Persiapan Exit Exam, FK UMM Pelatihan PPS dan OSCE
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (FK UMM) sukses menyelenggarakan Pelatihan PPS (Pelatih Pasien Standar) dan Penguji OSCE (Objective Structured Clinical Examination). Disampaikan oleh Ketua Pelaksana Acara, dr. Lustyafa Inassani A, M.Biomed, kegiatan tersebut rutin dilaksanakan FK UMM setiap tahunnya untuk persiapan exit exam Mahasiswa FK UMM.
“Para penguji harus melalui latihan terlebih dahulu, diselenggarakan dan dilatih dari PN UKMPD,” ujar dokter Inas.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 28 Oktober 2023, di RS UMM Kepaniteraan Klinik. Kegiatan dilaksanakan mulai pagi 08.00 hingga 15.00 sore. Menghadirkan langsung dua pemateri dari Panitia Nasional Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (PN UKMPPD).
Mereka adalah adalah dr. Rachmad Sarwo Bekti, M.Med.Ed, PhD (FK Universitas Brawijaya) dan dr. Tridjoko Hadianto, DTM&H, M.Kes (FK Universitas Gajah Mada).
Menurut dokter Inas, materi yang disampaikan oleh kedua PN UKMPPD secara umum mengenai apa itu PPS dan OSCE kepada para peserta yang kelak akan menjadi pengujinya.
Selain itu juga dijelaskan mengenai blueprint, syarat-syarat, kualifikasi penguji, dan simulasi di akhir sesi. Untuk pelatihan PPS diajarkan bagaimana menjadi seorang pasien (roleplay) dengan penyakit tertentu seperti asma, maag, atau yang lainnya.
Selama sesi simulasi menggunakan tiga lokasi yang memiliki tiga stations masing-masing. Pada setiap stations ada peserta pelatihan penguji, PPS, pasien standart, dan mahasiswa yang akan diuji di November mendatang.
Sambung dokter Inas, pada exit exam nantinya mahasiswa akan menghadapi dua jenis ujian yaitu CBT (Computer Based Test) tentang knowledge dan OSCE untuk skill. Ada sekitar 14 stations yang akan dilewati semuanya dengan waktu 15 menit di masing-masing stations.
Sekedar diketahui, kata dokter Inas kegiatan pelatihan diikuti oleh 36 peserta yang terbagi dalam dua pelatihan. Pada pelatihan OSCE di ikuti 27 peserta dari perwakilan 2-3 orang setiap rumah sakit (RS UMM, FK UMM, dan beberapa RS Jejaring). Sedangkan pelatihan PPS diikuti oleh sembilan orang orang dari RS UMM.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menambah dari penguji Oscesnas dan PPS yang berkualified untuk menguji dan melatih pasien standart. Karena goalsnya objektif, tidak ada subjektifitas sama sekali jadi baik pasien standart, pelatih pasien standart, maupun penguji semuanya sama standartnya melalui pelatihan ini,” pungkas dokter Inas. (humas fk umm/editor: hamara)