Kuatkan Kapasitas, LRB PWM DIY Diklat SAR Muhammadiyah
TABLOIDMATAHATI.COM, JATENG– Lembaga Resiliensi Bencana Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (LRB PWM DIY) menggelar Diklat SAR Muhammadiyah angkatan ke-V pada Ahad (17/9) di aula PWM DIY.
Menurut Ketua pelaksana Diklatsar, Adil, kegiatan ini dihadiri Ketua LRB PP Muhammadiyah, H. Budi Setiawan, ST, Ketua LRB PWM DIY (Indrayanto), dan pimpinan LRB PDM Bantul, Sleman, Kulon Progo, LLHPB PWA DIY, HW UAD, dan seluruh peserta.
Diklat SAR Muhammadiyah DIY Angkatan Ke-V ini mengusung tema “Internalisasi nilai-nilai Muhammadiyah demi Terwujudnya Relawan Kebencanaan yang Tangguh, Loyal, dan Berintegritas”.
Dijelaskan Adil tujuan diadakannya diklatsar yaitu terbentuknya kader yang memiliki fisik dan mental tangguh, relawan kebencanaan yang tangguh, loyal dan berintegritas, tercapainya pemahaman dasar-dasar kerelawanan, dan potensi relawan kebencanaan.
Kata Adil rangkaian kegiatan diklatsar DIY Angkatan Ke-V yang dimulai sejak tanggal 22 Agustus 2023. Terdiri dari proses pendaftaran, seleksi (mencakup medical check up), materi ruang, praktik lapangan, dan rencana tindak lanjut (RTL).
Kegiatan Diklatsar diikuti oleh 21 orang peserta yang merupakan delegasi dari Lembaga dan Ortom Muhammadiyah se-DIY, yaitu; LRB PDM Bantul, Gunungkidul, Kota Yogyakarta, dan Kulon Progo, serta delegasi dari HW UMY, HW UAD, Relawan UMY, Kokam PCM Kasihan, PCM Moyudan.
“DIKLAT SAR Muhammadiyah DIY merupakan proses berjenjang dimana selain peserta pada angkatan tersebut, juga menjadi pembelajaran lanjutan bagi Anggota SAR Muhammadiyah dari DIKLAT SAR angkatan sebelumnya diikutsertakan sebagai pendamping lapangan dan pengelola pos. Sehingga ada peningkatan kapasitas berkelanjutan yang diperoleh oleh peserta.
Ketua LRB PWM DIY, Indrayanto menyampaikan bahwa kegiatan DIKLAT SAR ini merupakan kegiatan tahunan yang ditunggu oleh seluruh lapisan pimpinan Muhammadiyah, yang diharapkan dapat sebagai upaya regenerasi kader dan menyiapkan anggota baru SAR Muhammadiyah DIY.
Indrayanto menyampaikan rangkaian kegiatan ini dilaksanakan dalam jangka waktu satu tahun meliputi proses materi ruang, materi lapangan, dan RTL. “Luaran dari kegiatan RTL diharapkan dapat mencetak relawan yang memiliki komitmen berkegiatan dan berdakwah dengan Muhammadiyah,” tandas Indrayanto.
Di akhir sambutannya Indrayanto menegaskan kembali bahwa kompetensi anggota SAR Muhammadiyah diharapkan tidak hanya menguasai ilmu SAR tapi juga ilmu penanggulangan bencana dan penanganan kondisi darurat.
Ketua LRB PP Muhammadiyah, Budi Setiawan, ST, menuturkan bahwa kegiatan DIKLATSAR dapat dijadikan pintu masuk peserta untuk mendapatkan dasar-dasar latihan hingga membentuk pola pikir dan kemampuan teknis yang kelak digunakan saat operasi SAR.
“Proses materi ruang dan praktik lapangan dalam kegiatan ini dirasa penting, di mana ditujukan untuk meningkatkan kapasitas diri calon anggota SAR Muhammadiyah itu sendiri. Nilai-nilai yang perlu dijunjung tinggi sebagai anggota SAR yaitu semangat kerelawanan dan keterampilan bertahan hidup (survival), navigasi, penanganan darurat dan hal teknis lainnya,” ucap Budi Setiawan.
“Di samping itu, terdapat satu hal yang perlu ditingkatkan dan diasah yaitu sense respon dari diri relawan, yaitu memperhatikan “golden time” saat penyelamatan. Operasi respon ini perlu ditunjang dengan komunikasi dan koordinasi dengan efektif. Terlebih pada operasi dengan berbagai instansi dan tim, jiwa kepemimpinan (leadership) SAR Muhammadiyah harus ditonjolkan sehingga dapat menginisiasi operasi SAR bersama,” jelasnya.
Budi Setiawan menegaskan bahwa di Indonesia belum banyak tim SAR yang memadai, harapannya SAR Muhammadiyah DIY dapat terampil dan melakukan operasi penanganan. Pelaksanaan teknis-teknis operasi di lapangan dapat selalu berkembang dan lakukan pembaharuan, namun jangan sampai ditinggalkan juga nilai-nilai ke-Muhammadiyah-an di antaranya tajdid pembaharuan, nilai kemanusiaan, semangat kerelawanan, ke-MDMC-an, dan semangat Muhammadiyah.
“SAR Muhammadiyah perlu menggali pengalaman-pengalaman dari para pegiat operasi kebencanaan, agar dapat menginspirasi dan memotivasi serta dapat meninggalkan kesan dan atensi positif dari masyarakat,” paparnya.
Pembukaan DIKLAT SAR Muhammadiyah DIY dilanjutkan dengan materi ruang, yaitu materi Al Islam dan Ke-Muhammadiyah-an, materi Ke-MDMC-an dan Kerelawanan, serta materi Manajemen Perjalanan dan Packing. Pemberian materi-materi tersebut penting bagi peserta DIKLATSAR sebagai dasar pengetahuan calon relawan dalam pembawaan identitas Muhammadiyah dan pelaksanaan ibadah saat bencana.
Materi kedua disampaikan untuk peningkatan semangat dan jiwa MDMC dan kerelawanan peserta, serta pada materi terakhir diharapkan peserta dapat memahami manajemen perjalanan terutama dalam operasi kebencanaan dan cara mengatur logistik bawaan. (arief hartanto)