Ahad Muzakki, Arek Teknik Mesin UMM Wakili Indonesia Konferensi Internasioal PBB
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Ahad Muzakki, mahasiswa Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sekaligus mahasiswa jurusan Hukum Universitas Terbuka Malang, yang saat ini juga tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Komisariat Aufkalrung Teknik UMM, lolos mewakili Indonesia menjadi Delegasi pada konferensi Asian Youth International Model United Nations (AYIMUN) ke-14 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Menurut Zakki -begitu Ahad Muzakki Asian Youth International Model United Nations (AYIMUN) merupakan salah satu acara Sidang Umum PBB yang di isi oleh para pemuda dari berbagai penjuru dunia membahas isu global terkini pada abad 21. Ajang ini diselenggarakan oleh International Global Network, sebuah organisasi pengembangan pemuda.
AYIMUN pertama kali diselenggarakan pada tahun 2017. Karena adanya pandemi Covid-19, kegiatan ini dilakukan secara daring sehingga pada tahun 2022 ajang internasional ini pertama kali diadakan secara luring.

Dijelaskan Zakki acara ini berlangsung secara online dan offline. Dimulai dengan pendaftaran dan penyerahan dokumen, kemudian pembagian dewan dan negara bagian yang diwakili dalam sidang pengadilan atau rapat komite. Kegiatan ini dimulai dari Tanggal 2-5 Agustus 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia.
Dalam kegiatan tersebut, Ahad Muzakki bergabung dalam dewan yang ditawarkan oleh MUN, yaitu Dewan UNICEF (Organisasi PBB yang bertujuan membantu meningkatkan kualitas hidup anak maupun wanita di negara berkembang).
Pada tahap penyerahan artikel ini, dipilih yang terbaik untuk penghargaan. Asian Youth International Model United Nations (MUN) mengajarkan peserta keterampilan diplomasi hubungan internasional, penelitian, berbicara di depan umum, debat dan menulis dalam berpikir kritis, kolaborasi dan keterampilan kepemimpinan.
“Peserta konferensi ini harus melakukan penelitian sebelum konferensi, yang akan dibahas dan diperdebatkan dengan peserta lainnya dari berbagai penjuru dunia,” ujar Zakki asal Kediri Jatim ini.
Asian Youth International Model United Nations (MUN) berperan penting dalam memperkuat pengalaman internasional dengan membawa hal-hal memasuki abad ke-21 untuk meningkatkan pengetahuan delegasi tentang PBB, melatih pemikiran kritis terhadap isu-isu global, dan melatih peserta dalam memecahkan masalah internasional dan meningkatkan keterampilan diplomasi.
Konferensi internasional sesi Perserikatan Bangsa-Bangsa ini membuka pintu pengetahuan global bagi kaum muda dari seluruh dunia untuk membenamkan diri dalam pengalaman belajar yang tak terlupakan. Di sini, peserta memulai perjalanan transformatif dan mengasah keterampilan penting seperti penelitian, berbicara, negosiasi, berpikir kritis, dan kerja tim. Nilai-nilai tersebut selaras dengan fokus kurikulum Merdeka pada soft skill dan pengembangan karakter.

Lebih dari sekedar bicara, tandas Zakki, forum Asian Youth International Model United Nations (MUN) menerapkan pembelajaran praktik sejalan dengan filosofi kurikulum Merdeka, menekankan pendekatan yang berpusat pada peserta dan mendorong pembelajaran mandiri. Peserta berpartisipasi aktif dalam berbagai simulasi dan aktivitas yang dirancang untuk membantu mereka memaksimalkan potensi pribadinya.
Berpartisipasi dalam Konferensi simulasi sidang PBB membekali peserta dengan keterampilan dan pengalaman yang diinginkan sekolah atau universitas untuk meningkatkan atau mengejar karir di perusahaan atau organisasi terkenal di seluruh dunia.
“Menjadi delegasi dari Indonesia khususnya universitas saya, saya merasa bangga bisa mendapatkan kesempatan ini. Rasa gugup tetap ada apalagi melihat ajang ini bertaraf Internasional, namun saya harus mempersiapkan yang terbaik dan memulai mempersiapkan berbagai riset akademis, public speaking, negosiasi, dan relasi. Sebagai mahasiswa saya sadar bahwasanya peran saya tidak hanya dibangku perkuliahan saja, saya juga harus bisa berkontribusi untuk kampus dan negara saya di kancah Internasional,” ujar Zakki. (penulis: akhmad azam mawardi/*)