Manasik Haji-Umroh Siswa Mamumtaza Pahami Hikmah Prosesnya
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG-Tidak sekedar melaksanakan manasik haji-umroh saja sebagai ritual yang mudah dilaksanakan setiap orang. Namun siswa MA Muhammadiyah 1 Malang populer disebut Mamumtaza memaknai manasik sebagai rutual sekaligus mengupas hikmah di balik ritual manasik haji-umroh tersebut. Itulah nasehat pembuka yang disampaikan Kepala mamumtaza, ustadz Syaiful Arif, S.Ag, ketika membuka manasik haji-umroh di halaman sekolah kemarin.
Menurut ustadz Arif, memaknai hikmah tersebut membuat antusias siswa kelas X-XI dan guru Mamumtaza mengikuti manasik haji dan umroh sebagai bentuk perjalan hidup seoran insan manusia adalah hamba Allah yang pasti kembali kepada sang penciptaNya yakni Allah.

Dijelaskan ustadz Arif menuturkan sebagai umat Islam penting untuk senantiasa memiliki niat agar dapat melaksanakan rukun Islam kelima yaitu ibadah haji. Untuk dapat menunaikan paling tidak memenuhi syarat yaitu mampu, mampu dalam pembiayaan dan mampu dari segi fisik. Ketika harta telah memenuhi syarat untuk biaya menunaikan dan juga Allah telah memanggilnya maka wajib baginya.
Ustadz Arif menegaskan bahwa memiliki ilmu sebelum menunaikan ibadah haji atau umroh juga tidak kalah penting, karena itulah salah satu tujuan kegiatan manasik haji dan umroh di berikan kepada siswa dan guru.
Di tempat sama, pemateri sekaligus pembimbing manasik ustadz Ahmad Fatoni, LC, M.Ag, memberikan arahan-arahan tentang syarat ibadah haji dan umroh, hal-hal yang membatalkan dan sanksi ketika melakukan pelanggaran. Sikap sabar, patuh, menahan diri dari pikiran buruk dan perbuatan yang dapat membatalkan prosesi haji atau umroh penting untuk dipahami. Karena jika melakukan pelanggaran maka akan rugi biaya, membayar dam atau sends, tenaga bahkan harus mengulangnya pada tahun berikutnya.

Sementara itu Humas Mamumtaza Slamet Riadi, S.Pd, menambahkan kegiatan manasik ini dilaksanakan rutin setiap tahun sebagai bentuk komitmen membentuk karakter Islami siswa madrasah, mempraktek dan melatih siswa sesuai dalam pelajaran fiqih, dan mempersiapkan siswa sewaktu-waktu telah diberikan rizki yang cukup dan dipanggil oleh Allah untuk bisa berhaji atau minimal umroh sudah siap.
Harapannya dengan peralatan atau property yang dimiliki madrasah yang merupakan bagian dari Laboratorium PAI ini tidak hanya dapat diikuti oleh siswa Mamumtaza tetapi dapat bersinergi dengan SMP/MTs yang lain, untuk dapat melaksanakan manasik haji atau umroh. (rilis: humas/editor: doni osmon)