Prodi Fisioterapi Fikes UMM Lengkap Laboratoriumnya, Juga Buka Praktek Umum Pasien Trauma
SUMBERSARI-Meski tergolong sebagai program pendidikan baru, jurusan fisioterapi Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) termasuk jurusan banyak peminatnya. Berdiri sejak 2013 jurusan fisioterapi mempunyai enam laboratorium yang siap mencetak mahasiswa kerja.
“Jurusan fisioterapi ini sudah meluluskan 2 alumni. Pada jurusan fisioterapi sebagai pendidikan dasar strata satu yang akan dilanjutkan ke jenjang pendidikan profesi fisioterapi rencana dibuka tahun depan tinggal menunggu izin saja,” ujar Sekretaris Prodi Fisioterapi Fikes UMM, Safun Rahmanto, SSTFt, MFis.
Menurut Safun-begitu Safun Rahmanto disapa-pembukaan prodi profesi fisioterapi merupakan keperluan yang berkesinambungan. Pendidikan fisioterapi ditempuh sekitar 4 tahun dilanjutkan profesi fisioterapi sekitar 1 tahun. Jika sudah mengambil profesi ini mahasiswa sudah lengkap prakteknya. Apalagi didukung laboratorium profesional yang mencetak mahasiswa lulus siap kerja.
Apa saja laboratorium pendukung tersebut? Safun menjelaskan lab tumbuh kembang. Lab ini untuk penanganan anak kebutuhan khusus (ABK), perkembangan stimulasi tumbuh kembang anak sesuai kurun waktu perkembangan anak. Prinispnya fungsi lab tumbuh kembang untuk anak ABK dan anak normal pada umumnya.
Kemudian lab gymnasium. Lab ini diungkapkan Safun berfungsi sebagai latihan sifatnya pemulihan dan pencegahan trauma cidera otot dan tulang. Agar lebih sempurna pasien bisa melanjutkan terapi ke Lab elektro terapi, manual terapi, dan terapi latihan. Ketiga terapi ini bertujuan memulihkan gerak dan fungsi dari pasien yang memerlukan penanganan gerak dan fungsi.
Lab elektro fisika misalnya, kata Safun, bentuk tenaga fisis determi terapi, infra red terapi, elektrical stimulasi terapi, parafin terapi jadi kasus kasus yang membutuhkan pemulihan seperti nyeri lutut, leher, punggung yang semuanya menggunakan lab elektro terapi. Bisa dilakukan terapi sinar, terapi listrik, dan terapi determin.
Bukan itu saja, tambah Safun, mahasiswa juga dibekali dengan penguasaan lab terapi latihan dan manual terapi. Disini lebih banyak pengembangan manual terapi berbagai macam tehnik akan dipraktekan manual. Lab ini isinya hanya bed (tempat tidur) dan perangkat latihan sederhana untuk kasus yang sifatnya pijatan, manual terapi manipulasi. Semua dilakukan menggunakan terapi tangan. Contohnya kasus nyeri bahu ada kekakuan di sini praktek manual terapi dilakukan.
Lab pemeriksaan dan pengukuran, ungkap Safun, digunakan untuk pemeriksaan pasien kemudian diukur terakit dengan gerak dan fungsi. Seperti pengukuran keseimbangannya, kekuatan ototnya, gerak sendinya, aktifitas jalan kemampuan aktifitas jarak apakah normal atau tidak.
Terakhir lab komunitas, ungkap Safun, lab komunitas terapi ini digunakan untuk komunitas lansia, penderita nyeri lutut, komunitas pelari programnya seperti apa problemnya apa dipelajari, dan promosi kesehatan. “Kami juga mempunyai lab layanan menerima pasien umum yang mungkin ingin memulihkan nyeri sendi, punggung, leher, bisa diperiksa fisoterapi di klinik ini,” akunya,
Safun menambahkan prodi strata satu fisioterapi lebih mengarah kepada keilmuan teori dasar fisioterapi. Setelah itu dikuatkan dengan pre klinik atau magang dengan mitra kerjasama 20 lahan praktek. Mulai rumah sakit, klinik, pelayanan ABK, dan spot centre. “Mahasiswa wajib mengikuti mata kuliah ini. Dari segi aturan organisasi profesi, semua tenaga kesehatan mengarahkan ke pendidikan profesi. Mahasiswa strata satu menempuh pendidikan dasar dilanjutkan pada profesi. Sehingga skill mahasiswa diasah di situ,” pungkasnya. (don/*)