Cegah Stunting, KKN 01 UMLA-BKKBN Giat Gemerincing Desa Menongo, Sukodadi
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN – Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) mengadakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diikuti oleh mahasiswa semester 6, salah satu kuliah kerja nyata yang bekerjasama dengan BKKBN Jawa Timur dalam penurunan dan pencegahan angka stunting adalah KKN tematik yang berfokus pada daerah dengan angka kejadian angka stunting yang tinggi yaitu kec. Sukodadi.
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Lamongan yang tergabung dalam KKN tematik melalui program kerjanya melaksanakan kegiatan di masyarakat yang berfokus pada pencegahan dan penurunan angka stunting dengan meluncurkan kegiatan GEMERINCING (Gemar Makan Ikan Cegah Stunting) sebagai upaya pencegahan dan penurunan angka stunting.
Anggrian Benny Ardiansyah selaku mahasiswa koordinator desa mengatakan bahwasanya program GEMERINCING ini menjadi program utama dari 14 program kerja yang telah dilaksanakan selama KKN di Desa Menongo guna menjadi salah satu ikhtiar dalam pencegahan dan penurunan angka stunting di Desa Menongo.
Program GEMERINCING ini berfokus pada pembudidayaan tanaman hidroponik yang dipadukan dengan ikan lele. Tujuan dari pembuatan hidroponik ini agar keluarga dengan anak stunting dapat merubah pola asuh pemberian nutrisi dengan benar dan mudah didapatkan, dikarenakan adanya unsur protein nabati dan hewani yang ada pada tanaman hidroponik dan ikan lele.
Kegiatan KKN tematik ini dibina langsung oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu ibu Harnina Samantha A. S.Kep., Ns., MNS yang berlangsung kurang lebih 6 minggu di Desa Menongo Kec.Sukodadi Kab.Lamongan. Bidan desa, ibu Endah mengatakan, adanya mahaiswa KKN tematik dari UMLA ini sangat membantu kader-kader posyandu dalam melaksanakan kegiatan posyandu sebagai upaya skrining awal serta pemeriksaan dan implementasi pencegahan stunting di Desa Menongo.
Identifikasi anak yang terindikasi stunting sangatlah penting untuk dilakukan guna mengetahui lebih dalam mengenai penyebab dari stunting agar dapat diberikan tatalaksana lebih awal. Salah satu identifikasi yang telah dilaksanakn oleh tim kkn yang bekerjasama dengan bidan desa adalah skrinning mengenai sanitasi dan phbs pada keluarga dengan anak balita.
Seluruh mahasiswa yang tergabung dalam tim kkn tematik ini aktif dan ikut andil dalam menyukseskan seluruh susunan rangkaian program kerja dengan peran dan fungsinya masing-masing. Berbagai refensi pencegahan stunting telah didiskusikan oleh tim dan pada akhirnya seluruh anggota tim menyetujui dengan pelaksanaan kegiatan gemerincing ini dengan alasan menjadi salah satu inovasi baru atau alternatif modern yang masih jarang dijumpai di pedesaan yaitu pembudidayaan tanaman hidroponik yang dipadukan dengan ikan lele.
Menurut Alfina’ul Firdaus salah satu anggota tim kkn mahasiswa dari prodi S1 Keperawatan yang menjadi penanggung jawab kegiatan mengatakan bahwasanya landasan dari adanya kegiatan ini yaitu untuk merubah perilaku orang tua khususnya ibu dalam memberikan nutrisi yang benar untuk anaknya guna mencegah stunting pada anak. Tanaman hidroponik (tanaman hijau) menjadi salah satu penunjang protein nabati yang dibutuhkan oleh tubuh dalam membantu proses pertumbuhan dan perkembangan begitu pula ikan lele yang memilki banyak kandungan gizi khususnya protein hewani yaitu sekitar 19 gram/100 gram.
Proses penghijauan dan pertumbuhan pada tanaman hidroponik tentunya membutuhkan nutrisi. Nutrisi yang dimaksud disini yaitu unsur makro maupun mikro. Limbah air ikan lele inilah yang dibutuhkan dalam penghijauan dan pertumbuhan tanaman hidroponik dikarenakan mengandung nutrisi dari unsur NH3 dan NO2. NO2 adalah amoniak yang bersifat racun bagi ikan lele. Namun sebaliknya apabila diaplikasikan dengan tanaman, unsur NH3 yang terdapat pada air endapan ikan lele justru bermanfaat bagi tanaman, jadi antara ikan lele dan tanaman dapat melakukan simbiosis mutualisme.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 06 september 2024 ini diawali dengan pembukaan dan sambutan yang disampaikan oleh dosen pembimbing lapangan, kepala desa menongo Bapak Mulyono, dan pihak puskesmas dari sumberhaji. Setelah itu dilanjutkan pada acara inti yaitu pelaunchingan hidroponik yang disampaikan oleh Nilam Fatmawati dan Alfina’ul Firdaus serta penyerahan kepada salah satu pihak keluarga dengan anak stunting. Setelah itu dilanjutkan dengan penyerahan madding kepada bidan desa yang diletakkan di posyandu Desa Menongo. (humas umla/hamim)