Ratusan Penuntun Hizbul Wathan Rumuskan Pemimpin Berkualitas
TABLOIDMATAHATI.COM, JATENG-Ratusan penuntun Hizbul Wathan Se-Indonesia berkumpul dalam diskusi virtual (11/6) dalam upaya memperkuat kepemimpinan dan merumuskan langkah-langkah konkrit untuk masa depan Hizbul Wathan, ratusan penuntun dari seluruh Indonesia berkumpul dalam diskusi daring yang menggugah pikiran, “Hizbul Wathan Mencari Pemimpin”.
Diskusi ini dipandu oleh moderator, Rakanda Muhammad Arif dari Jawa Tengah. Diskusi yang berlangsung pada Selasa, 11 Juli 2023 ini menjadi platform penting bagi penuntun Hizbul Wathan untuk saling berbagi pandangan, pengalaman, dan ide-ide segar terkait kepemimpinan. Dengan kehadiran sekitar 130 peserta yang antusias, diskusi ini menjadi wadah yang ideal untuk merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencari pemimpin yang menginspirasi dan membanggakan Hizbul Wathan.
Rakanda Nurmas dari Sorong-Papua, membuka diskusi dengan pemikirannya tentang pentingnya kepemimpinan yang didasarkan pada semangat, rajin, disiplin, istiqomah dan teguh hati. Pendapatnya disambut dengan tepuk tangan dan menjadi pemicu bagi peserta lain untuk memberikan pandangan mereka tentang karakteristik pemimpin yang diidamkan.
Selanjutnya, Rakanda Rifki dari Metro, Lampung, menggarisbawahi pentingnya pemimpin yang peka terhadap permasalahan di lingkungan sekitar. Beliau menyatakan bahwa pemimpin yang memiliki kepekaan sosial dapat berperan aktif dalam masyarakat dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi.
Rakanda Rifai dari Surakarta, Jawa Tengah, menambahkan dimensi baru ke dalam diskusi dengan menyoroti peran penting pelatih dalam kepanduan. Beliau menyampaikan bahwa sosok pemimpin yang dibentuk dalam kepanduan sangat dipengaruhi oleh kualitas dan pendekatan pelatihan yang diterapkan.
Diskusi semakin hidup dengan penambahan perspektif dari Ramanda Antok, penggerak Pandu Penuntun Indonesia, yang membahas tantangan yang dihadapi oleh Kwartir Pusat. Antara lain, kendala rangkap jabatan dan pendanaan yang terbatas menjadi fokus pembahasan. Peserta diskusi secara aktif memberikan tanggapan dan saran solutif untuk mengatasi masalah tersebut.
Moderator diskusi, Rakanda Muhammad Arif dari Jawa Tengah, dengan kepiawaian memandu acara, memastikan kelancaran alur diskusi dan memberikan kesempatan kepada setiap peserta untuk berkontribusi. Dalam perannya sebagai pengatur waktu yang baik, moderator ini membantu mencapai tujuan diskusi dengan efektif. Diskusi ini juga melibatkan peserta lain yang memberikan tanggapan berharga. Fatih dari Bangka Belitung menyampaikan pentingnya memberikan kesempatan kepada sosok muda untuk mengisi posisi di Kwartir Pusat. Agus Eko dari Lampung mengusulkan pentingnya menghasilkan nota kesepahaman antara Pramuka dan Hizbul Wathan sebagai langkah untuk memperkuat kerjasama sebagai saudara kepanduan.
Diskusi ini juga menjadi bahan otokritik yang penting bagi Kwartir Pusat Hizbul Wathan. Peserta diskusi dengan jujur dan terbuka menyampaikan berbagai tantangan dan kekurangan yang dihadapi gerakan ini, termasuk rangkap jabatan, kendala pendanaan, dan keterbatasan dalam memperbarui gerakan. Dalam semangat perubahan dan pembaruan, peserta diskusi setuju untuk melanjutkan diskusi dan aksi lanjutan terkait reorganisasi yang akan dilakukan oleh Kwarti Pusat. Muktamar mendatang akan menjadi kesempatan penting untuk membahas dan mengimplementasikan langkah-langkah konkrit dalam mengatasi masalah yang dihadapi, termasuk pemilihan pemimpin yang tepat dan perumusan kebijakan yang lebih inklusif.
Peserta sepakat untuk berkolaborasi dalam menyusun rencana aksi yang berkelanjutan, termasuk mengidentifikasi kriteria pemimpin yang dianggap layak dan pantas untuk memimpin Kwartir Pusat Hizbul Wathan di periode mendatang. Diskusi ini menjadi awal yang kuat dalam membangun kesadaran dan komitmen kolektif untuk memperkuat gerakan ini dan menjawab tantangan zaman.
Rakanda Muhammad Arif, moderator diskusi, menutup acara dengan harapan bahwa diskusi ini akan menjadi tonggak penting dalam perubahan positif dan pembaruan gerakan Hizbul Wathan. “Kami percaya bahwa dengan kerja sama dan komitmen kita semua, Hizbul Wathan akan tumbuh dan berkembang menjadi gerakan yang lebih kuat dan relevan bagi generasi muda Indonesia,” ucapnya.
Diskusi ini memperlihatkan semangat dan semangat kolaboratif dari Penuntun Indonesia yang terus berjuang untuk mencari pemimpin yang menginspirasi dan memperkuat gerakan ini. Melalui diskusi lanjutan dan tindakan nyata yang diambil, diharapkan Hizbul Wathan akan terus berkembang dan memberikan kontribusi positif yang besar bagi pembentukan karakter dan kepemimpinan generasi muda.
Dengan demikian, diskusi “Hizbul Wathan Mencari Pemimpin” telah berhasil menghasilkan wawasan yang berharga, rencana aksi konkret, dan semangat kolaboratif yang akan membimbing gerakan ini menuju masa depan yang lebih baik. Peserta dan penyelenggara berkomitmen untuk terus melanjutkan langkah-langkah positif ini dan membangun momentum yang lebih kuat untuk keberhasilan Hizbul Wathan di masa mendatang.(rilis: moehammadarifs/editor: doni osmon)