PKM Polinema Latih Siswa SMK Pengelasan Sebagai Media Pembelajaran Kewirausahaan
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG – Peningkatan SDM menjadi salah satu solusi dari mengentaskan banyak permasalahan di masa depan. Salah satu cara meningkatkan SDM adalah melalui pelatihan skill seperti yang digagas oleh Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Politeknik Negeri Malang (Polinema) kepada siswa di SMK Muhammadiyah 1 Malang.
Dijelaskan oleh Ketua Tim PKM, Elka Faizal S.T., M.T., kegiatan yang diusung berjudul “Pelatihan Pengelasan Untuk Siswa Sebagai Media Pembelajaran Kewirausahaan”. Kegiatan tersebut dilaksanakan selama delapan bulan dimulai 1 Maret sampai dengan 31 Oktober 2024. Adapun sasaran dari pelatihan tersebut diberikan kepada seluruh siswa kelas sepuluh.
Bersama dengan rekan tim lainnya, Elka ditemani oleh empat anggota dari dosen dan lima mahasiswa sebagai pembantu pelaksana. Mereka yaitu Dr. Sugeng Hadi Susilo, ST., M.T., Dr. Achmad Walid S.T., M.T., Dr. Eko Yudiyanto, ST., MT., Gumono, ST., M.MT., Abbi Ewton Syahyogi, Kurniawan, Mochammad Bilal Al Kahvi, Muhammad Nurus Syamsi, dan Muhammad Ainul Mafazi.
Lanjut penjelasan Elka, menyebutkan alasan dari diberikannya pelatihan adalah berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh mitra. Permasalahan yang terjadi seperti masih kurangnya pengetahuan siswa tentang metode pengelasan, Belum tersedianya mesin las listrik yang digunakan untuk pembelajaran kewirausahaan siswa SMK, dan Model pembelajaran kewirausahaa yang efektif dengan menggunakan mesin las listrik.
Untuk menemukan solusi terbaik dari permasalahan mitra, Tim PKM Polinema melakukan serangkaian proses seperti survei lapangan, pengumpulan data SDM (siswa dan guru), Wawancara, serta Focus Group Discussion (FGD). Sehingga Tim PKM Polinema mampu memberikan pelatihan dan membuat siswa antusias mengikuti hingga akhir pelatihan.
Elka mengatakan, pada awal pelatihan para siswa diajarkan terkait teori pengelasan dan diskusi setelahnya. Disambung dengan demonstrasi pengelasan yang diikuti oleh siswa. Selama pelatihan siswa selalu didampingi untuk memastikan keamanan serta teknik pengelasan yang benar. Semua berjalan dengan lancar, bahkan Tim PKM Polinema juga menerapkan pembelajaran dengan sentuhan humor ringan agar siswa merasa rebih rileks.
“Pelatihan ini diharapkan tidak hanya menjadi pengalaman belajar sesaat, melainkan juga memberikan inspirasi bagi para peserta untuk terus berkembang dan mengeksplorasi lebih lanjut di bidang pengujian bahan dan ilmu pengetahuan lainnya,” ujar Elka.
Terakhir, sebagai tindak lanjut setelah pelatihan ada beberapa evaluasi yang bisa dilaksanakan dikemudian hari. Siswa harus mendapatkan pendalaman pada aspek teknis dan psikis. Contoh aspek teknis seperti konsistensi jarak elektroda, kecepatan gerakan, serta penerapan standar pengelasan industri. Sedangkan aspek psikis pada manajemen stres, kerja sama tim, berpikir kritis. Hal lainnya yang patut diperhatikan juga pada aspek keselamatan kerja. (reporter: hamara)