Kepercayaan Diri Sebagai Pondasi Sukses Anak di Era Modern : Tantangan dan Solusi
Oleh: Cahya Lintang Kusuma, mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang.
KEPERCAYAAN diri adalah sebuah kemampuan seseorang dalam menunjukkan kualitas dirinya dan caranya dalam menghadapi sebuah tantangan. Rasa kepercayaan diri akan memungkinkan anak untuk mengeksplorasi, belajar, berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Anak yang memiliki kepercayaan diri cenderung akan lebih terbuka dalam menghadapi tantangan, bersosialisasi dengan baik, dan lebih siap dalam menghadapi situasi yang baru di era modrn saat ini. Sudah seharusnya sebagai generasi muda akan lebih berani dalam melangkah serta keyakinan dalam setiap individual.
Namun, di era modernisasi yang cukup kuat saat ini rasa kepercayaan diri pada anak sangat diperlukan karena banyak tantangan perubahan pada nilai dan norma serta pengaruh dari beberapa faktor-faktor hambatan yang harus mereka hadapi. Minimnya rasa kepercayaan diri dan tuntutan standart yang tinggi pada anak menjadi sebuah tantangan di era modern seperti ini. Rasa kepercayaan diri padahal adalah sebuah hal penting yang akan menjadi salah satu pondasi dalam menunjang kesuksesan anak secara akademis maupun non akademis di tengah dinamika kehidupan yang modern saat ini. Perlunya menanamkan rasa percaya diri juga menjadi modal dalam mencapai kesuksesan, kesejahteraan manusia di era modern yang faktanya banyak anak muda yang memiliki rasa percaya diri yang minim.
Presentase Kepercayaan Diri Pada Anak
Menurut hasil survey Edweek.org.en, presentase yang menggambarkan turunnya rasa kepercayaam diri terus menurun dari tahun 2017-2023. Data pada survey tersebut menunjukkan bahwa penurunan rasa kepercayaan diri di dominasi oleh anak Perempuan. Presentase tersebut menurun pada tiap tingkat kelas di Sekolah mulai dari Tingkat SD, SMP, dan SMA. Kepercayaan diri di era modernmemiliki dampak yang cukup besar terhadap beberapa aspek dalam kehidupan, anak yang memiliki rasa percaya diri yang minim di era modern saat ini cenderung akan lebih tertinggal dan tidak memiliki keyakinan dalam dirinya untuk mencapai sebuah goals mereka. Seperti, ketika anak muda yang masih dalam lingkungan sekolah jika ia memiliki rasa percaya yang tinggi maka ia akan lebih mudah beradaptasi dan memiliki inisiatif serta pemikiran yang kreatif sedangkan anak yang memiliki kepercayaan diri yang minim akan cenderung lebih tertutup, kurang berargument dan selalu memiliki perasaan takut salah pada keputusannya.
Data presentase kepercayaan diri pada anak memang tidak mudah ditemukan, namun dari berbagai laporan UNICEF menunjukkan bahwa perkembangan kepercayaan diri adalah hal yang sangat penting dalam konteks bersosial, pendidikan, dan kesejahteraan anak karena rasa kepercayaan diri adalah salah satu tantangan besar yang harus ditingkatkan oleh anak-anak di Indonesia. Hal ini menjadi salah satu masalah yang signifikan dalam perkembangan sosial dan emosional anak, hal tersebut berkaitan dengan berkurangnya kesempatan anak untuk berinteraksi dalam lingkungan sosial yang baik karena peran teknologi modern yang lebih mendominasi. Padahal rasa kepercayaan diri menjadi sebuah poin utama di masa kini karnarasa percaya diri tersebut akan menjadi modal bagi anak-anak sebagai proses dalam mencapai kesuksesan mereka.
Tantangan Dalam Membangun Kepercayaan Diri
Pengaruh media sosial menjadi faktor utama yang menghambat rasa kepercayaan diri pada anak. Dengan banyaknya konten yang berisi gaya hidup mewah, standart kepintaran, standart kecantikan, dan banyak anak yang akan merasa tidak cukup baik jika dibandingkan denga napa yang mereka lihat di sosial media. Perkembangan teknologi di era modern seringkali membuat banyak orang untuk mengikuti sebuah trend agar tidak tertinggal yang akan menyebabkan tekanan mental dan rasa ketidakpercayaan diri. Hal ini akan memicu perasaan rendah diri, ketidakpuasan, dan akan seringkali membandingkan ketimpangan sosial tersebut. Kemudian sebuah tekanan ekspektasi yang tinggi pada anak, tekanan besar dan ekspektasi yang tinggi dari keluarga, masyarakat akan menumbuhkan rasa keraguan dalam kemampuan dirinya. Kurangnya dukungan sosial dan peran lingkungan juga menjadi hambatan dalam membangun kepercayaan diri. Kurangnya dukungan sosial oleh orang tua seringkali akan membuat anak tersebut membutuhkan validasi pada diri mereka, hal ini akan membuat mereka cenderung mudah terpengaruh dan juga ketergantungan pada pengakuan eksternal dari orang lain.
Mengatasi Minimnya Kepercayaan Diri Di Era Modern
Oleh karena itu, cara dalam mengatasinya bisa dimulai dari pendekatan pada sisi keluarga, pendidikan, dan lingkungannya. Sebagai orang tua atau guru kita bisa memberikan sebuah afirmasi dukungan yang positif pada anak, mendorong anak untuk mencoba hal-hal baru yang positif dan menyenangkan yang sesuai dengan usia mereka. Kemudian selalu mengapresiasi pada proses mereka bukan pada hasilnya, lalu mengkontrol tontonan serta apa yang ditiru anak dalam sosial media. Memberikan contoh yang baik juga bisa dimulai dari diri sendiri seperti, memberikan teladan serta diajarkan cara menghadapi sesuatu dalam situasi dan kondisi. Karena faktor-faktor hambatan itulah rasa kepercayaan diri akan membantu anak untuk tidak kehilangan jati diri mereka, tidak melupakan budaya asli, tetap fleksibel dalam segala aspek dan adaptif terhadap suatu perubahan.
Dengan kemajuan di era modernisasi secara keseluruhan sudah sepatutnya dimanfaatkan dengan baik dan harus menerapkan hal-hal positif ini di saat anak-anak akan lebih mudah mengembangkan rasa percaya diri mereka. Di tengah arus perubahan yang cepat dan tantangan yang semakin kompleks, kepercayaan diri akan membantu mereka lebih mudah beradaptasi dengan perubahan teknologi, kemampuan berkomunikasi yang baik dalam lingkungan sosial, kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai tantangan, dan rasa kemandirian yang berani untuk berfikir kritis serta rasa inisiatif yang tinggi. Anak-anak juga tidak akan takut ketika akan menghadapi atau mempelajari hal-hal baru yang menurut mereka akan keluar dari zona nyaman mereka. Ketika anak dalam lingkungan yang nyaman bagi mereka, mereka akan mudah dalam menghadapi berbagai persoalan serta tidak mudah goyah ketika mereka memiliki rasa kepercayaan diri bahwa mereka yakin kualitas diri mereka mampu untuk mencapai tujuan mereka. (cahya lintang kusuma/NIM: 202310080311016)