Memahami Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Harga Dan Output Di Indonesia
Penulis: Fahmi fathur Rohman, mahasiswa Ekonomi Pembangunan, FEB, Universitas Muhammadiyah Malang
Abstrak
Harga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang yang diminta atau dipertukarkan untuk satu set barang atau jasa tertentu yang memiliki banyak manfaat. Harga adalah sekumpulan harapan dan kebahagiaan bagi pembeli atau konsumen. Menurut beberapa penulis, bagi konsumen, harga berarti pengorbanan daya beli karena uang yang dihabiskan untuk membeli satu barang tidak dapat digunakan untuk barang lain. Sebelum produk dijual, penetapan harga adalah proses menentukan nilainya dalam uang. Menurut Prof. KC Kite, penetapan harga adalah pekerjaan manajemen yang mencakup menentukan tujuan penetapan harga, menemukan faktor-faktor yang memengaruhi harga, menegaskan relevansinya, menentukan nilai produk dalam mata uang, dan membuat kebijakan dan strategi penetapan harga.
Selain itu Perusahaan berada di bawah tekanan yang sangat besar untuk mengoptimalkan sumber daya mereka karena industri yang semakin bersaing. Produksi harus benar-benar memenuhi perkiraan penjualan, sehingga dalam artikel ini akan didefinisikan factor-faktor yang akan mempengaruhi nilai Output di Indonesia.
Kata Kunci: Fakto yang mempengaruhi harga, nailai output, jumlah konsumsi, industry
Abstract
Price can be defined as the amount of money requested or exchanged for a particular set of goods or services that have many benefits. Price is a set of hopes and happiness for a buyer or consumer. According to some authors, for consumers, price means a sacrifice of purchasing power because the money spent on buying one item cannot be used for another. Before a product is sold, pricing is the process of determining its value in money. According to Prof. KC Kite, price setting is management work that includes determining the purpose of pricing, finding factors that influence prices, affirming their relevance, determining product value in currency, and making pricing policies and strategies.
Besides, companies are under tremendous pressure to optimize their resources as industries become increasingly competitive. Production must really meet sales estimates, so this article will define the factors that will affect the value of Output in Indonesia.
Keywords: Facts affecting prices, output, consumption, industry
Pendahuluan
Pendahuluan mengenai factor penetapan harga adalah sebagai tolak ukur nilai komoditas. Tujuan penetapan harga harus ditetapkan sebelum penetapan harga produk dapat dilakukan. Tujuan ini berfungsi sebagai standar untuk mengukur kinerja manajerial di bidang-bidang penting, serta berfungsi sebagai tolok ukur untuk menetapkan harga, menyusun kebijakan, dan merumuskan strategi. Tujuan harga harus sesuai dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan dan sesuai dengan situasi eksternal yang berlaku. Bisnis mungkin memiliki berbagai tujuan penetapan harga. Harga produk ditentukan setelah menetapkan tujuan. Harga dasar ditetapkan pada awalnya dan ditawarkan kepada pembeli; harga ini dapat berubah sesuai dengan kebijakan dan strategi perusahaan untuk memenuhi situasi pasar tertentu.
Dalam persaingan yang semakin tajam, setiap bisnis harus selalu berusaha meningkatkan efisiensi. Semakin tinggi efisiensi, semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan operasi, baik dari penjualan maupun modal yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Hal ini tentu menghasilkan peningkatan produktivitas industri tersebut dalam mensupplay produksi di pasar. Persaingan yang meningkat di industri ini membuat perusahaan selalu dipaksa untuk mengoptimalkan sumber daya mereka. Output produksi harus benar-benar sesuai dengan penjualan yang diperkirakan, jadi faktor-faktor yang mempengaruhi output produksi harus didefinisikan.
Pembahasan
- Faktor Yang Mempengaruhi Harga
Faktor yang mempengaruhi harga dibagi menjadi 2, yakni dipengaruhi oleh faktoe internal dan factor eksternal
- Faktor Internal
Faktor Internal adalah factor yang dapat terjadi dalam Perusahaan tersebut. Faktor internal meliput biaya produksi, tujuan penetapan harga, siklus hidup produk, bauran pemasaran, kebijakan penetapan harga, dan diferensiasi produk adalah faktor internal yang mempengaruhi keputusan penetapan harga. Perusahaan menetapkan tujuan sebagai standar untuk penetapan harga. Oleh karena itu, setiap penetapan harga harus mempertimbangkan berbagai tujuan perusahaan. Tujuan ini dapat mencakup stabilitas harga, memaksimalkan penjualan, memaksimalkan laba, meningkatkan pangsa pasar, memenuhi persaingan, atau mencapai tingkat pengembalian yang diinginkan. Yang kedua adalah penetapan biaya. Saat menentukan harga produk, biaya sangat penting. Ada hubungan yang erat antara harga dan biaya. Banyak bisnis menggunakan metode biaya plus, tetapi beberapa perusahaan menggunakan persaingan untuk penetapan harga atau metode berbasis permintaan. Apa pun metode penetapan harga yang dipilih, tujuannya adalah untuk memperoleh surplus dan menutupi biaya produksi. Kemudian adalah siklus hidup produk. Setiap produk melalui proses yang berbeda, seperti perkenalan, pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Harga yang ditetapkan pada setiap tahap siklus hidup produk sangat dipengaruhi. Untuk mencapai tujuan pemasaran, harga harus ditetapkan secara hati-hati. Selanjutnya adalah Bauran Pemasran. Bauran pemasaran adalah kombinasi yang berhasil dari produk, harga, lokasi, dan promosi. Dalam program pemasaran, keempat komponen ini bekerja sama untuk menghasilkan efek yang sinergis. Salah satu elemen penting dari paket pemasaran adalah harga. Komponen pemasaran lainnya akan dipengaruhi oleh keputusan harga. Yang kelima adalah Kebijakan penetapan harga. Kebijakan penetapan harga berfungsi sebagai pedoman umum bagi manajer pemasaran untuk menetapkan harga sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena alasan yang jelas ini, kebijakan penetapan harga organisasi harus menjadi dasar keputusan penetapan harga. Dan yang terakhir adalah Diferensiasi produk. K emampuan produsen untuk membuat produk unik melalui desain, bentuk, kemasan, warna, atau nama merek dengan cara yang berbeda dari pesaing mereka dikenal sebagai diferensiasi produk. Ini memungkinkan pemasar untuk menetapkan harga yang lebih tinggi untuk produk tersebut jika dibuat dengan kualitas yang lebih baik. Produsen barang konsumsi dapat menggunakan diferensiasi produk dengan sangat baik.
- Faktor Eksternal
Merupakan factor yang datang dari luar Perusahaan. Meskipun faktor-faktor ini berada di luar kendali perusahaan, mereka memiliki dampak besar pada keputusan penetapan harga, yang memerlukan analisis dan interpretasi yang cermat. Faktor Eksternal yang pertama adalah persaingan. Kecuali monopoli, tidak ada perusahaan yang dapat terhindar dari pengaruh pesaingnya. Organisasi harus merencanakan dan melawan tindakan sesuai dengan tingkat persaingan yang berlaku di pasar. Yang kedua adalah Kondisi Ekonomi. Keputusan harga dipengaruhi oleh inflasi atau deflasi ekonomi yang berlaku. Harga tinggi ditetapkan selama inflasi untuk memenuhi kenaikan biaya. Selama periode booming, harga dinaikkan untuk menutupi biaya distribusi dan promosi serta untuk memperoleh laba yang cukup besar. Namun, selama periode resesi, harga turun hingga batas yang cukup besar.Selanjutnya adalah kebijakan pemerintah. Keputusan perusahaan tentang harga dipengaruhi oleh peraturan pemerintah. Perusahaan harus menetapkan harga sesuai dengan undang-undang pemerintah. Perusahaan hanya bisa menerima harga yang ditetapkan pemerintah. Pemerintah telah mengeluarkan undang-undang untuk membatasi monopoli dan kenaikan harga yang tidak perlu. Oleh karena itu, perusahaan tidak memiliki kemampuan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi secara mandiri. Kemudian factor eksternal yang lainya adalah distribusi, yakni bagaimana barang didistribusikan oleh perantara, baik itu agen tunggal, distributor, grosir, atau pengecer. Perantara membantu aliran barang dari produsen ke pembeli. Mereka mendapatkan imbalan dalam bentuk komisi atau diskon perdagangan. Harga tinggi ditetapkan untuk menutupi komisi atau diskon perdagangan ini. Struktur saluran mempengaruhi keputusan penetapan harga. Untuk itu Perusahaan harus mempertimbangkan distribusi produk, beserta biayanya. Selanjutnya adalah Citra Perusahaan, harga yang ditetapkan oleh suatu organisasi dipengaruhi oleh citra pasarnya di mata pelanggan, yang dipengaruhi oleh keandalan, kualitas, daya tahan, layanan purnajual, bauran produk, dan teknologi. Organisasi dengan citra pasar yang lebih baik dapat menetapkan harga yang lebih tinggi karena pelanggan akan bersedia membayar harga yang lebih tinggi untuk kualitas atau layanan yang dianggap lebih baik. Berikutnya harga komoditas dipengaruhi oleh kemampuan konsumen, k eputusan harga yang dibuat oleh suatu organisasi dapat dipengaruhi oleh pembeli yang terorganisir. Pembeli besar tetapi tidak terorganisir tidak akan memengaruhi harga. Namun, beberapa pembeli yang memesan banyak atau pengguna besar akan memengaruhi keputusan harga. Jumlah atau kelas konsumen juga memengaruhi keputusan harga. Dan yang terakhir adalah biaya bahan baku. Biaya bahan baku atau berbagai komponen yang diproduksi secara langsung memengaruhi harga produk; tentu saja, pemasok bahan baku ini akan memengaruhi keputusan mereka tentang harga; jika pemasok menaikkan harga, produsen akan harus menaikkan harga produk akhir.
- Faktor yang Mempengaruhi nilai Output
Factor yang mempengaruhi nilai output dibagi menjadi 2 yakni factor Input, dan non-Input
- Faktor Input
Dalam kategori ini ada beberapa hal yang berpengaruh terhadap nilai Output. Yang pertama adalah tenaga kerja. Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi akan memengaruhi nilai output. Semakin banyak dan berkualitas tenaga kerja yang digunakan, semakin besar nilai output yang dihasilkan. Yang kedua adalah Modal, modal dapat berupa mesin, peralatan, dan infrastruktur yang digunakan dalam proses produksi atau jumlah modal yang digunakan terkait dengan nilai output yang dihasilkan. Kemudian factor yang selanjutnya adalah bahan baku. Bahan yang diolah menjadi produk akhir disebut bahan baku.Kualitas dan ketersediaan bahan baku akan memengaruhi nilai output. Bahan baku berkualitas tinggi dan mudah diakses akan menghasilkan nilai output yang lebih besar. Yang terakhir adalah energi atau bahan bakar. Dalam proses produksi, energi dapat berupa listrik, bahan bakar, dan jenis energi lainnya.Nilai output akan dipengaruhi oleh ketersediaan dan efisiensi energi.
- Faktor Non-Input
Dalam Kategori ini Faktor-faktor yang tidak digunakan secara langsung dalam proses produksi dikenal sebagai faktor non-input. Namun, faktor-faktor ini tetap berdampak pada nilai output. Faktor Non-Input yang pertama adalah Teknologi. Dalam proses produksi, teknologi yang digunakan akan berpengaruh pada efisiensi dan produktivitas. Semakin canggih teknologi yang digunakan, semakin tinggi nilai output yang dihasilkan. Yang kedua adalah manajemen. Nilai output dipengaruhi oleh kemampuan manajemen untuk mengelola sumber daya dan proses produksi; manajemen yang baik akan menghasilkan nilai output yang lebih tinggi. Berikutnya adalah Kebijakan pemerintah. Kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan industri, seperti pajak, subsidi, dan peraturan, akan memengaruhi nilai output; kebijakan yang pro-industri akan meningkatkan nilai output. Kemudian Kondisi ekonomi. Pada permintaan dan penawaran produk, faktor ekonomi makro seperti tingkat suku bunga, inflasi, dan nilai tukar mata uang akan berpengaruh. Permintaan produk yang tinggi dan penawaran produk yang rendah akan menghasilkan peningkatan nilai output. Dan yang terakhir adalah bencana alam skala besar yang dapat menurnkan nilai output.
Kesimpulan
Harga dapat didefinisikan sebagai jumlah uang yang diminta atau dipertukarkan untuk satu set barang atau jasa tertentu yang memiliki banyak manfaat. Sebelum produk dijual, menetapkan harganya. Karena harga produk memengaruhi produsen, penjual, dan konsumen, keputusan penetapan harga sangat penting. Factor eksternal dan internal juga sangat mempengaruhi penetapan harga oleh Perusahaan. Sedangkan nilai output dipengaruhi oleh factor input dan factor non-input. Jika faktor input dan non-input dalam proses produksi dioptimalkan, nilai output biasanya akan lebih besar.
Daftar Pustaka
Sartin (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Output Produksi Dengan Pendekatan Fungsi Produksi Cobbdouglass Di PT. Garudafood – Gresik. ISSN 2621-8933.
Octavia B., Teguh H.P, Fivien M., & Moehamad F., (2023). Peran Real Estate Dalam perekonomian Jawa Timur. ISSN 2987- 6303.
Hendarmin H., (2019). Menelusuri Kembali Peran Investasi Modal Manusia dan Modal Fisik Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Produktivitas. 8(3)216
Octavia B., Teguh H.P, Fivien M., & Moehamad F., (2023). Peran Real Estate Dalam perekonomian Jawa Timur. ISSN 2987- 6303.