Tim Dosen Prodi Peternakan UMM Latih Siswa SMKM 1 Batu Pencegahan Heat Stress Ayam Broiler
TABLOIDMATAHATI.COM, BATU – Dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan keterampilan siswa SMK Muhammadiyah 1 Kota Batu (SMKM 1) bidang peternakan, Tim Pengabdian dari Program Studi Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar pelatihan teknik pencegahan heat stress pada ayam broiler. Kegiatan ini diinisiasi oleh tim yang diketuai Prof. Lily Zalizar, pakar kesehatan unggas dari UMM. Kegiatan ini juga dihadiri oleh dosen-dosen lainnya dari Prodi Peternakan UMM, yaitu Prof. Aris Winaya dan Dr. Akhis Soleh Ismail sebagai anggota tim.
Menurut Dr. Akhis Soleh Ismail pelatihan pencegahan heat stress bertempat di aula SMK Muhammadiyah 1 Batu ini dilaksanakan 11 November 2024, diikuti 30 siswa dari kelas X dan XI. Mereka sangat antusias memahami permasalahan kesehatan unggas terutama ayam broiler.
Kegiatan ini diawali dengan sambutan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Batu, Arik Suprianto, S.Si, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai upaya pembelajaran yang berharga bagi para siswa. Melalui kegiatan ini harapannya siswa dapat menambah wawasan praktis bidang peternakan, terutama mengenai penanganan heat stress pada ayam.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Prodi Peternakan UMM atas kesediaannya memberikan pelatihan kepada siswa-siswa SMKM 1 Batu,” ucap Arik.
Pentingnya Pemahaman Mengenai Heat Stress pada Ayam Broiler di Indonesia
Sebagai negara beriklim tropis dengan suhu rata-rata mencapai 31,5 derajat Celcius, Indonesia memiliki tantangan khusus dalam memelihara ayam broiler, yang membutuhkan suhu ideal sekitar 19-22 derajat Celcius pada fase finisher. Suhu yang melebihi batas kebutuhan ini dapat memicu heat stress, sebuah kondisi yang memengaruhi kesejahteraan dan produktivitas ayam broiler.
Prof. Lily Zalizar menjelaskan, “Heat stress pada ayam broiler tidak hanya menurunkan performa produksi, tetapi juga dapat meningkatkan risiko kematian unggas. Di Indonesia, kondisi suhu yang tinggi menjadi tantangan besar, sehingga para peternak perlu memahami strategi pencegahan heat stress untuk menjaga kesehatan ternak mereka,” ujar Prof. Lily Zalizar.
Menurut Prof. Lily Zalizar, kondisi suhu lingkungan yang terlalu tinggi menyebabkan ayam broiler kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang ideal, sehingga terjadi gangguan fisiologis yang berdampak negatif pada kesehatannya. Kondisi ini dapat memperlambat pertumbuhan, menurunkan kualitas daging, bahkan menurunkan tingkat kelangsungan hidup ayam broiler.
Strategi Pencegahan Heat Stress melalui Modifikasi Pakan Rendah Kalori
Salah satu cara pencegahan heat stress yang disarankan oleh Prof. Lily adalah dengan melakukan modifikasi pada pakan ayam broiler. Pakan rendah kalori dipercaya dapat membantu mengurangi produksi panas dalam tubuh unggas, sehingga risiko heat stress dapat ditekan. Bahwa pakan rendah kalori dapat menjaga stabilitas suhu tubuh unggas, khususnya saat suhu lingkungan berada di atas ambang normal.
“Pada kondisi panas, tubuh ayam broiler bekerja lebih keras untuk menstabilkan suhu tubuhnya, dan ini membutuhkan energi yang besar. Dengan menyediakan pakan yang rendah kalori, kita dapat membantu mengurangi beban tubuh ayam sehingga risiko heat stress bisa diminimalkan,” jelas Prof. Lily Zalizar.
Selain modifikasi pakan, Prof Lily juga menekankan pentingnya menyediakan air minum yang cukup dan menjaga kebersihan lingkungan kandang. Kebutuhan akan air minum meningkat tajam pada saat suhu tinggi, sehingga peternak perlu memastikan bahwa ayam mendapatkan pasokan air yang memadai untuk menjaga keseimbangan suhu tubuh mereka.
Peran Antioksidan dalam Menangkal Radikal Bebas Akibat Heat Stress
Menambah wawasan mengenai heat stress, Dr. Akhis Soleh Ismail, yang akrab disapa Akhis, memberikan penjelasan mengenai dampak stres panas pada tingkat molekuler. Stres panas dapat meningkatkan produksi radikal bebas di dalam tubuh ayam broiler, yang dapat merusak sel-sel tubuh dan mempercepat penuaan dini. Radikal bebas ini membutuhkan antioksidan untuk dinetralkan, agar kesehatan ayam broiler tetap terjaga.
“Ketika ayam broiler mengalami heat stress, mereka menghasilkan lebih banyak radikal bebas, dan ini dapat memperburuk kondisi kesehatan mereka. Antioksidan berperan penting dalam menetralkan radikal bebas ini, sehingga ayam dapat terhindar dari risiko penyakit yang lebih serius,” ungkap Akhis.
Akhis menambahkan salah satu sumber antioksidan yang bisa dimanfaatkan adalah bahan alami seperti vitamin C, vitamin E, dan selenium. Dengan menambahkan bahan-bahan ini ke dalam pakan, peternak dapat meningkatkan daya tahan tubuh ayam terhadap stres panas.
Respon Positif dan Antusiasme Siswa terhadap Pelatihan
Siswa SMKM 1 Kota Batu antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka mempelajari setiap materi yang disampaikan para dosen. Selain mendapatkan teori, mereka juga diajak untuk terjun langsung melihat cara-cara praktis mencegah heat stress di kandang percobaan yang disediakan oleh tim pengabdian.
Bahkan, siswa diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan bertanya langsung kepada para dosen, sehingga mereka dapat memahami secara mendalam materi yang diberikan.
Salah satu peserta pelatihan, Ahmad Rizki, siswa kelas XI, menyatakan dirinya merasa sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. “Saya jadi tahu bahwa ada banyak faktor yang harus diperhatikan saat memelihara ayam broiler, terutama soal heat stress ini. Sebelumnya, saya tidak tahu bahwa suhu tinggi bisa sangat berbahaya bagi ayam broiler,” ucap Ahmad Rizky.
Komitmen UMM untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sektor Peternakan
Kegiatan ini sejalan dengan visi UMM untuk meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai sektor, termasuk sektor peternakan. Melalui kegiatan pengabdian seperti ini, UMM berkomitmen untuk membantu generasi muda, terutama siswa SMK, agar lebih siap dan memiliki pengetahuan yang mumpuni dalam dunia peternakan.
Prof. Aris Winaya, salah satu anggota tim pengabdian, menjelaskan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para siswa untuk mendalami ilmu peternakan lebih jauh. “Kami berharap mereka bisa menerapkan ilmu yang didapat, baik di sekolah maupun dalam praktik kerja lapangan. Kami juga ingin menanamkan kesadaran akan pentingnya kesejahteraan hewan, khususnya dalam pemeliharaan unggas yang baik dan benar,” ucapnya.
Dampak Pelatihan bagi Para Peternak Masa Depan
Kegiatan pelatihan ini diharapkan tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis bagi siswa SMK Muhammadiyah 1 Batu, tetapi juga mengasah keterampilan praktis yang akan berguna bagi mereka di masa mendatang.
Melalui pelatihan ini, siswa mendapatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga suhu lingkungan dan kesehatan unggas, yang merupakan bekal berharga bagi mereka yang ingin terjun ke dunia peternakan.
Dari pelatihan ini, UMM berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam pengembangan sektor peternakan di Indonesia. Sebagai perguruan tinggi yang peduli pada pembangunan masyarakat, UMM berkomitmen untuk terus mendukung pendidikan yang berfokus pada solusi nyata terhadap tantangan di dunia peternakan, khususnya dalam menghadapi kondisi iklim tropis yang menantang.
Pelatihan yang diberikan oleh Prodi Peternakan UMM kepada siswa SMK Muhammadiyah 1 Batu ini membuktikan bahwa kerjasama antara perguruan tinggi dan sekolah menengah dapat memberikan dampak yang positif dan signifikan bagi generasi muda, khususnya mereka yang tertarik dan berpotensi untuk menjadi peternak masa depan. (tim prodi peternakan umm/don)