KWU UMLA Raih PPK Ormawa Wujudkan Desa LarenPusat Edukasi Tembikar
TABLOIDMATAHATI.COM, LAMONGAN-Desa Laren, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan, akan segera menjadi objek desa binaan sebagai bentuk realisasi dari Program Peningkatan Kapasitas (PPK) Organisasi Mahasiswa (Ormawa) yang diadakan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Dikti Ristek). Hal ini disampaikan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Rizky Wahyudha Rosiawan PPK Ormawa Desa Laren.
Menurut Yudha Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kewirausahaan (KWU) Universitas Muhammadiyah Lamongan (UMLA) dinyatakan lolos seleksi PPK Ormawa tahun 2023 pada hari Kamis (15/6). Pemilihan Desa Laren menjadi objek desa binaan dikarenakan ada salah satu mahasiswa ada yang berdomisili di sana.
“Dia melihat adanya potensi dari desa tersebut yang sepertinya cocok untuk dilakukan pendampingan, sehingga kemudian dia mengajukan proposal,” terangnya
Detailnya Yudha mengungkapkan program yang akan dilakukan nantinya ialah membuat Desa Laren menjadi desa edukasi melalui industri tembikar. Bentuknya kurang lebih ada beberapa hal yaitu mulai dari melibatkan para organisasi kemasyarakatan, penjualan tembikar, hingga menargetkan desa tersebut menjadi pusat edukasi tembikar di Jawa Timur.
Itu sebabnya Yudha menyampaikan terkait output yang dituju dari program yang diselenggarakan sekitar 6-8 bulan ini nantinya sebagai model pengelolaan desa melalui pemanfaatan tembikar sebagai pemacu roda perekonomian desa. Harapannya semoga hal tersebut dapat menjadi program berkelanjutan, desa edukasi melalui industri tembikar yang dibina oleh PPK Ormawa UMLA.
“Selain itu, nanti ketika teman-teman Ormawa ada kegiatan misalnya outbound, bisa kita arahkan kesana sehingga dapat menimbulkan hubungan yang bagus,” ujar Yudha.
Sementara itu, Ketua tim UKM Kewirausahaan, Bobby Backtiar mengatakan sangat tertarik dan mendukung adanya program PPK Ormawa, karena program tersebut bisa menjadi problem solving yang bisa membantu masyarakat agar lebih berkembang utamanya dalam perekonomiannya.
“Melalui industri tembikarnya, Desa Laren diharapkan dapat menjadi desa edukasi yang dapat menarik para pengunjung untuk mengenal lebih jauh lagi tentang cara pengolahan mulai dari bahan baku hingga proses pembuatan tembikar tersebut,” ucap mahasiswa program studi Teknik Komputer ini.
Bobby berharap program yang dilaksanakan nantinya bisa lancar dan bermanfaat untuk masyarakat, kemudian bisa menjadi pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan para mahasiswa yang tergabung, serta dapat menjadi pemicu agar mahasiswa-mahasiswa yang lain bisa lebih antusias mengikuti program-program yang ada.
“Kami sangat berterimakasih karena sebagai mahasiswa, sangat diwadahi Dikti, kemudian kampus, dan elemen-elemen lain yang mendukung,” pungkasnya. (rilis: humas umla/editor: doni osmon)