada FEB UMM. Harapannya dapat memberikan sumbangsih untuk pembangunan Jawa Timur. Hal ini karena pembangunan di Jawa Timur faktanya tidak dapat dilepaskan dari kontribusi IHT yang mencapai 33 persen dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).

Adik mengatakan bersama FEB UMM sebagai salah satu universitas unggulan di Jawa Timur dapat bersama-sama memberikan rekomendasi yang tepat terkait kebijakan kenaikan CHT tahun 2025. Kebijakan CHT dampaknya langsung ke IHT dan menjadi faktor penentu kelangsungan IHT dan tenaga kerja di dalamnya. Manfaat dari DBHCHT juga diharapkan dapat dikembalikan untuk pembangunan Jawa Timur, agar penerimaan DBHCHT kembali pulih dan tidak mengganggu rencana Pembangunan.
Sementara itu, Pj. Gubernur Jatim Adhy Karyono mengapresiasi upaya KADIN Jatim beserta para pelaku industri hasil tembakau dan akademisi dari Universitas Muhammadiyah Malang yang melakukan kajian tentang bagaimana pola bagi hasil DBHCHT. (humas ep umm/don)