FEB UMLA Gandeng IGI-Diknas Tuban Selesaikan Diklat Nasional AI dalam IKM
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN– Kerjasama antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan (FEB UMLA), Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Tuban, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban mencapai puncak keberhasilan dengan menyelesaikan Diklat Online Nasional dengan tema Optimalisasi Artificial Intelligence dalam Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka.
Menarik penjelasan Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan, Suyitno, SE, MM bahwa kegiatan ini memiliki bobot sebesar 32 JP (Jam Pelatihan) yang sangat berarti dalam peningkatan kompetensi para pendidik di Indonesia.
Menurut Suyitno berakhirnya waktu diklat ditandai dengan penutupan link Google Form yang menampung seluruh penugasan peserta, meliputi penugasan praktek menggunakan Chatgpt dan conker AI untuk membuat media pembelajaran, serta menggunakan Canva AI dalam menyusun pembelajaran dilengkapi dengan menyusun pengembangan diri bagi seluruh peserta.
Peserta yang menyelesaikan tugas sampai dengan akhir masa penugasan diklat dan berhak memperoleh sertifikat 32 JP sebesar 126 Orang yang tersebar dari Indonesia barat sampai dengan Indonesia bagian timur.
Kata Suyitno kerjasama ini memberikan pengalaman yang berharga bagi peserta dalam memahami konsep kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana teknologi ini dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran.
Mereka telah mempelajari strategi implementasi AI, penggunaan alat-alat AI, serta praktik terbaik dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif.
“Kami sangat bangga dengan hasil dari diklat ini dan kolaborasi yang kuat antara FEB UMLA, IGI, dan Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban. Semangat peserta dalam menghadapi tantangan pembelajaran AI adalah inspirasi bagi Kami”. Suyitno Melanjutkan, “Insya Allah akan segera kami inisiasi kegiatan lanjutan dengan tema-tema yang kontekstual dan diferensiasi, fokus pada pengembangan kapasitas para pendidik di seluruh Negeri,” ujar Suyitno.
Ketua IGI Kabupaten Tuban, Ikhwan Fakhrudin, S.Pd., menambahkan, diklat ini telah membantu guru-guru untuk meraih pemahaman yang lebih dalam tentang AI dan bagaimana mengaplikasikannya dalam kelas.
Ikhwan menegaskan kurikulum merdeka adalah tonggak penting dalam sejarah pendidikan Indonesia, yang menempatkan pendidikan sebagai sebuah alat pendorong perubahan sosial, ekonomi, dan budaya.
Implementasi kurikulum ini adalah komitmen bersama untuk menciptakan pembelajaran yang lebih berdaya, relevan, dan adaptif sesuai dengan kebutuhan siswa dan dunia yang terus berubah.
Ikhwan Fakhrudin menyampaikan apresiasi yang tulus kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Lamongan dan dukungan dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban. Kerjasama yang erat antara perguruan tinggi, organisasi guru, dan pemerintah daerah telah menciptakan wadah yang sangat berharga untuk pembelajaran dan kolaborasi.
Pada kegiatan koordinasi penyampaian laporan hasil pelaksanaan diklat dan menandai berakhirnya kegiatan, bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Abdul Rakhmat, ST, MT, merasa sangat senang dan terselesaikannya kegiatan diklat online nasional dengan tema Optimalisasi Artificial Intelligence dalam Pembelajaran Implementasi Kurikulum Merdeka.
Kegiatan tersebut merupakan langkah penting dalam mendukung transformasi pendidikan di Indonesia, khususnya di Kabupaten Tuban. Kurikulum Merdeka adalah visi pendidikan yang menekankan kreativitas, adaptabilitas, dan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Abdul Rakhmat menambahkan, “Atas nama Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Kami berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini dengan sepenuh hati. Kami menyadari bahwa untuk mencapai visi tersebut, teknologi AI memainkan peran yang sangat krusial. Diklat ini adalah langkah awal yang sangat signifikan dalam mempersiapkan guru-guru kita untuk memanfaatkan potensi AI dalam pembelajaran. Para peserta telah berinvestasi waktu dan usaha untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang konsep AI, strategi implementasi, dan bagaimana mengintegrasikan teknologi ke dalam media pembelajaran mereka, semoga terwujud kembali kegiatan-kegiatan lain yang lebih bermanfaat dan inspiratif”, tuturnya.
Diklat ini menjadi tonggak penting dalam mendukung upaya pengembangan pendidikan di Indonesia, khususnya dalam menghadapi perubahan kurikulum yang signifikan. Dengan tambahan bobot 32 JP, peserta Diklat ini akan mendapatkan pengakuan resmi terhadap peningkatan kompetensi mereka dalam mengoptimalkan penggunaan AI dalam pendidikan. Selamat kepada semua peserta dan penyelenggara atas keberhasilan Diklat ini, dan semoga wawasan yang diperoleh dapat memberikan dampak positif pada mutu pendidikan di Indonesia ke depan. (humas umla/syt)