Mamumtaza Kirana Mutiara Nusantara Ajang Ke-Islaman Kreatiftifitas Siswa
TABLOIDMATAHATI.COM, MALANG–MA Muhammadiyah 1 Malang populer disebut Namumtaza mempunyai cara melejitkan potensi dan bakat siswa baru hanya dalam waktu dua pekan sejak masuk tahun ajaran baru, (17-28/7). Kepala Mamumtaza, Syaiful Arif, S.Ag, menyebutkan rangkaian tersebut dalam kegiatan awal tahun pelajaran dalam rangka melatih dan membiasakan siswa untuk memiliki karakter ke-islaman, kreatif dan berani tampil.
Menurut ustadz Syaiful dalam sambutan kegiatan menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh siswa baru yang telah antusias mengikuti kegiatan Forum Ta’aruf Siswa (fortasi) dan pemetaan program unggulan.
Ustadz Arif menambahkan bahwa acara yang di kemas dalam Gebyar Mumtaza Puruhita (Gempita) Kirana Mutiara Nusantara yang di gelar Jumat (28/7) dalam rangka menampilkan kebhinekaan atau keanekaragam Indonesia baik suku, bahasa maupun budaya.
“Harapannya dengan kita tampilkan dalam kegiatan ini kita bisa saling menghargai dan melestarikannya,” ujar ustadz Arif yang pernah menjabat sebagai Kepsek SMPM 4 Kota Malang ini.
Sementara itu, Akhmad Ari Wibowo, M.Pd mengungkapkan meskipun siswa baru tahun pelajaran 2023-2024 ini masih berlangsung dua pekan namun bakat dan minatnya luar bisa. Rangkaian kegiatan mulai dari penelusuran bakat minat, pemetaan program unggulan Bahasa Inggris, Bahasa Arab, hafalan atau SII (Studi Intensif Islam), pengenalan program madrasah hingga pemantapan studi diri untuk sukses bersama dari mamumtaza.
Kata ustadz Ari, ini terbukti mereka bisa tampil baik dalam bidang Bahasa Inggris, Bahasa Arab, tartil, musik dan drama kontemporer. Sebanyak 53 siswa baru semua bisa tampil secara kompak dan maksimal, meski latihan dengan waktu yang minimal.
Ustadz Ari menambahkan kegiatan fortasi dan acara Gempita siswa baru ini tidak lepas dari bimbingan dan arahan dari kakak kelasnya yaitu IPM periode 2022-2023.
Harapannya dengan bakat dan potensi siswa baru tersebut dapat menjadi media untuk memunculkan prestasi-prestasi siswa dan madrasah baik secara nasional maupun internasional. (rilis: humas/editor: doni osmon)